CHAPTER 2

172 20 2
                                    

Chapter 2

.
.
.
.
.

Pada pagi harinya Jimin terbangun dengan bahu dan lengan yang terasa pegal.
Saat terbangun tadi malam karena mimpi itu, Jimin tidak langsung tidur.
Setelah men-charge Suga, ia malah sibuk memikirkan kembaran Suga di mimpinya.
Sampai akhirnya ia tertidur dengan posisi yang tidak mengenakkan.

Oh, iya.

Kalau Jimin tidak salah ingat, ia bilang namanya Min Yoongi.

Yah, Jimin tidak merasa mengenalnya. Nama itu bahkan terdengar sangat asing ditelinganya. Tapi, Yoongi di mimpinya seperti sangat akrab dengannya. Apalagi sampai mengatakan bahwa ia adalah milik Jimin.

Juga, bagaimana mungkin Yoongi dapat begitu mirip dengan Suga-nya?

Apa ia dan Yoongi pernah memiliki suatu hubungan di kehidupan sebelumnya, sehingga insting Jimin menyuruhnya membuat robot yang berwajah sama dengan Yoongi?

Tidak mungkin, kan?

Jimin tidak mengerti.

Ini semua terlalu rumit.

Tapi, bisa jadi kalau Yoongi sebenarnya hanyalah karakter khayalan yang ia buat sendiri dengan imajinasinya dan hanya ada di alam mimpinya.
Uh, Jimin merasa sakit kepalanya akan datang jika ia memikirkan ini terus­-menerus.

Jimin beranjak dari tidurnya dan menggumam pelan saat jam dinding tertangkap oleh matanya.

05.55 AM KST, Masih ada tiga puluh menit lagi untuk mencabut charger Suga. Jadi ada baiknya ia mandi terlebih dahulu sebelum mengaktifkan program robot manisnya.

Turun dari ranjangnya dan memijat pelan bahunya yang terasa sakit, Jimin melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang memang tersedia di dalam kamarnya.

Sama sekali tidak tahu bahwa ponselnya yang berada di meja nakas terus­menerus menyala tanpa bersuara sedikit pun. Menampilkan layarnya yang terdapat panggilan dari kontak bernama 'My Jungkookie <3'.

.
.
.
.
.

*~MinYoon~*
.
.
.
.
.

Profesor muda bermarga Park ini mengucek matanya pelan, merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku akibat berada di posisi yang sama selama beberapa menit.
Mengedarkan matanya kesegala arah, dan tidak sengaja menatap jam yang menempel di dinding kamar mandi.

08.17 AM KST.

Oh. Dia hanya tertidur sebentar saat berendam.
Jimin menguap pelan, berusaha mengingat sesuatu yang seperti terlupakan oleh otaknya.
Sedetik kemudian, matanya membelalak lebar.
"ASTAGA! SUGA!!"

-dan kemudian segera berlari keluar tanpa memedulikan bahwa ia tidak memakai sehelai kain pun ditubuh 'pendekar'nya.

Yeah, pendek dan kekar.

Jimin terseok­seok mendekati Suga.
Tadi kakinya terbentur sudut bathub saking paniknya. Setelah mencabut chargernya, Jimin mulai mengaktifkan programnya dan bergumam panik saat tubuh robotnya terasa panas, bukan lagi hangat.

Aku belum bilang, ya?

Suga memiliki sebuah motor mini di dalam dadanya, berfungsi memompa udara hangat keseluruh tubuhnya melalui jaringan tabung lembut yang meniupkan angin melalui tubuhnya. Ini memastikan agar tubuh Suga tetap hangat, sehangat tubuh manusia sungguhan jika disentuh.

Jimin tersenyum penuh harap-semoga karyanya ini tidak rusak.

Objek pertama yang dilihat Suga pagi ini adalah wajah memelas Jimin. Suga menyernyit bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cutie RobotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang