Chapter 5

2.4K 126 47
                                    


Kuroko masih terkejut ketika tiba-tiba saja tubuhnya dibalik dan dicium habis-habisan, dia masih setengah tidur dan benar-benar tak berdaya, Akashi sudah melampiaskan hasratnya tanpa ditahan, ciuman-ciumannya tanpa jeda seolah-olah lelaki itu akan mati jika melepaskan tautan bibir mereka walau hanya sedetik .

Ketika Akashi mengangkat kepalanya, matanya berkabut akan nafsu yang menggebu-gebu.

"Aku ingin bercinta, aku ingin memasukimu. Ah kau tidak tahu betapa aku..." suara Akashi tersengal, lalu melumat bibir Kuroko lagi dengan membabi buta dan penuh napsu.

Kata-kata vulgar Akashi itu membuat pipi Kuroko merona malu. Kuroko Tidak membayangkan akan melakukan hal ini. Ia bahkan tidak pernah berhungan seintim ini dengan lelaki manapun, bahkan tunangannya sendiri, kini justru terbaring pasrah dengan handuk yang hampir terlepas, ditindih oleh lelaki yang baru beberapa hari yang lalu bertatap muka dengannya.

Tangan Akashi meraba bagian dada dan perut Kuroko, dan menemukan sesuatu yang lembut di puncak dada kuroko, Lalu bibir Akashi melumat putingnya, lidahnya yang bermain di atas sana terasa panas, membakar seluruh tubuh Kuroko. Akashi begitu ahli sedangkan Kuroko sama sekali tidak berpengalaman, dan lelaki itu sepertinya tidak perlu menahan dirinya.

Entah kapan, mereka sudah bertelanjang bersama di atas tempat tidur itu. Tubuh Akashi yang kekar, melingkupi tubuh mungil Kuroko yang berada di bawahnya, menggodanya, menekannya dengan kekuatan, membawa gairah Kuroko makin naik, sedikit demi sedikit ke puncaknya.

Kemudian Kuroko merasakan kejantanan Akashi, yang tidak terhalang apapun menyentuh holenya. Pelan, tapi membuat Kuroko terkesiap. Kuroko membuka matanya yang terpejam, menatap Akashi yang berada diatasnya. Lelaki itu menatapnya dengan tajam, matanya berkabut, napasnya terengah, dan sejumput rambut jatuh di dahinya, membuat tampak begitu liar dan sexy.

"Ah, ya cantik.. kau pasti sangat menyukainya." Geram Akashi pelan lalu mulai mendorong, menekan dan menyentuh Kuroko. "Kau sudah siap?" erang Akashi. "Kau sudah basah dan panas, bersiaplah untuk diriku.."

Jantung Kuroko berdegup kencang, beriringan dengan detak jantung Akashi yang bahkan lebih parah. Dengan perlahan Kuroko memejamkan matanya, melepaskan hatinya, demi kau Kagami, bisiknya dalam hati, bagaikan mantra yang menyelamatkan jiwanya.

Ini adalah sensasi baru bagi Kuroko, merasakan kejantanan seorang yang mencoba memasukinya, menyatu dalam dirinya. Rasanya panas, sakit, perih dan nikmat menjadi satu membuat seluruh tubuh Kuroko menggila.

Hingga rasa sakit yang menyengat tiba-tiba menyentaknya ke alam sadar, Kuroko mengerang kesakitan, tubuhnya mengenjang. Dengan panik dicengkramnya pundak Akashi, dan menggeleng-gelengkan kepala ketakutan atas usaha Akashi untuk menyatu semakin dalam dengannya.

Diciumnya bibir Kuroko dengan lembut, bibir yang sekarang menjadi miliknya,bibir yang menjadi candunya. Napas Kuroko terengah-engah dan Akashi melihat di matanya, ada ketakutan dan kesakitan.

"Shh.. sayang , aku tidak bermaksud menyakitimu. Mungkin akan sedikit sakit tapi semuanya akan baik-baik saja, tubuhmu akan menerimaku seutuhnya." Suara Akashi terhenti ketika dia mendorongn miliknya dengan kuat dalam sekali hentakan dan langsung menyentuh titik kenikmatan kuroko. Dia hampir tidak tahan dan dorongan untuk memuaskan dirinya di tubuh Kuroko semakin menyiksanya.

Dia harus memlakukannya selembut mungkin, dia tidak mau menyakiti Kuroko. Oleh karena itu sambil menahan gairahnya, Akashi mencoba bergerak selembut mungkin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Romantic Story About KurokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang