Rumah Tua Di Jalan Cilaki

427 20 4
                                    

   Kakakku baru saja membangun rumah di jalan cilaki. Rumah itu dibangun sebagai hadiah perkawinan untuk istrinya. Rumah yang lumayan besar itu hanya di tinggali istrinya jika kakakku bekerja. Sebab itu, dia memintaku tinggal di sana untuk menemani istrinya.
   Aku sangat senang dengan ajakan kakak. Agr aku nyaman, dia menyediakan kamar yang cukup besar untukku. Kamarku berada di depan rumah, bersebrangan dengan rumah tua kosong peninggalan kolonial belanda. Di halaman depan rumah terdapat sebuah pohon besar, kata kakakku, pohon itu sudah ada sejak tanah itu di beli.
   Awalnya, aku menganggap biasa, tidak ada perasaan horror dengan rumah kolonial belanda dan pohon di depan rumah sampai suatu ketika.....
    Kakakku dan istrinya berpamitan untuk pergi bulan madu di bali selama sebulan. Dia memintaku untuk tetap di rumah , menjaga rumahnya. Namun, kakak bilang dia belum sempat mencari pembantu dan satpam. Mau tak mau, aku mengiyakan permintaan kakak, lagi pula hanya menjaga rumah, itu tugas yang gampang bagiku.
   Seminggu sudah kakak dan istrinya pergi. Aku sangat senang menjaga rumah kakak, bagaikan bos ; mau makan, minum, nonton tv, dan menghabiskan hariku dengan bermain game, bebas, suka-suka aku, kebetulan juga kuliahku sedang libur.
   Suatu malam, aku yang belum bisa tidur memutuskan bermain game bola kesukaanku. Ketika aku sedang asyik bermain game , tiba-tiba saja aku di kejutkan dengan bunyi bel rumah yang berdentang. Bunyi bel rumah yang aneh, kenapa kakakku membeli bel yang menyeramkan ini  ucapkku dalam batin.
   Aku langsung beranjak dari tempat dudukku, menuju jendela dan....ketika ku buka tirai untuk memastikan tamu yang datang, aku tidak melihat siapa pun di luar. Aku menoleh kanan kiri, memantau keadaan di luar rumah yang cukup sepi malam itu. Aku kembali duduk di ruang tv, melanjutkan game yang semakin seru.
   Lalu....suara bel itu berbunyi lagi...hiihh!! Siapa siih, malam-malam begini, ganggu orang maen game aja.
   Bel rumah terlrtak di sebelah kanan gerbang depan, jadi siapa pun bias iseng memencet bel rumah. Hal itu membuatku mulai membiarkan bunyi bel. Aku tetap melanjutkan permainanku. Namun, usahaku untuk tidak menghiraukan bunyi hanya membuatku benar-benar kesal. Sebab, bel terus berdentang aku melwmpar stick game, dan berjalan dengan sedikit tergesa-gesa. Aku membuka pintu, dan berjinjit menuju gerbang depan ke arah pintu rumah.
   Ujung mataku menangkap sekelebat bayangan di jendela rumah yang gelap. Mataku langsung fokus ke arah jendela depan itu. Tanganku masih memegang besi pagar rumah. Jendela rumah tampak gelap dan kotor, ada cahaya putih di situ, tapi bukan apa-apa, melainkan lampu dari halaman rumah."mungkin bayangan tadi  berasal dari lampu itu" ucapku untuk menenangkan diri
   Kakiku yang sendari tadi berjinjit aku turunkan, aku melangkah masuk, belum jauh kakiku melangkah, selintas aku melihat sesuatu bergerak-gerak di atas pohon besar di depan rumah. Aku terdiam sejenak, aku sadar apa yang aku lihat di atas pohon besar itu..
   "I-itu ....sepasang kaki yang bergerak-gerak"
   AAaaastaagaaa....
   Yaa tuhannn....
  Yaa tuhann...
Badanku mematung, darahku mendesir, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Keringatku mengucur deras, perlahan aku memalingkan pandanganku ke pohon itu dan...AAaaasstagaa!!!
Ini bukan halusinasi, aku bisa melihatnya dengan jelas. Seorang perempuan tengah duduk di atas pohon, dia memakai baju putih dengan rambut panjang. Kakinya bergerak-gerak.
   Perempuan itu duduk sambil bersenandung.
"Terang bulan...terang bulan purnama, buaya timbul di sangka telah mati....jangan percaya mulut lelaki.....berani sumpah...dia...takut mati...
   Aku segera mengalihkan pandanganku, perlahan aku melangkah masuk kedalam rumah. Aku menutup mataku sambil berkomat-kamit membaca doa. Aku ingin segera lari dari keadaan inin.
   Aku berhasil masuk ke dalam rumah, secepat mungkin menuju kamar. Aku buru-buru merebahkan diri di tempat tidur dan !enutupi badanku dengan selimut. Dalam kepanikan itu, aku berusaha memejamkan mata, berharap aku tertidur dan baru bangun keesokan harinya
   Dalam rasa takut, terdengar lagi sayup-sayup suara nyanyian perempuan itu. Suaranya pelan, pelan sekali seperti jauh, perlahan aku menurunkan selimutku, namun....AAAAaaaaAAA!!!! Tepat di sebelahku, berbaring seorang perempuan berambut panjang dan bermuka putih pucat yang jaraknya hanya beberapa sentimeter dariku .
   Perempuan itu kini jelas kulihat, mukanya pucat kontras dengan matanya yang berwarna merah darah dan bibirnya yang membiru. Dia menyeringai ke arahku aku tidak bisa apa-apa, suaraku seperti tercekik. Perempuan itu terus bernyanyi sambil memandangiku. Aku lemas, energiku sepertinya terkuras habis, pandanganku kabur dan aku tidak ingat apa-apa lagi.
   Entah, berapa lama aku tertidur. Hawa dingin menusuk tulangku. Perlahan aku membuka mata, dan ya...tuhann....aku ingat apa yang terjadi semalam...jantungku seketika berdebar kencang
   Aku melihat jendela terbuka lebar. Aku turun dari kasurku, mengecek keadaan rumah. Semuanya tampak aman, aku mengusap dada, dan dusuk di anak tangga. Lalu...suara deru mesin mobil di iringi klakson menyadarkanku
   Kak gandi???
   Aku langsung menuruni anak tangga dan langsung membuka pintu. Benar saja, itu kak gandi dan istrinya. Aku langsung membuka gerbang.
"Taufan...,kenapa mukamu pucat??"
"Nggak apa-apa kak, semalem taufan tidurnya larut."
   Aku merahasiakan kejadian semalam. Aku mengeluarkan tas dari mobil kakakku.
   "Kakak pulang cepat jadinya, karena khawatir ninggalin kamu sendiri, nggak apa-apa kann?."
   "Engg-enggak apa-apa kok kak, baik-baik aja"
   "Yaudah, bawain koper kakak-lahh"
   Ketika aku menurunkan koper dari mobil, tiba-tiba saja dari arah belakang terdengar suara aneh. Seperti sebuah lagu yang liriknya tidak asing bagiku. Ohhh tuhannn....iniii kann...inii kann laguu...lagu yang dinyanyikan perempuan itu. Aku refleks melihat ke arah belakang, ke arah rumah tua itu, dan tiba-tiba aku melihat lagii....
   "ii-ituu...ituuuu kann....

                  ★★★★
Kalo mau tau kisah yg lain jangan lupa voment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Horor storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang