Dont Turn Back SEX

2

Mati gue gimana nasib gue ini! Teriak Rere dalam hati. Dan ketika Rere menatapnya kembali, Kayl segera mengalihkan pandangannya dan pergi berlalu dari samping Rere. Helaan nafas Rere sangat keras. Gue tak akan tau nasibku jika dia masih tetap menatapku.

Rere masuk ke dalam kelasnya dan memakan jajanan yang ia beli dari kantin. Layla menatap Rere kesal dan dengan amarah yang menyala nyala

"Kenapa lu ninggalin gue dikantin!"teriak Layla marah. Layla merepet dan Rere hanya menganga. Setelah selesai merepet, Rere hanya tersenyum dengan cengiran kuda.

***

"Sudah berapa jam gue nunggu disini"ujar Rere malas dan menendang batu kerikil yang lebih kecil dari gigi rapinya. Dia mendengus kesal setiap 1 persatu murid dijemput dan dia hanya bisa bersabar dengan kesabaran yang tersisa sedikit. Rere berdiri dan menunggu di depan gerbang, berharap keberuntungan datang.

Dan ternyata beneran datang, keberuntungan yang ia sebenarnya tidak ia harapkan datang. Seseorang yang ia sangat kenal sepatunya datang ke sebelahnya. Rere melihat ke atas, ya, Rere jauh lebih pendek dari lelaki itu. Dan saat ia menatap lelaki itu, ia tidak merasa keberuntungan berpihak padanya lagi. Lelaki itu, Kayl Alexov Grismith menatapnya dengan tatapan dingin, namun Kayl segera bermain smartphone yang baru saja ia keluarkan dari kantung celananya. Dan dengan segera sinyal bahaya menyala kembali dalam kepala Rere yang mungil. Rere mundur perlahan dan bergeser, bergeser hingga mentok ke gerbang ujung tempat berlawanan dari posisinya tadi.

Kayl menatap Rere yang sekarang berada di ujung. Kayl kembali menatap layar hp nya dan bermain game yang benar benar tidak bisa ia selesaikan tanpa konsentrasi. Deru mobil terdengar di telinga Kayl. Namun, bukan. Itu bukan jemputan suruhan ayahnya. Ya, keretanya, kereta ducati yang ia bawa pagi tadi dipakai oleh temannya sesuai dengan janji Kayl kemarin.

Tin tin...

Rere melihat mobil itu. Itu jemputannya, Gaga si manusia Gagal datang. Rere mencibir, gerakan mulutnya, tatapan matanya menunjukkan dia sangat marah. Namun tetap tidak bergeming dari tempatnya. Tidak bergerak secenti pun. Gaga membuka kaca mobil dan melihat Rere yang menatap ke arah lain. Gaga menutup kaca mobil dan segera turun.

Gaga langsung menggendong Rere ala bridal dan Rere menatapnya kesal dengan mata membulat.

"Woy! Turunin gue! Sebelum gue hajar turunin gue! Turunin gue segera!"kata Rere memukul kuat dada bidang Gaga. Tidak terasa apa apa bagi Gaga namun Gaga menurunkannya.

"Lo pikir gue ga bisa jalan hah?! Gue bisa!"teriak Rere kuat. Dia menggebrak pintu mobil, membuka dan masuk... ke dalam mobil dan dengan akhiran gebrakan kuat di pintu mobil. Gaga hanya menggelengkan kepalanya dan menyusul masuk ke dalam mobil.

Didalam perjalanan keheningan menyeliputi Reyna Paula Graceno dan Grayson  Billward Faryawh. Akhirnya Gaga mulai membuka mulutnya, walau hanya sekedar menguap tapi mampu membuat Rere mencibir kembali.

"Diamlah, sebelum ku tutup dengan bibirku"kata Gaga melihat Rere sambil menatapnya datar. Mobil ia pelankan sedikit karena hendak melalui lampu merah

"Diamlah, sebelum ku tutup bibirmu dengan bibirku dan blablabla..."kata Rere dengan nada mengejek "coba aja!"kata Rere yang akhirnya melihat ke arah Gaga tajam. Dan...

Cup...

Gaga mengecup bibir Rere sekilas. Rere segera tertegun dan merasa ini adalah... hidupnya yang baru. Lah '-'. Maksudnya akhir hidupnya.

"Lu! Nge.. ng... lu... lu cium gu.. gu.."belum selesai berbicara Gaga dengan segera mengecup bibir Rere lebih lama dari sebelumnya dan terlihat penuh kasih sayang. Dan Rere, dia menerima secara otomatis. Tanpa diberi aba aba, tanpa keinginan hati, tapi keinginan otak dan hasrat yang ada pada dirinya. Gaga melepas tangannya dari setir dan menekan tengkuk Rere agar Rere semakin mendekat dan menghancurkan jarak yang ada pada mereka.