Prologe

4.8K 220 6
                                    

Pagi hari itu di depan pintu kediaman yukimura tampak suasana tegang nan mencekam.Bukan karena adanya pembunuhan atau pembantaian, Tapi karena aura intimidasi dari Kaisar Muda Kerajaan Langit Ryuga Hikaru. Aura menakutkan yg seakan" memberitahu semua orang agar tunduk di hadapannya.

" Jadi Bagaimana? Apa kau sudah memutuskan untuk menerima lamaranku Yukiji-dono?" Sebuah pertanyaan dari Kaisar Muda itu membuat para pelayan di kediaman Yukimura terkejut. Namun yg bisa mereka lakukan saat ini hanya menyingkir dan membiarkan nona muda mereka mengatasi hal ini.

Tersenyum sinis gadis yg di panggil Yukiji yg juga merupakan pemilik kediaman Yukimura itu mendongakkan wajahnya seraya berkata. " Apa yg membuatmu berfikir aku akan menerima lamaran dari seorang Pria yg kejam sepertimu Yang Mulia Kaisar?"

Menyeringai Kaisar Ryu berkata. " Aku bisa memberikan apapun yg kau mau Yukiji-dono, Apapun akan kuberikan uang atau perhiasan bagiku itu hal yg kecil, Asal kau mau menjadi istriku akan kuberikan segalanya untukmu.."

Berbalik memunggungi Kaisar Ryu. Yukiji mengibaskan rambutnya dan berkata. " Kalau begitu... Pulanglah Kaisar Ryuga tidak ada satupun gadis di rumahku ini yg bisa kau beli dgn uangmu..., Bahkan Pelayan sekalipun".

"Hahaha... Apa kau bercanda Yukiji-dono?". "Dan apa kau lupa kalau Aku adalah kaisar Negeri ini. Aku bisa memenggal kepalamu atas kelancanganmu kepadaku Yukiji-dono". Tangan Kaisar Ryu mengepal belum pernah dia ditolak dan dipermalukan seperti ini.

"Kalau begitu...  lakukan saja yang Mulia aku tidak peduli. Aku lebih baik mati daripada harus menjadi istri dari pria kejam sepertimu". Yukiji muak dan jijik terhadap pria didepan rumahnya ini. Mengganggu pagi harinya dan menanyakan soal lamaran heh jangan bercanda bahkan dalam mimpipun dirinya tidak akan sudi.

"Heh... Begitukah.. Baiklah kalau begitu Aku akan melakukan yang Aku mau.. saat ini juga". Kejadiannya begitu cepat Yukiji bahkan baru menyadari bahwa saat ini dirinya sedang berada di situasi yg tidak menguntungkan, Terjebak di antara sang kaisar dan dinding kayu kediamannya.

"Lepaskan Aku Berengsek... atau Aku akan Berteriak". Meronta Yukiji berusaha untuk lepas dari cengkraman tangan Kaisar pada kedua pergelangan tangannya. Nafasnya memburu dirinya semakin panik kala merasakan nafas sang Kaisar berhembus menerpa wajahnya.

" Hei.. Hei.. apa ini..? Bukannya kau yg menyuruhku untuk melakukan hal yg Aku inginkan Yukiji-dono dan sekarang Aku menginginkan hal ini". Kaisar Ryu memiringkan wajahnya dan mendekatkan wajahnya pada leher Yukiji. Dirinya Begitu terkejut kala mencium wangi bunga mawar yg sangat menggoda dari leher Yukiji. Begitu menggoda hingga dirinya menjulurkan lidahnya dan menjilati leher Yukiji.

"AH... Hentikan.. Brengsek!". Yukiji tersentak,menjerit ,meronta serta mendorong Kaisar Ryu sekuat tenaga yg mengakibatkan Kaisar Ryu jatuh terjerembab kebelakang.

"Hahaha... Kenapa Kau mendorongku Yukiji-dono? Bukankah kau juga menikmatinya.. Heh..?". Kaisar Ryu Berkata seraya berusaha berdiri dari jatuhnya.

"Dasar makhluk rendahan... jangan harap Aku akan memaafkanmu atas tindakanmu yg menjijikkan ini Kaisar, Aku bersumpah kau akan menyesal telah melakukan hal ini kepadaku, Karena walaupun Kau seorang kaisar Kau telah melewati batasanmu, Penjaga... penjaga... cepat datang kesini...". Dengan wajah memerah menahan malu dan marah, Yukiji menatap tajam sang kaisar dengan air mata yg berlinang.

Para penjaga datang tak lama setelah Yukiji Berteriak, Mereka terkejut melihat kondisi sang nona muda. " Apa yg Anda telah lakukan.. pada nona muda kami Yang Mulia Kaisar?". Teriak salah satu diantara mereka seraya mengacungkan pedangnya dengan marah.

"Heh... Menurut kalian... apa yang Aku lakukan?, Aku hanya melakukan Apa yg Aku inginkan.. apa aku salah?". Tanya Kaisar Ryu seraya menyeringai seakan-akan menunjukkan apa yg Ia lakukan bulanlah suatu yg salah.

" Brengsek Kau..". Teriak para penjaga itu seraya mengayunkan pedang mereka. Tapi Kaisar Ryuga berhasil menghindari serangan" itu dengan mudah bahkan dirinya melakukan serangan balik hanya mengunakan tangan kosong.

" Sungguh menyedihkan... kalian menyebut diri kalian penjaga?, kalian bahkan tidak ada yg bisa menyentuh bajuku, Baiklah Yukiji-dono Aku akan memberikanmu waktu satu minggu lagi untuk berfikir mengenai tawaran untuk menjadi istriku". Ucap Kaisar Ryu dengan dingin serta sorot mata yg tajam seakan siap untuk membunuh siapapun.

" Jangan bercanda...! Sekalipun... kau memberiku satu bulanpun keputusanku tetap sama, Aku tidak akan pernah mau menjadi istrimu Brengsek". Teriak Yukiji seraya berusaha membantu para penjaganya yg terluka akibat pukulan Kaisar Ryu.

" Jangan Terlalu terburu-buru Yukiji-dono, Kita lihat saja... Aku yakin kau akan berubah pikiran". Kata Kaisar Ryu seraya berjalan keluar dari kediaman Yukimura. Kaisar Ryu Menyeringai, Ternyata memang benar desas-desus yg dia dengar ,Di desa kumuh kecil yg tak terawat ini ada bunga indah yg harusnya menjadi miliknya.

Sementara itu sore hari di kediaman Yukimura tampak para pelayan sedang mongobati para penjaga diruang kesehatan, Meski hanya pukulan biasa siapa sangka pukulan itu mampu membuat para penjaga kediaman Yukimura mengalami luka dalam yg cukup serius.

"Apa anda baik-baik saja Yukiji-sama?". Tanya seorang pelayan pasalnya nona mudanya ini dari tadi tampak hanya diam melihat para pelayannya yg mengobati para penjaga.

" Hem.. Ya Aku baik-baik saja.. Yumiko, Aku ingin kebelakang bisa kau menemaniku Yumiko". Tanya Yukiji yg sudah berdiri dan mulai berjalan kehalaman belakang.

" Tentu nona Muda..".ucap Yumiko seraya mengikuti sang nona muda dari belakang.

Yukiji memandang halaman belakang kediamannya dan menghembuskan nafasnya kasar. Sial dirinya masih ingat pelecehan yg dilakukan Kaisar brengsek itu pada dirinya. Matanya memandang sekumpulan bunga" yg sengaja di tanam di belakang kediamannya untuk menghibur keadaan hatinya yg gelisah semuanya tampak biasa saja sampai matanya tertuju pada mawar merah yg sedang mekar. Dipetiknya bunga mawar itu dan di cabutnya kelopak bunganya satu demi satu dengan kasar seraya berteriak. " Dasar brengsek... rendahan tidak punya malu... aku bersumpah.. Kau akan membayar atas apa yg kau lakukan kepadaku hari ini Kaisar brengsek!!!....".

Langit mendung menjatuhkan tetesan-tetesan air kebumi. Di tempat yg berbeda pada waktu yg sama ,Dua anak manusia mengucapkan kalimat yang serupa tanpa tahu bahwa takdir manusia bisa saja berubah.

"Kau akan membayar dengan jiwa dan raga mu atas apa yg kau lakukan padaku hari ini Yukiji-dono". Ucap sang Kaisar seraya menatap langit" kamarnya.







Etto... akhirnya selesai juga...
Sorry kalau jelek...
Mumpung ada ide..
And maaf kalau ada cerita yg mirip sama cerita ini... tapi ini murni hasil pemikirin kx..
Suer dech..

Btw ini cerita pertama aku..
Kalau direspon lanjut...
Tapi.. nunggu ya... hahaha 😃😃😃😃

Doku Ibara No BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang