#1

133 5 4
                                    

"Eh, buset dah lu ngapa turunnya kek gitu?  Kaki lu patah hah?" Ucap Vania--Mami Delia, bingung ngeliat kelakuan anaknya yang makin miring otaknya.

"Elah, mami sayang gue gak kenapa-kenapa cuman gue pengen coba aja turun dari tangga begitu," Sahut Delia santai.

  Vania hanya menghembuskan nafas kasar, berbicara sama anaknya sama aja kayak berbicara sama tembok sia-sia. Memang sudah kebiasaan Delia setiap turun dari kamarnya ia turun merosot melalui gagang tangga,  rasanya ia ingin memberi paku di gagang tangga tersebut biar anaknya kapok.

"Serah lu dah, cape dedek bang ngurusin kamu," Ucap mami Delia dramatis.

"APA MAMI MAU AKU KURUS? HELLO MAM,  BADAN AKU TUH UDAH IDEAL YA. JADI JANGAN SURUH AKU UNTUK KURUS, KALAU AKU KURUS NANTI AKU DIKATAIN ANAK GEMBEL. SIAPA YANG MALU?  MAMI KAN," Bantah Delia teriak hingga bumi terhenti berputar selama beberapa menit. 

PLETAK!!

"Lu ya teriak-teriak bikin conge warga sekampung keluar semua pea, maksud gue bukan gue nyuruh lu kurus tapi gue cape NGERAWAT lu yang makin hari makin bego," Ucap mami Delia menekan kata 'ngerawat', setelah menjitak Delia. 

"Oh,  ngomong dong kalo gitu. Kan gue jadi salah paham, kalo mau bikin anaknya amnesia jedotin aja pala gue ke tembok," Ujar Delia kesal dan menyindir maminya.

"Mending lu sekarang out dah dari rumah gue lu,  bisa gila lama-lama gue ngadepin lu," Usir mami Delia, karena sudah lelah melihat kelakuan anaknya.

"Kalo gila tinggal masukin RSJ aja susah amat,  jan ke orang susah dah," Ucap Delia yang makin membuat maminya naik pitam.

"PERGI GAK LO?! GUE ITUNG AMPE TIGA LU GAK KELUAR NI DARI RUMAH GW LEMPAR PIRING NIH.  SATU.. DUA.. TI--" Sebelum maminya selesai bicara,  Delia sudah lari keluar rumahnya dan berangkat menuju sekolah.

*******

  Akhirnya, Delia selamat dari amukan maminya. Sekarang ia menuju kelasnya, sebelum sampai di kelas nya ia mengintip ruangan 12 Ipa-1 yang terletak dilantai dasar sedangkan kelasnya terletak dilantai dua tepatnya kelas 11 Ipa-3. Ia mengintip seseorang yang sedang bergurau canda dengan teman sekelasnya.

  Dengan PDnya Delia masuk ke kelas cowok tersebut dan menghampiri mejanya.

"Ehh.. Bebep Ino selamat pagi," Sapa Delia dengan senyum termanisnya. Ya,  dia menyapa Fino atau panggilan sayangnya dari Delia adalah Ino. Fino, kakak kelas Delia incer sampai sekarang, dan mengenaskannya lagi Fino atau Ino ini tidak pernah membalas perasaan Delia.

"Siapa lo? Gue gak kenal lo, mending pergi deh sekarang," Ucap Fino datar dan acuh terhadap Delia.

Delia yang tadinya hatinya berbunga-bunga sekarang seperti tertancap jarum jahit yang kecil namun menyakitkan. Sudah biasa memang Delia diperlakukan seperti ini oleh Fino, tapi Delia tetap tidak cape menganggunya.

"Yaudah, kalo mau bebep Ino aku pergi aku pergi deh, tapi nanti isitirahat bareng ya?" Ajak Delia berharap Fino setuju, meskipun Delia tau itu akan sia-sia.

"Gak mau," Ucap Fino datar, tanpa melihat raut wajah Delia yang sedih dan murung.

  Tapi, bukan Delia yang tidak mempunyai 1000 akal agar ia bisa dekat dengan Fino walau harus memaksa Fino sekalipun.

"Yaudah, aku ke kelas dulu ya Ino, kamu take care ya, dan selalu pintar," Ucap Delia sebelum pergi keluar kelas Fano dan memberinya kiss jarak jauh untuk Fano.

  Fano yang melihat itu hanya merasa jijik dengan perempuan semacam Delia.

"Eh, bro lu ngacangin si Delia ya? Kasian amat tuh cewek di campakan oleh lo Fin, padahal Delia cakep kalo aja Delia gak terpesona ama lo udah gue embat tuh cewek," Ujar teman Fino alias Zero.

"Embat aja sono, gak peduli gue," Sahut Fino datar.

"Ntar juga lu tergila-gila ama tuh cewek liat aja," Ujar Zero, lalu duduk dibangkunya karena sudah ada guru didepan kelasnya.

  Fino yang mendengar itu hanya menarik napas lalu membuangnya kasar,

"Gue? Jatuh cinta ama tuh cewek? Yakali. Jauh-jauh dah"  Ucap Fino dalam hati.

A/N

Cerita gue emang gak bagus-bagus amat, gue juga baru coba bikin cerita genre teenfict gini sih.. Jadi sorry kalo aneh masih butuh bimbingan nih soalnya...

Setidaknya hargai cerita gue ini dengan votments kalian para readers :)

Arigato gozaimash 😊

STALKER KAKAK KELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang