Yeon Joo terbangun di sebuah atap gedung. Dia melihat sekelilingnya dengan bingung dan keheranan, dimana ini? Kenapa dia bisa ada di sini? Tapi saat dia hendak berjalan, dia malah tersandung kaki orang.Saat Yeon Joo melihatnya, dia terkejut mendapati tubuh Kang Chul terbujur berlumuran darah. Hmm... tapi sepertinya dia tidak berpikir kalau pria itu adalah karakter kartun dalam webtoon ciptaan ayahnya.
Yeon Joo berusaha membangunkannya tapi Kang Chul tidak terbangun. Dia langsung membuka bajunya Kang Chul dan mendapati dua luka di bagian dada dan perutnya. Yeon Joo memeriksa nadi lehernya dan mendapati Kang Chul masih hidup. Yeon Joo melihat hapenya Kang Chul di sampingnya tapi dia tidak bisa membukanya.
"Bertahanlah sebentar, yah?" ujar Yeon Joo panik lalu pergi mencari bantuan.
Dia turun mencari seseorang hingga dia sampai di dapur dan melihat ada beberapa koki sedang memasak. Dengan panik dia memberitahu mereka bahwa ada orang sekarat di atap dan meminta mereka untuk menghubungi ambulans lalu mengambil gunting dapur dan serbet lalu kembali ke atap. Salah satu koki langsung memerintahkan seorang pelayan untuk mengecek ke atap dan seorang lainnya untuk pergi menghubungi manager.
Begitu kembali, Yeon Joo langsung memeriksa denyut nadinya dan lega mendapatinya masih hidup. Si pelayan langsung terhenyak shock melihat seorang pria sekarat berlumuran darah di depannya.
"Siapa dia?" tanya si pelayan
"Entahlah, aku juga tidak mengenalnya"
Yeon Joo lalu memerintahkan pelayan untuk membantu menyinari luka pria ini sementara dia berusaha menghentikan pendarahannya dengan menekan serbet pada kedua lukanya. Si pelayan memberitahu Yeon Joo bahwa di bawah sedang ada seminar dokter bedah dan mereka akan segera naik kemari, dia juga sudah memanggil ambulans.
"Seminar? Dimana ini? Gedung apa ini?"
"Ini hotel. Plaza Hotel di Seoul"
Si pelayan cemas, takutnya Yeon Joo salah menangani pria itu. Yeon Joo memberitahunya kalau dia sendiri seorang dokter walaupun dia mengaku kalau dokter yang tidak terlalu berbakat. Tiba-tiba Kang Chul terbangun tapi nafasnya mulai tersendat-sendat. Yeon Joo langsung menggunting pakaian dalamnya dan melihat dada Kang Chul tampak lebam.
Yeon Joo tak terlalu yakin, tapi dalam keadaan panik dia mendiagnosis kalau Kang Chul sepertinya terkena pneumotoraks "Aku perlu menusuknya. Tapi tak ada alat untuk menusuknya"
Yeon Joo langsung celingukan mencari benda apa saja untuk dia gunakan menusuk, hingga dia melihat pulpen di saku si pelayan. Tapi dia ragu karena dia tidak punya cukup pengetahuan tentang itu dan takutnya malah jadi semakin membahayakan kondisinya.
Tapi saat itu juga, nafas Kang Chul kembali tersendat dan sepertinya mulai semakin parah. Yeon Joo langsung menyambar pulpen itu, tapi dia benar-benar ketakutan. Takut membuat kesalahan fatal dan kalau pria itu mati maka dialah yang harus bertanggung jawab.
Tapi kondisi Kang Chul semakin parah. Tak punya pilihan lain, Yeon Joo pun akhirnya nekat menusuk dada Kang Chul dengan pulpen. Seketika itu pula Kang Chul membuka mata dan menatap Yeon Joo sebelum akhirnya dia pingsan lagi. Si pelayan langsung panik, mengira Kang Chul sudah meninggal dunia.
Beberapa dokter dan manager hotel tiba saat itu. Petugas ambulans datang tak lama kemudian dan dokter bedah memberitahu mereka bahwa pneumotoraks-nya Kang Chul dan pendarahannya sudah terkendali. Mereka pun cepat-cepat melakukan perawatan lanjutan.
Semnetara paramedis menangani Kang Chul, Yeon Joo menjauh. Dia lega dan bangga dengan dirinya sendiri "Seharusnya si anj*ng gila melihatku. Dia seharusnya menyaksikan bagaimana Oh Yeon Joo sukses melakukannya. Apa ini artinya aku hebat dalam kasus nyata? Apa aku seorang yang terlahir untuk menjadi dokter? Terima kasih..."