Sun

182 16 4
                                    

Refleks aku menutup mata. Aku tau aku akan menghantam lantai sebentar lagi, tapi rasa sakit yg kukira akan datang tak kunjung kurasakan, yg terasa malah tangan melingkar dipinggangku. Kubuka mataku yg tertangkap mataku pertama kali adalahmata dan rambut emas.

"sumimasen" aku pun langsung berdiri dari posisi tidak nyaman tadi.

"tidak apa-apa ssu, aku tadi juga lari-lari. Oh iya! Apa kau tau dimana aula?" Tanyanya sambil tersenyum.

"hai. Ikuti aku. Aku juga mau ke aula"

aku langsung lari. Aku tau ini tak sopan berlari bersama org yg baru kau kenal tapi aku tak mau terlambat ke aula dan malah diberi hukuman.

Akhirnya sampai juga di aula, aku langsung duduk di bangku belakang yg tersisa. Orang tadi duduk di sampingku. Ternyata acaranya belum dimulai.

" hei, namaku Kise Ryota, namamu siapa?"

"namaku Kuroko Tetsuya, yoroshiku Kise-kun"

"yoroshiku kurokocchi"

'kurokocchi?' aneh sekali.

" Selamat pagi siswa-siswi baru SMP Teiko, kami ucapkan selamat datang di SMP ini"

Seseorang di depan sana mulai berbicara sepertinya ia yang akan menjadi pembawa acara pembukaan ini.

Aku memerhatikan setiap kata sambutan yang di berikan mulai dari kepala sekolah, ketua osis, dan saat kata sambutan dari siswa peraih nilai tertinggi dalam ujian masuk aku hanya bisa terkejut. Dia adalah pria yang tadi.

Pria merah tadi.

" Selamat pagi. Saya Akashi Seijuro. Saya ucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan kesempatan ini pada saya. Dan saya juga berterima kasih atas sambutan yang telah diberikan kepada kami. Saya mohon bimbingan pada guru Sehingga kami dapat menjadi orang yang lebih baik dalam tiga tahun kedepan. Kepada teman-teman saya mohon kerja samanya Terimakasih" ucapnya disertai senyum namun tetap memberikan kesan tegas. Para siswa bertepuk tangan dan para siswi bertepuk tangan sambil menjerit tertahan. Sepertinya murid tadi sudah menjadi idola hanya dalam sesaat.

Setelah ia turun dari panggung aku terus memperhatikannya. Ia hanya menatap ke depan. Sesekali berbincang dengan siswa berambut hijau di sampingnya. Aku terus memperhatikannya sampai acara berakhir.

"kurokocchi kelas berapa ssu?"

Oh. Aku melupakan eksistensi disamping ku. Aku tak tau apa yang ia lakukan dari tadi.

"1 A, kise-kun?"

"sayang sekali kita tak sekelas. Aku kelas 1 D ssu, padahal kan aku ingin terus melihat kurikicchi" jawabnya dengan kecewa kurasa.

"tak apa kise-kun. Kita kan masih bisa bertemu saat jam istirahat"

jawabku dengan sedikit tersenyum.

"oh iya, ayo ke kelas kurokocchi"

Aku menjawabnya dengan anggukan.

Kami berjalan berdampingan sambil bercerita. Tepatnya aku mendengarkan kise kun bercerita. Ia banyak bercerita tentang kehidapannya sebagai model cilik. Dan kami pun sampai di kelasku.

"aku masuk dulu kise kun."

" okeh. Dada kurikocchi sampai bertemu jam istirahat nanti" ia melambai lambai padaku.

Aku langsung memasuki kelas. Ternyata sudah banyak yang masuk. Dan telah memilih tempat duduk. Aku mengedarkan pandanganku dan aku melihatnya lagi. Anak berambut merah tadi. Tanpa kusadari aku tersenyum. Aku langsung duduk di kursi kosong. Dan itu tepat dibelakang pemuda merah tadi dan disamping jendela.

'benar benar posisi yang menyenangkan' pikirku

Kurasa masa SMP ku akan menyenangkan. Aku pun tersenyum lagi. Hal yang jarang kulakukan.

Hai minna~~

Saya harap yang baca ff ini nambah. Saat ini yang baca baru Rofiahmatur18 - san . Saya ucapkan banyak makasih. senengnya itu gak kebayang waktu saya di follow dan cerita saya di fav kan. Sekali lagi makasih.

Sampai jumpa chapter selanjutnya ^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang