1. First Meet.
Abel POV.
"Wuyy Abel cepetan, elah!" Terdengar suara abang tercinta gue dari luar kamar."Yah sabar napa bang?" Sahut gue sambil merapikan rambut kuncir dua-ku. Setelah selesai gue pun membuka pintu kamar gue daan---
"BRAAAK!"
Yah apa yang terjadi? Saat gue berjalan ke luar kamar, tanpa gue sadari kaki abang gue telah bertengker di depan pintu kamar gue siap bikin gue jatuh.
"ANJ*NG LU BANG!" Dan terdengarlah ketawa kemenangan dari abang gue.
***
Gue Abel Alison. Umur 16 tahun. Gue anak bungsu dari tuan James Alison dan nyonya Sena Alison. Gue punya satu kakak jantan bernama Jack Alison. Keluarga gue bisa di bilang berada sih.
Gue sama seperti anak SMA biasanya. Bukan troublemaker juga bukan nerd. Selama ini juga kehidupan sekolah gue biasa biasa aja. Sekarang gue duduk di bangku kelas 2 Halbert Senior High School bersama abang gue yang duduk di bangku kelas 3.
Gue dibilang cantik juga ngak, dibilang jelek juga enggak. Yah gitu - gitu aja sih. Gue juga gak pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Jujur gue agak sedikit alergi sama cowok, apalagi yang sok kegantengan.
***
Author POV.
Kringgg..Bunyi surga pun terdengar oleh semua penghuni Halbert SHS. Murid-murid pun keluar dari kelas bagaikan semut sehabis disirami air, berserakan.
Begitupun dengan Abel berserta kedua temannya, Keysha dan Nina yang bergegas ke kantin. Sesampainya dikantin, Abel pun melihat abangnya berserta anggota geng nya yang juga memasuki area kantin. Jangan tanya kanapa semua tatapan mata tertuju kearah mereka, yah jelaslah mereka-kan di cap sebagai "The Most Wanted Boy".
"Tebar pesona dah tuh orang." Ucap Abel dalam hati.
"Hoii deek, sini gabung!"
"Gak aah, entar kita malah di goda sama temen - temen lo." Balas Abel sambil sedikit bergidik.
"Ya gaklah. Lo kira mereka terong apa?" Abelpun mengalah dan segera beranjak dari tempatnya menuju ke meja dimana abangnya berada yang di ikuti oleh kedua temannya.
"Haaai Abeel." Ucap Deon sambil memegang kuncir Abel. Deon adalah teman Jack. Ganteng sih, tapi playboynya cap kakap.
"Apaan sih!?" Bentak Abel sambil menyingkirkan tangan Deon.
"Gilaak lo bel jahat banget, lihat tuh Deon-nya jadi takut gitu wkwk." Sahut Alex. Alex juga bagian dari "The Most Wanted Boy" tapi alaynya kebangetan.
"Iya masaa. Gue sama Nina aja deh kalau gitu." Ucap Deon sambil mengedipkan sebelah matanya kearah Nina yang langsung dibalas dengan tatapan sinis milik Nina.
"Punya gue itu nyeet." Tangkis Jack. Nina yang mendengar ucapan Jack pun hanya bisa menundukan kepala, malu.
"Iyadah iyaa, gue gamau rebut gebetan orang mah."
Abel yang menyadari ada muka baru dari geng abangnya pun keheranan. Jack yang menyadari perubahan mimik wajah Abel segera memperkenalkan anggota barunya.
"Oh yah, perkenalkan dia murid baru di sekolah kita sekelas sama gue. Mulai sekarang dia adalah bagian dari kita." Ucap Jack menjelaskan. Memang Jack, Deon, dan Alex berada di kelas yang berbeda - beda.
"Gue Micheal, panggil aja gue Mike. Senang bisa bergabung dengan kalian." Ucapnya sambil menatap tepat di pupil Abel dan dengan sedikit senyuman di bagian akhir
"Ganteng njir." Ucap Abel dalam hati.
"Eheem." Abel berdehem menetralkan kembali wajahnya.
"Yook pesan makanan. Gue dah yang traktir!" Ucap Jack.
"AZEEK!" Seru Alex dan Deon.
Selesai makan mereka pun kembali ke kelas masing - masing.
***
Sebelum kembali ke kelas Abel, Keysha, dan juga Nina berdiam diri di WC sekolah mereka.
"Sha Sha Sha." Abel memanggil Keysha dengan nada lagu Cheer Up yang sedang populer di sekolahnya tidak lupa dengan gaya khas lagu itu.
"Apaan sih lu!? Jijik gue dengar lagu itu." Sahut Keysha sedikit jengkel.
"Lo tadi kenapa diem - diem? Mentang - mentang ada kak Deon jadi kalem - kalem anjing lo babon." Ucap Abel.
"Enak aja, lo tu yah yang babon."
"Serah lo dah."
"Udah aahh. Yukk cabut guys." Sahut Nina.
***
Abel POV.
Yash akhirnya bisa bersama dirimu lagi kasur. Gue pun membanting tubuh gue ke kasur empuk gue. Entah kenapa gue jadi keinget jadian di kantin tadi. Senyuman-nya tuh berbeda. Entahlah, gue masih belum siap untuk jatuh cinta.Bosan, gue pun mengganti baju gue dengan baju berlengan pendek berwarna dusty pink yang dipadukan dengan hotpants dan juga topi hitam kesayangan gue. Selesai bersiap, gue pun segera turun ke bawah.
"Kemana lo dek?" Ucap bang Jack lalu berjalan mendekati gue.
"Ketaman. Gak lama kok." Jawab gue.
"Yaudah, hati - hati yah." Ucap bang Jack lalu mencium pipi kananku.
"Siap bang!"
Sesampainya ditaman gue pun membeli eskrim kesukaan gue lalu duduk di salah satu ayunan. Tidak lama kemudian gue pun melihat seseorang yang sedikit familiar.
"Siapa yah?" Ucapku berpikir.
"OHH! Mike yaah?" Lanjutku. Tepat setelah mengatakan kalimat itu, Mike pun berbalik dan menyadari kehadiranku. Detik selanjutnya dia pun tersenyum kearahku.
"Meleleh dah gue." Ucap gue kecil.
"Hai." Ucap Mike sedikit canggung.
"Ohh hai juga." Balas gue.
Selanjutnya tak ada seorang pun yang membuka pembicaraan. Canggung. Gue pun masih menikmati eskrim vanilla gue. Saking canggungnya gue gak tahu gimana cara makan gue.
"Emm, permisi." Tiba tiba Mike mengulurkan tangannya untuk membersihkan eskrim yang belepotan di pipiku menggunakan ibu jarinya, kemudian dia pun menjilati eskrim bekas dipipi gue tadi.
"Vanilla. Lo suka vanilla juga yah?" Ucap Mike.
Seketika gue gak tau gimana caranya bernafas dan berbicara.
TBC.
***
Huaahh TwT
Ini adalah cerita pertama gue guys. Jadi bisa dibilang gue adalah seorang pemula. Tolong bantu ya guys kalau ada kesalahan. Terima kritikan yang baik kok 😂😂 dan terima kasih sudah mau meluangkan waktu membaca cerita abal - abalan ini🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadness
Teen FictionKetika Pangeran pembawa kebahagian Abel pergi bersama kekasih lamanya meninggalkan Abel yang merasa dipermainkan. Istana kebahagian Abel yang telah dibangun-nya runtuh seketika. Dengan perginya Pangeran kebahagian-nya Abel tersadar akan satu hal, ba...