chapter 3

159 13 6
                                    

****
Ketika seseorang yang kau anggap 'dunia' mu menghancurkan mu, apa yang akan kau lakukan?

Bertahan atau justru menyerah?

****

AUTHOR POV

"Kau gila!!"

"Apa maksudmu? Kenapa menyalahkan ku???!"

"menyalahkan mu??? Kau marah karna aku menyalahkan mu???! Damnit Tomlinson!!"

"Kau kira aku sengaja mencelakainya?! Dia itu terkena pecahan beling karena kebodohannya sendiri!!"

"Maaf tolong ini rumah sakit, jangan membuat keributan"

"Kau!! Benar benar!!! Ahh!" Niall pun pergi meninggal kan Louis sendirian di koridor rumah sakit.

Dengan itu suara ribut dikoridor menjadi hening seketika.

Meninggal kan perasaan mengganggu di benak seseorang.

NIALL POV

GILA!

yang benar saja? Dia pikir penyebab Harry masuk rumah sakit hanya karena terkena pecahan beling?!!

"Ahhh!" Aku mengacak rambut ku dengan kasar.

Bagaimana pun juga Harry adalah sahabat ku, aku sudah menggapnya kakak bagiku, dan aku tidak terima ia diperlakukan tidak pantas oleh siapa pun.

Aku membuka pintu kamar Harry dengan pelan. Melihatnya terbaring lemah seperti ini benar - benar membuat hati ku sakit.

Aku menghembuskan nafasku dengan berat lalu duduk disampingnya.

"Haz, Maaf kan aku"

"Maaf aku tidak memberi tahu mu dari awal,"

"Ini benar - benar diluar dugaan, seharusnya tidak sejauh ini"

"Aku berharap kau tidak marah ketika kau mengetahui semuanya"

"Sebenernya— Ha—Harry?!!!"

Tiba - tiba tubuh Harry kejang - kejang, tetapi matanya masih tertutup .

"Apa yang terjadi?!!" Aku panik setengah mati, dengan langkah cepat aku keluar pintu dan berteriak memanggil dokter ataupun perawat yang ada.

Dan entahlah apa yang terjadi.

Seluruh koridor sepi tidak ada satupun orang yang lewat.

Aku menggebrak pintu kamar Harry dengan kasar lalu kembali ke tempat Harry.

Disana ia masih kejang hebat tapi dilain disisi ada yang membuatku terpaku

Aku melihat sesuatu di wajahnya..

Dia menangis..

Dan dengan bodohnya aku hanya memandangnya yang seperti.

Aku pun ikut menangis seraya berjalan mendekatinya,

"Haz.. maafkan aku... Maafkan aku..."

"Kumohon jangan seperti ini..." Ucapku dengan suara parau.

Entah apa yang kulakukan aku malah memeluk tubuhnya, berharap dengan cara ini Harry bisa tenang.

.

.

.

.

.

.

- 4 days later -

"Ayo buka mulut mu aaaaaa"

"Ayolah Harry jangan begitu, kau butuh nutrisi!" Ucapku geram pada Harry

Yang diajak bicara dengan santainya malah menggembukang kedua pipinya seraya membuang muka.

"K. Harold. You win! Iya nanti aku beliin donat. Tapi yang ini dimakan dulu sedikit ya?" Ucapku dengan nada frustasi

Senyumnya mengembang setelah aku mengucapkan beberapa kata sederhana itu.

"Good boy! Ayo aaaaa"

Dua hari yang lalu Harry telah sadar dari koma nya,
Fisik dan mentalnya masih sangat lemah dan akupun semakin tidak tega untuk meninggalkannya sendiri.

"Hahaha ayolah satu suapan lagi.. aku tau makanan rumah sakit tidak enak tapi ini baik untuk kesehatanmu"

Aku ingin mengatakan yang sebenarnya terjadi padanya, tapi aku.. takut jika Harry akan kecewa padaku..

"Harry jangan bersin dengan mata terbuka! Omg kau menakutiku dengan bakat mu itu!"

Harry maafkan aku yang terlalu bodoh dan terlalu takut untuk menjelaskan semuanya..

"Liam bilang besok dia mau kesini sama mantannya"

Maafkan aku karna malah kau yang harus menanggung semua ini..

Maafkan aku...

"T-terimakasih ya" aku tertegun

Aku memandangnya dengan bingung

"A-ap—"

Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, aku tertegun karna melihatnya tersenyum.

Ia tersenyum manis hingga kedua matanya melengkung membuat eye smile yang indah.

Oh tuhan, apa yang telah aku lakukan...

"Y-ya tentu Harry.. tentu" jawabku pada akhirnya.

Hari ini aku menghabiskan seharian penuh bercerita dengan Harry,

Ia menceritakan semua hal.. semua hal kecuali Louis

Sepertinya ia belum mau membahasnya, akupun tidak berusaha mengungkitnya takut takut kalau Harry akan tersinggung.

"Jadi bagaimana dengan Band? Apa ada perkembangan nya? Oh untuk album kita–"

"Woah woah.. hold it mr.styles band kita baik - baik saja, lagipula ini masih masa hiatus untuk kita, dan album untuk comeback masih dalam proses, dan tentunya kami butuh kau dalam album ini, jadi cepat lah sembuh!"

"Ahaha iya oh Niall apa kau membawa barang yang kuminta?"

"Ya ada sebentar" aku pun mengambil tas ku dan mengeluarkan secarik kertas dengan noda merah yang kuyakini itu adalah darahnya.

"Ini"

"Terimakasih hehe" , "pulpen dong"

"... cepat lah sembuh dan berenti bertingkah seenaknya"

"Ahahaha terimakasih nialler! You're the best!"

"Of course i am!"

Dan kami berdua pun tertawa.

.

.

.

.

Hi..?
Its been 3 years since my hiatus.
Gue selaku author amatir mohon maaf yang sebanyak banyaknya.
Gue salah ninggalin kalian gitu aja, gue minta maaf yang sedalam dalamnya.
.

Banyak yang terjadi selama gue ninggalin kalian, gue hiatus karna sebuah alasan, dan rasanya mau sebanyak apa gue jelasin kalian mungkin udah pada marah sama gue,

Gue ngerti,

Dan gue gakan ngebela diri gue sendiri.

Please forgive me

I'll try to be a better person in the future
So please keep support me thank you x

Lots of love, k. x

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just A Little Bit Of Your Heart.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang