Chapter 2 -- New Club --

12 0 0
                                    

~~ Aku membangun sebuah dinding kesendirian. Aku tak perlu orang lain untuk mendobraknya, aku sudah nyaman dengan zonaku. ~~

Saat bel istirahat selesai. Kami berdua jalan ke kelas bersama. Dia banyak bercerita tentang Kota Kyoto dan apa saja yang ada disana. Disini aku hanya mendengar saja dan berkomentar seperlunya. Saat sampai di kelas, tetap saja satu kelas memiliki tatapan sinis kepadaku. Aku mendengar beberapa bisikkan dari mereka.
-- Lihat itu, Yoshiba, dia mulai mendekati Maydari. --
-- Iya. Pria seperti dia tidak perlu didekati. Penyendiri ya penyendiri. --
-- Betul, sudah susah diajak bicara. --

Aku hanya diam meskipun mendengar bisikkan mereka. Tapi, untungnya, si bodoh ini tak mendengar bisikkan mereka. Dia tetap saja asik bercerita sampai ke bangku kami masing - masing. Pada akhirnya, guru masuk ke kelas dan membuatnya berhenti bercerita.
" Nanti lagi ya Yoshiba. "
" Ya, terserahmu saja. "

Pelajaran selanjutnya matematika. Disaat guru menjelaskan dengan serius, aku melihat kaget kalau Maydari sedang tertidur. Hoi, ini hari pertamamu sekolah dan sudah tidur saja? Aku berpikir dia itu tidak suka matematika atau memang ngantuk? Aku langsung melemparkannya penghapus ke kepalanya.
*duuuk.
Terdengar lumayan keras, dan dia terbangun. Dia langsung melihat orang - orang, dan kembali tertidur. Aku kaget dan dia kembali tidur?! Seberapa ngantuknya pelajaran matematika ini? Tiba - tiba saja, guru datang ke bangkunya dan memukul kepalanya dengan buku paket yang lumayan tebal.
*duukk
" Aduuhh!!! "
" Kamu, jangan tertidur pelajaran saya! "
" eehh... ehh.. maaf pak. "

Aku hanya tertawa kecil dari belakang dan dia menoleh kebelakang lalu berbisik padaku.
" Heh, kamu, jangan tertawa! Kau harusnya membangunkanku. "
" Bukan urusanku. "
Dia langsung pakai wajah cemberut. Tapi tetap saja, itu kejadian lucu untukku. Pelajaran pun dimulai kembali. Kali ini dia serius mengikuti pelajaran matematika. Mungkin karena dipukul pakai buku. Berjam - jam berlalu, jam makan siang pun berdering. Kali ini Maydari diajak oleh teman - teman perempuan untuk makan siang bersama. Mereka makan di kelas dan aku langsung pergi ke atap sekolah. Sesampainya diatas, aku langsung duduk dilantai. Aku membuka bekalku dan memakannya. Angin sepoi - sepoi kembali bertiup yang membuat siang ini menjadi hangat. Panas matahari tidak membuat terlalu panas. Karena di Jepang, pada musim semi seperti ini, cuaca tidak seburuk saat musim panas. Aku menyantap makananku dan menikmati angin ini sambil mendengar tawa orang - orang di sekolah dari atas. Aku selalu menginginkan kesendirian ini. Karena hari ini, aku sudah dipenuhi dengan Maydari yang selalu berbicara padaku. Saat - saat seperti inilah yang aku suka.
Semua itu berubah ketika dia membuka pintu atap sekolah dan berlari kearahku. Aku lupa mengunci pintunya dan darimana dia tau aku disini? Sementara aku pergi sendiri kesini.
" Heyy, Yoshiba!! Aku ada berita bagus ini. "
" Sebelum kau memberitahunya. Kenapa kau tau aku ada disini? "
" dari Bu Rika? Aku mencarimu kemana - mana. Lalu, aku menanyakan kepada Bu Rika. Dia memberitahuku kalau kau ada disini. Lalu, yah, aku kesini sesuai petunjuk Bu Rika. "
Hahhh, Bu Rika selalu saja menganggu kehidupanku. Bu Rika adalah guru muda. Tapi dia begitu peduli dengan siswanya. Sampai - sampai mengurusi kehidupanku. Guru tetaplah guru, itulah tugas mereka kepada muridnya.

" Hahhh... baiklah. Kalau gitu, apa beritanya? "
" Aku sudah menemukan anggota kedua. "
" Hooo. Jadi siapa dia? "
" Hei kamu. Keluarlah. "
Tiba - tiba saja muncul perempuan yang panjang rambutnya sepundak, hidung yang mancung, mempunyai bulu mata yang lumayan panjang dan memakai sweater pink. Tapi sepertinya dia orang pemalu. Dia datang ke tempat kami dan memperkenalkan diri dengan suara pelan.
" Namaku Rena Matsuyama. Kelas 1-2, saat ini belum mengikuti klub. "
Dia memperkenalkan dirinya dengan wajah yang setengah menunduk dan wajahnya sedikit memerah.
" Jadi, Maydari, kau menculik dia darimana? "
" Menculik katamu? Biar aku ceritakan, saat aku mencarimu, aku bertemu dia makan sendirian di kantin. Aku langsung duduk disebelahnya dan memperkenalkan diri. Awalnya dia malu, lalu dia bisa membuka diri padaku dan aku mengajaknya masuk klub buatanku. "
" Haaahhh.... sesukamu saja. Kalau begitu, namaku adalah Yoshiba Tokio. Aku sarankan jangan mengikuti anak ini. Dia aneh. "
" Hoi, sembarangan ngomong kamu. "
" Tidak mengapa kok Yoshiba-senpai* ( *senpai = senior/kakak kelas). Aku hanya ingin mengubah sifatku yang pemalu ini, dan memulainya disini. "
Dia menjawab dengan malu - malu. Tapi dia gigih juga. Dia juga sendirian. Mungkin Karena dia pemalu, dia jadi sulit bersosialisasi. Dia ingin dimengerti dan disaat itulah Maydari datang. Lalu dia menyetujui ajakan Maydari dan Itu cuma kemungkinanku saja. Tapi, sosok Maydari ini membawa aura di dekatnya menjadi lebih berwarna. Aku harus berhati - hati padanya. Aku tidak ingin terjun ke dunia dimana aku berada di perkumpulan yang dikumpulkannya. Semua sama. Pada akhirnya semuanya palsu. Karena semua orang memiliki hal kemunafikan yang tertanam pada diri masing - masing, termasuk aku juga.
Tapi pemikiranku sudah terlambat. Jalan satu - satunya yang dapat aku lakukan membentuk dinding, agar dia tidak bisa masuk ke zonaku.
" Hei! Kenapa diam saja Yoshiba? "
" Ah ya. "
Aku termenung sejenak dan dibangunkan oleh Maydari.
" Hemm... sudah 3 anggota ya. Aku harus mencari 2 anggota lagi agar klub kita terbentuk. "
" Hey, Maydari. Sebelum mencari anggota, kau harus mencari guru pembimbing, nama klub dan tujuan klub ini. "
" Tenang, itu masalah gampang. Guru pembimbing Bu Rika, nama klub kota belum tau, dan tujuannya rahasia. Aku akan memberitahunya setelah mendapat 5 anggota. "
" Anuuu... Maydari-senpai. "
" Ada apa, Rena? "
" Bagaimana kalau kita mencari anggota dengan membagi brosur. "
" hahaha. Tidak, kita tidak melakukan hal semacam itu. Karena aku hanya mencari anggota yang menurutku menarik. "
" Menarik? "
" Kamu akan tau saat semuanya berkumpul Rena. "
" Baiklah, senpai. Kalau begitu, aku akan membantu mencarinya bersamamu. "
" Waahhh. Sini aku peluukkk. Kamu memang junior terbaik~~ "
" Kalau begitu ada yang perlu dibicarakan lagi Maydari? "
" Ga ada lagi. Tapi, kau tidak boleh pergi dari sini. "
" Hahhh... Kenapa? "
" Karena kita bertiga~~~~ akan makan disiniii. "
Pantas saja saat mereka datang kesini, mereka membawa bekal mereka. Tapi bukannya dia sudah makan dengan teman - temannya?
" May, kau sudah makan, kan?
" Maksudmu, saat aku berkumpul sama teman - teman tadi? Ah tidak. Saat aku melihatmu pergi, aku langsung bergegas. Tapi tiba - tiba aja kamu udah ga keliatan lagi. "
" Jadi, gitu. Baiklah. Lakukanlah sesukamu. "
" Maydari-senpai, Yoshiba-senpai lagi marah ya? "
" Ah tidak, tidak. Dia memang pria bodoh yang tingkahnya selalu begini. Cuek - cuek bodoh. "
" Sesukamu aja. "
Akhirnya kami makan bersama. Maydari mulai bercerita kepada Rena dan Rena tertawa. Sepertinya Rena mulai membukakan hatinya kepada Maydari.

My Heart DiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang