"Apa yang kau lakukan hari ini? Apa yang kau lakukan besok? Aku merindukanmu.. karna aku kesepian"
Koo Junhoe. Pria itu berlari.. berlari dengan seikat bunga di tanganya dan senyum manis yang menghiasi wajahnya. Ia nampak bahagia.
Gue rasa bukan june -author
June kerasukan upinipin -reader
Bacot -june
Kim y.n!!! Dia memanggil nama gadis itu. Gadis yang telah lama menghiasi hatinya. Gadis yang setiap hari selalu membuatnya tersenyum
"Koo junhoe? Sedang apa kau?"
Junhoe berdiam sejenak. Mengatur nafasnya yang tersenggal sejak ia berlari mengejarnya
"Ini. Untukmu" Junhoe memberi gadis itu dengan seikat bunga yang dibawanya. Sudah agak berantakan karna tertiup angin tadi, tapi masih tersusun rapih
"Untukku? Darimu junhoe?" Gadis itu nampak bingung tapi tak bisa menyembunyikan kebahagiannya. Ia tersenyum.
Junhoe menggaruk tengguknya yang tak gatal. Ia memberanikan menatap matanya lalu mengangkat satu alisnya "lalu dari siapa lagi?"
Gadis itu kembali tersenyum lebar. Senyuman yang selalu berhasil membuat Junhoe ikut tersenyum bersamanya "ah baiklah.. aku mengerti. Gomawo Junhoe"
Junhoe mengalihkan pandanganya ke lain arah. Ia tak sanggup melihat senyumannya saat itu. Jantungnya berdetak tak karuan.
"Ah. Kelasku akan dimulai, aku masuk duluan Junhoe. Sampai ketemu nanti" tak perlu menunggu balasan junhoe, gadis itu segera berlari menuju kelasnya
"Kalau sudah selesai, balas pesanku y.n!" Junhoe berteriak mengingatkan.
Gadis itu memberhentikan langkahnya, kembali menatap Junhoe dan mengacungkan jempol saekan membalas "OK" padanya
Junhoe tetap diam ditempatnya dan memperhatikan gadis itu menghilang dari hadapanya
÷÷÷
÷÷÷
"Ya junhoe! Apa yang kau katakan padaku di chat kemarin ha? Kau selalu meledeku dengan kata2 gombal seperti itu" gadis itu menjitak pelan pala junhoe
"Uh? Apa yg terjadi padamu? Datang padaku lalu marah-marah" Junhoe menghentikan game di handphonenya dan menatap heran gadis di hadapanya
"Kau tak perlu menggodaku seperti kemarin hanya karena aku tak punya pacar!"
"Aish.. siapa yang menggodamu? Aku sungguh-sungguh" kali ini Junhoe terlihat serius. Walaupun terlihat sangat gugup mengatakanya, tapi rasa percaya dirinya lebih besar
Gadis dihadapanya kini hanya diam mematung mendengar ucapan Junhoe. Mukanya memerah "apa maksudmu?"
"Ya! Jangan memasang tampang polos seperti itu. Aku tau kau tak bodoh"...
...."aku akan menerima resikonya tapi kuyakin kau tak akan menolakku setelah melihat perjuanganku selama ini"..
Cup
Junhoe mencium gadisnya "jadilah pacarku"
Gadis itu kembali membeku melihat perlakuan Junhoe padanya
"Sampai kapan kau akan terus seperti itu. Kuhitung sampai 5 kalau kau tak menjawab berarti kau menolakku" dengan santai Junhoe mengatakanya. Mesti dalam hatinya tak karuan
"Sat.."
"Ne.. ne.. Aku mau Junhoe" belum sempat Junhoe berhitung satu detikpun, gadis itu sudah menjawabnya. Berhasil, pikir Junhoe
"Aish. Belum selesai aku berhitung kau sudah menjawabnya. Begitu berharganya kah kesempatan yang kuberikan?"
"Ya! Kau menyebalkan. Terserah. Kalau begitu aku tidak akan menjawabnya sampai kau berhitung sampai 1000x pun. Awas sa..."
Cup
Belum selesai gadis itu berbicara Junhoe lagi-lagi menciumnya "itulah akibatnya kalau kau berani marah-marah pada.."
Cup
Kali ini gadis itu yang mencium Junhoe "itulah akibatnya kalau kau berani melawanku" ucapnya.
"Aish.. ternyata kau.."
"Tidak.. tidak.. aku tidak seperti yang kau pikirkan. Baiklah.. aku mengalah" ucap gadis itu melemah. Tapi ia tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Wajahnya memanas. Perasaannya tak karuan. Sekarang ia benar-benar menjadi kekasihnya. Kekasih seorang laki-laki dingin yang seketika menjadi hangat jika bersamanya. Yaa.. kekasih seorang Koo Junhoe
Gue juga mau diangetin jun -author
Bentar, gue ambil mejikom -june
Mangenak! -readers
:')
-spam chat-
~