#2

83 4 1
                                    

  Sesampai dikelas, Delia langsung menghempaskan tubuhnya ke bangkunya.

"Eh ngapa lu tong? Pagi-pagi dah galau lu, bikin rejeki lu seret ntar," Ujar Gena--Sahabat Delia.

"Tau lu, hidup di galau-in mulu. Hidup mah di jalanin apa adanya jangan dibuat pusing," Ujar Vio--sahabat Delia.

"Vi, Delia itu bukan galau ama hidup. Tapi, dia galau sama si Fino itu, yang  gak pernah PEKA sama dia. Padahal si Zilo tuh juga mau ama si Delia. Emang dasar udah jatuh cinta, dijatuhin juga mau," Ujar Dira, ia bingung kenapa Delia mau aja sama si Fino.

  Delia yang mendengar sahabatnya beragumen membuat dia malas, selalu seperti ini sahabatnya kalau udah nasihatin tuh bener-bener panjang x lebar. Terutama si Dira.

"Udah ah, gue gak kenapa-kenapa. Udah bentar lagi guru dateng, mending lu duduk dah sana," Ujar Delia kepada tiga temannya. Lalu, temannya mengangguk patuh dan menuju kursinya masing-masing.

  Dan tak lama, datang guru Fisika. Proses pembelajaran pun dimulai.

*******

         Tengg...teng...teng...

   Bel istirahat berbunyi, seluruh anak SMA WIDHATAMA berhamburan keluar kelas.

"Coy, ngantin yokk anak cacing gue beserta mak bapaknya lagi demo nih diperut gue," Ajak Gena.

"Yeee dasar ratu alay," Cibir Dira.

  Tanpa mereka sadari Delia dan Vio sudah tidak ada dikelas.

"DELIA, VIO KURANG ASEM LO!" Teriak Gena dan Dira serempak, lalu mengejar para jin yang sudah hilang ditelan bumi.

  Delia dan Vio sudah sampai di kantin, Vio memandang sekitar kantin untuk mencari bangku yang kosong. Sedangkan Delia mengedarkan pandangannya mencari Raja berkuda putih miliknya yang tak lain ialah Fino.

"Del, tuh dipojok deket tukang siomay ada meja kosong," Unjuk Vio ke Delia. Delia hanya mengangguk saja dan mengikuti Vio.

  Setelah mereka duduk. Tak lama, muncul Gena dan Dira ngos-ngosan.

"Ja..hat lu ta...ik," Semprot Gena terputus-putus kepada Vio dan Delia.

"Ya salah sendiri lu berdua lah malah ribut gaguna, gadanta di kelas," Sahut Delia santai.

  Dira yang mendengarnya hanya menghembuskan napas kasar. Dan segera duduk disebelah Vio dan Gena disebelah Delia.

"Del, pesenin makanan kek. Lu paling susah dah suruh mesen makanan malah nyuruh lagi ke si Gina kadang ke Vio," Ujar Dira kesal, karena melihat temennya yang seenak jidatnya. Kalau disuruh malah nyuruh balik dan banyak alasan. kek lagunya zaskia 1000 alasan :v

  Delia yang tadi ingin menolak suruhan Dira malah mengurungkan niatnya. Karena ia ingin mengerjai seseorang yang sedang memesan makanan. Yang tak lain adalah Fino.

  Dengan semangat membara 45, Delia berjalan menuju tukang bakso.

"Lah, tuh anak maen ngacir aja. Belom juga gue sebutin gue mau makan apa, dia maen ngacir aja. Padahal gue dari kemaren kepengen siomay," Gumam Gina yang terdengar oleh dua sahabatnya itu.

"GEN, LO HAMIL? HAMIL ANAK SIAPA TUH? KOK SEGALA NGIDAM SIOMAY?" Teriak Vio kaget mendengar ucapan Gena. Karena setau Vio teman-temannya ini belum pernah pacaran. Masa iya tiba-tiba hamil? Apa dia dihamilin sama setan?

PLAKK

"Eh bego, omongan lu kagak disaring dulu apa ya. Lu jadi bikin gosip aja disini, mana ngatain gue hamil lagi. Gue kagak hamil dan ngidam, gue cuma pengen siomay aja. Gara-gara gue di php-in tukang siomay," Ujar Gina sebal karena ucapan Vio yang absurd pake banget. Mana dia juga denger bisik-bisikan setan kantin mendengar teriakan si Vio.

"Si Gina hamil? Diluar nikah gitu? Eww,"

"Ih kok cakep-cakep hamil duluan,"

Dan berbagai ucapan pedas lainnya.

"Eh, iya maap gue kan shock jadi refleks teriak gitu. Hehehe... Tapi, kenapa lu bisa di php-in tukang siomay dah? Gak level amat di php-in kang siomay," Ujar Vio santai.

"Kan kemaren gue ke taman terus gue liat tukang siomay dah, terus gue mau beli nah pas gue samperin tuh tukang siomay. Pas banget gue dateng dia ngasih gue siomay seporsi, eh pas gue mau ambil malah diambil ama bocah duluan. Terus gue sabar tuh, eh pas gue liat panci siomaynya kosong. Gue tanya abangnya siomaynya abis apa masih ada, dia cuman jawab gini " neng, cantik-cantik tapi katarak sih? Udah tau eneng liat panci mang ksosong tapi masih nanya," ucap si kang siomay lalu pergi meninggalkan Gina. kan gue jadi kesel ama tuh kang siomay udah ngatain gue katarak, di php-in ama siomaynya, dan ditinggal gitu aja," Ujar Gina sebal jika mengingat waktu ia ingin membeli siomay di taman dekat rumahnya.

"Hahaha, mampus lu kurang doa sih lu. Makanya jadi anak jan durhaka amat ama mak bapak lu," Ledek Dira. Dira dan Vio ketawa ngakak sampe anak-anak yang dikantin melihat mereka seperti tatapan mereka gila ya?.

"Udah dah, jan pada ngetawain gue. Eh, btw si Delia mana kok lama amat?" Tanya Dira, dan dijawab dengan gelengan kepala tanda tidak tahu.

******

"Teh Ina, sini deh bentar," Panggil Delia ke teh Ina--penjual bakso di kantin sekolahnya.

"Ada apa Del?" Tanya teh Ina bingung.

"Tadi, Fino pesen bakso yang mana?" Tanya Delia, karena ia melihat ada 5 mangkok bakso di meja depannya.

"Oh, itu neng yang pojok sebelah kanan," Jawab teh Ina.

"Oh, teh aku pesen bakso 3 mangkok ya. Nanti anterin ke meja temen-temen dipojok ya. Makasih teh," Ujar Delia, yang dianggukan teh Ina dan melanjutkan pekerjaannya lagi. Karena semakin banyak yang memesan baksonya.

   Delia melihat sambal didekat bakso pesenan Fino, ia mempunyai rencana. Dengan cepat ia memasukan sambal tersebut sebanyak 10 sendok kemudian ia mengaduknya, dan mengantarkannya ke Fino.

"Ino, tadi kamu pesen bakso kan? Nih aku bawain baksonya, soalnya aku liat teh Ina sibuk banyak yang pesen bakso," Ujar Delia senang, karena ia bisa berdekatan dengan Fino.

"Oh. Makasih," Hanya itu respon yang Fino berikan kepada Delia.

  Sakit. Itu yang ia rasakan karena orang yang ia suka hanya merespon perkataanya dan mengacuhkannya. Baru saja ia ingin balik menuju meja temannya tapi tiba-tiba muka Fino memerah.

"HAH, ANJIRR HUAAHAAA PEDESS," Teriak Fino kepedesan.

  Dengan cepat Delia memberikan Fino minum yang ada di meja Fino, dengan cepat Fino menghabiskannya. Tanpa sadar daritadi Delia menepuk punggung Fino karena kepedesan.

"Heh, lu ngapain pegang-pengang punggung gue? Sono balik lo," Ujar Fino tajam dan datar. Ia tau ini rencana Delia agar bisa modus dengan Fino.

  Dengan senyum polos dan menggemaskannya Delia melepas tangannya dari punggung Fino.

"Setidaknya rencana gue buat modus sama bebep Ino berhasil," Ucap Delia dalam hati.

  Dengan cepat, Delia pergi dari hadapan Fino daripada ia semakin di marahi oleh Fino. Dan Delia pergi menuju kelasnya.

"Eh buset, tuh anak kagak ada kapok-kapoknya modusin si Fino. Udah ditolak mentah-mentah masih aja di modusin," Ujar Vio. Dia merasa sahabatnya sudah tergila-gila dengan Fino, tapi sayangnya Fino terlihat acuh dan cuek dengan Delia.

"Yah, namanya jatuh cinta tuh orang mukanya mirip alien atau dinasaurus, mau sifatnya kek pyschopat juga kalo udah bawa-bawa perasaan mah bodo amat," Ujar Dira menanggapi ucapan Vio. Vio dan Gina hanya mengangguk membenarkan ucapan Dira, dan mereka melanjutkan makannya karena ingin segera menghampiri Delia dikelas.

A/N

SORRY FOR TYPO, AND ABSURDNYA CERITA INI..
MAKLUMIN AJA MASIH BELAJAR NULIS CERITA..
JANGAN LUPA VOMENTS YA READERS:) WALAU GUE TAU CERITA INI MASIH ABSURD.. TAPI, PLEASE HARGAI TULISAN GUE DAN PEMIKIRAN UNTUK CHAPTER INI. KARENA INI PERTAMA KALINYA GUE NULIS CERITA SEPANJANG INI.

ARIGATO GOZAIMASH😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STALKER KAKAK KELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang