Perasaan (2)

914 9 0
                                    

Setelah itu kami pergi ketaman, ku duduk di ayunan berfikir tentang GiDi
"kumako, dari tadi kau terlihat aneh. Ada apa denganmu? " tanya BoGeum
"ahhh tidak, aku hanya sedang berfikir"
"oh ya apa kau masih dekat dengan namja itu?"
"haa.. Hmm.. Dia sedang tak disini" jawabku
" kumohon kau jangan dekati dia, dia itu bukan pria baik " mohonnya padaku
" apa yang kau bicarakan? Kau saja tak tau namanya apa lagi orangnya "
Kupalingkan wajahku darinya
" dia GiDi kan? Tinggal di dekat cafe seberang apartmentmu kan.. Kau pikor aku tak kenal dengannya" BoGeum tak melihatku sambil mengayun ayunannya
" hey, Bagaimana kau tau? Aku tak pernah memberitau siapa siapa. Apa kau menguntit!? "
" tenanglah untuk apa aku jadi penguntit, aku sudah tau dia sejak lama. Kau tau migi adik ku yang sekarang pindah? Dia itu mantan GiDi , hanya beberapa hari hubungan mereka. Tidakpun 1 minggu, aku tau sudah sampai mana hubungan mereka. Padahal baru mereka pacaran mereka sudah melakuhan hal itu, tak perlu kujelaskan hal itu kan. Aku diam saja selama ini sampai migi cerita, dia meninggalkan migi karna yeoja lain. Migi sering melihatnya pulang pagi sekali dengan membawa wanita lain, karna itu aku takut kau di permainkan dia kumako." ceritanya mengingatkanku pada kejadian pagi tadi ketika aku melihat sosok seperti gidi lewat dengan yeoja sexy kearah jalan rumahnya.
"ah itu tak mungkin, kenapa kau tak beritau aku?"
"untuk apa aku memberitaumu kumako? Ini rahasia adikku, sekarang aku memberitaumu karna kau tak mau menjauhi dia, sudah lah jauhi dia dia bukan pria baik kumako"
Terbesit di fikiran ku, apa dia seperti ini karna dia menyukaiku? Tapi aku suka dengan GiDi sakit rasanya ketika pagi tadi kulihat sosok sepertinya membawa yeoja lain ke arah rumahnya, SNS ku pun tak di balasnya. Perasaan curigaku pada GiDi sudah mulai muncul, apa yang harus kulakukan apa aku harus mendatangi tempatnya?
"hey kau, kenqpa melamun" kejut BoGeum
"ah tidak, yasudah aku ada urusan besok kau sekolah kan? Kau bisa pulang sendiri kan? ... Aku duluan" langsung saja aju pergi dan ku berjalan menuju rumahnya dengan memakai payung kulihat depan rumahnya terbuka sedikit kulihat kedalam ada sepatunya dan ada sepatu wanita bising sekali di dalam suara tv yang bervolume besar dan ada suara tawa kecil dari dalam, penasaran dengan suara itu ku buka sedikit pintunya dan ku dapati dia sedang berciuman bersama yeoja tadi pagi dengan tangannya yang meraba raba dalam baju yeoja itu, payungku terjatuh dan ku banting pintunya. Kurasa ia tau aku melihatnya, aku menangis tersedu sedu ke apartmentku dan taklama ada suara bell dari luar pintu ku
" kumako.. Kumako.. "
Knock knock suara mengetuk pintu dan kutau itu GiDi kulihat itu ternyata memang GiDi . Bodohnya aku, ku buka pintu
" hiks hiks,, kenapa.. Kau.. Hiks.. Ke.. Sini" aku bertanya sambil menangis dan terbata bata
"kumako, apa kau melihatnya tadi? Bukan begitu kumako,, " ia langsung mendorongku dan di tutupnya pintu.mendorong dan berniat menciumku tapi aku menghindar
"apa yang sedang kau lakukan?! Baru saja ku lihat kau berciuman dengan yeoja lain sekarang kau ingin menciumku?! Pria macam apa kau" aku menangis dan dia hanya terdiam dia mencoba mengusap air mataku dan aku menghindar lagi aku menangis tersedu sedu
"kumako aku bisa jelaskan jangan seperti itu, aku.. Aku.. "
"aku apa?! Apa?!" dia coba memelukku lagi tapi aku mendorongnya aku kesal aku marah dia memaksa untuk memeluk
Tibatiba pintu apartmentku terbuka dan itu BoGeum
"hey kau, apa yang kau lakukan dengan yeojaku, menjauh darinya " BoGeum mendorongnya kepintu dan diusirnya GiDi
"apa yang kau lakukan disini?! " ujar GiDi
"dia adalah yeojaku, jadi ini urusanku juga. Sudah tak usah kau menggangunya. Pergilah sebelum ku panggil keamanan!" tegas BoGeum sembari aku menangis
"ohh jadi ini namjamu kumako? Kau juga tak jauh beda denganku, jadi kenapa kau marah, cih" kata kasar mulai keluar darimulitnya tak ku sangka dia seperti itu
"hey jangan kau samakan aku denganmu!!" teriak ku
Akhirnya BoGeum membuka pintu dan mendorongnya ke luar
"oke kalau itu yang kalian inginkan, aku tak akan mengganggu kalian" GiDi tersenyum seperti namja jahat

"sudah kumako sudah, aku disini" peluk bogeum dan membawa ku ke sofa, aku masih menangis sambil memeluk kakiku BoGeum memelukku dari samping ia mencoba menenangkanku
"ayolah kumako jangan seperti ini mana kumako yang tegar dan yang keras kepala ini"
Hiks hiks hiks aku masih menangis di pelukannya
"hiks.. Ta.. Tapi bagaimana kau bisa disini"
"aku khawatir denganmu dari tadi seperti ada yang membuatmu aneh jadi ku ikuti kau dari belakang "
"hwaaaaa BoGeum" aku berteriak samabil menangis
" sudah sudah " dia mengelus rambutku dan sesekali mencium kepalaku.

Saat aku mulai tenang di lepaskanlah pelukannya
"apa kau sudah baik saja sekarang?"
Dia tersenyum padaku mengelus kepalaku
"sudah aku disini tak kan ada yang menyakitimu lagi"ucapnya
"hiks hiks ya.. Aku.. Aku sudah lebih baik sekarang, terima kasih BoGeum" jawabku sambil mengusap air mataku. Ketika BoGeum hendak mengambil minum ku peluk dia dari belakang dan ku peluk sakin erat hingga dia tersentak. "aa.. Aaa.. Apa yang kau lakukan kumako? "
"kau menyukaiku kan? Maaf.. Maaf karna aku terlambat mengetahuinya"
dia mengenggam tanganku dan berbalik dan berkata

"sudahlah kau tak perlu minta maaf, aku juga tak berani mengatakannya padamu. Can you be my girl? " ia menggenggam tanganku dengan senyum manis ber lesung tak jelas itu dan berlutut mengatakannya. Aku sempat ingin menangis.. Menangis bahagia dan menyesalkan kenapa tak dari dulu aku mengetahuinya kenapa aku harus menerima GiDi dulu bukannya BoGeum yang selalu ada untukku, kuterima dia dan dia menciumku dengan penuh nafsu mungkin karna dia menahannya dari dulu hahaha. .

Kami berciuman sangat lama, melumat menjilat dan tak sadar aku sudah tertidur bawahnya, bogeum me masukkan tangannya kedalam bajuku menjelajahi setiap bagian dan menciumku dengan hangat karna dia masih sedikit panas hehehe

Dia menghentikan aktifitasnya
"maaf kumako aku sedang sakit nanti kau akan tertular" ketika ia beranjak dariku kutolak dia hingga aku yang berada diatasnya
"sakit? lebih sakit mungkin kalau aku kehilanganmu bogeum.. " aku menciumnya dan dia membuatku basah duluan. Dia menghentikan ciumanku dan duduk
"kumako.. Aku.. Aa.. Aku tak bisa lebih jauh, aku menghawatirkanmu. Bagaimama kalau kita melakukannya dan kau.. Kau.. Kau ahh.. Aku tak akan menyakitimu aku takut kalau aku mengikuti nafsuku kau akan susah.. " bicaranya sambil menunduk dan mengepalkan tangannya

Aku tersenyum manis dan memeluknya dari samping "trima kasih lagi BoGeum. Aku semakin merasa bersalah padamu" dia menatapku dan memelukku, hari sudah malam dia bermalam dirumahku. Kami tak melakukan apa apa kami hanya bersenag senang dengan film dan ini membuatku nyaman berada di dekatnya.

Setiap hari dia menjemput ku untuk pergi bersama dan berangkat sekolah bersama dan menghabiskan waktu bersamanya. Sampai aku melupakan kesedihan dan kesendirianku, kino aku tak merasa sendiri lagi di dunia ini disini ramai tapi aku masih merasa sepi, tapi kini tidak. Bogeum yang selalu memberikan tangannya untukku dengannya aku kembali seperti dulu, mendapat perhatian dan kasih sayang. Sambil melambaikan tangan kearahku dan tersenyum padaku dia berteriak
" YOU ARE MY DESTINY " chuu~ jauhnya..

THE END

Map kalo gaje yaa wkkwkwkwkwk
Next mingkin bisa oneshoot beneran.. Hepi reading reader 😅🙇😘
But typo dimana mana soo kekhilafan author mohon dimaklumi next oneshoot tentang BL "BoysLove" 🔞
Dont like?  Jan di baca okeh 😘😘

Wrong TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang