Si Hijau

64 5 1
                                    

" Tolong bunuh si putri hijau demi aku kak" kataku.

Seketika mata Len terbelalak langsung, ia tak berkata apapun dan terus diam terpatung.

****
Len pov~~

Apa yang barusan di katakan adikku ini? Bunuh?! Itu perintah yang di berikan padaku. Kata - kata yang seharusnya tidak layak di ucapkan seorang gadis kecil, apakah itu kata yang di gunakan oleh adikku yang mempunyai seyum yang polos. Aku tak percaya ini! Ia menyuruhku untuk membunuh Miku.

" Kak! Haruskah aku menyucapkan perintah itu! Dia telah merebut Kaito dariku! Untuk itu dia harus mendapatkan ganjaran yang sepadan!!" katanya sembari menaikan nada suaranya dan kembali terisak.

Aku tak suka bila ia terus menangis , aku akan melaksanakan semua permintaan nya. Aku akan menjadi iblis untuknya. Dan aku pun akan merelakan Cinta pertamaku ini untuknya agar dia bisa terseyum lagi.

"Ha'i Ojou( Iya nona)." kataku dengan lemah dan pergi dari kamarnya. Masih terdengar suara tangisan dari kamar Rin.

Segera aku ambil belatiku dan segera berlari ke negara tetanggga dalam ga yang lumanyan cukup dekat dari istana.
Aku melihat Miku yang masih duduk termenung di depan air mancur yang pada saat pertama kali bertemu dengannya.

" sedang apa kau di sana nona miku? " kataku sembari gugup, orang yang ingin aku buru datang sendiri ke pemangsanya.

" Aku sedang menunggumu, aku ingin bertanya. Apakah kau adalah kakaknya putri Rin yang menghilang 8 tahun lalu?" katanya to the point.

" iya akulah orangnya." jawabku ragu.

" tapi kenapa kau menjadi pelayannya bukannya kau seharusnya menjadi pangeran" katanya .

" supaya bisa melindunginya dari dekat" kataku gugup yang sendari tadi memegang belati.

Aku pun menuju kearah Miku , semakin dekat , dekat dan aku memeluknya.

" supaya aku bisa melindungi senyum adikku yang polos itu, jadi maafkan aku" kataku dan cleep... Belatiku menembus perut Miku dengan dalam. Ku liat darah mulai keluar dan membasahi tanganku. Aku pun tak dapat menahan tangisku.

" ahhh.... Sudah kuduga.... Kau adalah kakak yang baik. Apakah ini yang di perintahkan.... Rin. Pasti beratya?...." katanya terengah engah. Aku ingin menyelamatkannya tapi aku di perintahkan untuk membunuhnya

" Maaf... Ku mohon maafkan aku...." aku memeluk badan Miku yang sudah lemas tak berdaya itu dan Miku hanya terseyum

" jangan salahkan..... Dirimu... Kau ingin melindungunginya kan.... Padahal aku ingin akrab denaganmu...." seketika tubuh Miku menjadi dingin. Air mataku tak mau berhenti.

" Aku mencintaimu!" kataku sambil memeluk tubuh Miku yang sudah dingin dan lemah itu. Ia hanya tersenyum dan menutup matanya untuk selamanya.

Aku pun pergi meninggalkannya, aku berlari dengan air mata yang terus saja membanjiriku.

" Kenapa air mataku tak berhenti!" kataku berteriak dan terus berlari.

Sesampainya di istana aku mengusap air mataku agar tidak di ketahui oleh Rin.

Rin menunggu di depan gerbang dengan wajah cemas bercampur kaget. Ia kaget melihat banyaknya darah di tangan, di baju, dan di wajahku.

Ia pun segera menghampiriku.
" Kak?!..." ia mengelap darah yang ada di wajahku.

" Terimakasih" katanya sembari memelukku.

Dan aku hanya bisa membalas dengan terseyum hati dan otakku telah kacau atas kejadian tadi aku tak dapat menyatakan apapun. Aku langsung pergi mandi dan tidur. Tidur?! Sesaat setelah aku melakukan itu!. Sepanjang malam aku hanya menangis di kamar, bukan karna aku menyesali perbuatanku hanya saja, kenapa ia masih bisa terseyum di depan pembunuhnya dan tanpa tanya 'kenapa '

****
Pagi pun tiba aku menyiapkan sarapan dan cemilannya.

" ara... Oyatsu jikan da wa..( oh, sekarang waktunya makan cemilan)" katanya dan aku hanya mengangguk.

" cemilan hari ini adalah brionce" kataku sambil menuangkan teh untuknya

Ia hanya terseyum. Senyum polos yang seakan tiada beban lagi banginya. Senyum yang selama ini ku mencoba untuk melindunginya.

****

Terdengar rumor bahwa putri negara tetangga sudah terbunuh malam tadi. Dan mereka pasti menduga adalah orang suruhan Rin. Warga negara hijau marah dan negara biru pun marah, karna sang calon ratu di bunuh oleh pihak sekutu sendiri.

Negara hijau pun meminta pasukan bayaran sang kestria merah ' Meiko' yang pernah di tindas oleh pemimpin negara kuning tersebut.

Tbc...

-----------------------------------------------------------------------

Cie... Siapa yang penasaran hayo.....
Tolong kasih vote dong supaya semangat XD. Maaf kalo agak melenceng dari cerita aslinya. Tapi saya sudah berusaha dengan keras supaya tidak mengubah ceita aslinya lho.

Itu aja sangkyu 😘😘

Rin!chu.

Evil StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang