Mari perkenalan lebih dahulu sebelum aku bercerita lebih banyak.
Nama aku Maya Rosita tapi aku senang di panggil amoy. Alasannya karna aku berkulit putih dengan mata sipit tapi aku bersumpah bukan keturunan cina. Umur aku sekarang 18 tahun dan sebaiknya gausah aku sebutkkan tanggal lahir aku karna gaakan ada yang mengucapkan selamat jika hari itu datang disini . Hahaha~
Aku orangnya sedikit sedikit.
Sedikit baik, sedikit jahat, sedikit cantik, sedikit hidung<ehhh sedikit humor,sedikit serius, sedikit sabar, sedikit waras, sedikit engga dan sedikit ngangenin<eaaaaa. Akumah apalah ~Masalalu yang aku miliki hanya akan jadi arsip. Disini yang aku tulis bukan lagi kehidupan lalu tapi, kehidupan sekarang dan masa depan.
Dimulai dari hari aku mengijakkan kaki di universitas. Walaupun swasta tapi aku beruntung masih diberi kesempatan menduduki bangku kuliah setelah ditolak berkali kali oleh universitas negeri. Entahlah ... mungkin aku terlalu miskin ilmu dan harta. Jadi aku akan berjuang keras mengkayakan diri dengan ilmu di universitas ini. Karna berjuang untuk kaya harta biar Tuhan yang mengaturnya.
Hari pertama. Orientasi. Ahhhhh deg deg an rasanya.
Bertemu dengan orang baru, teman baru, senior baru, dosen baru dan juga gebetan baru ~ kiww
Beruntung teman smk yang aku kenal disini jadi, aku tak terlalu bingung karna tak mempunyai teman.
Dan dihari itu aku melihat dia. Sebut saja ia tekii~ dengan tubuh tinggi ramping, mata sipit, idung mancung, rambut berponi depan gaya korean style ~witttttwiw ..
Dia berjalan dari jauh dan aku memperhatikannya tapi aku rasa dia tak memperhatikan aku. Gaya jalannya yang cool membuat aku tak bisa berhenti memandanginya.Dan itulah yang membuat aku tertarik entahlah... aku hanya berfikir mungkin aku hanya kagum.
Sebuah garis yang dimiliki oleh aku, tertarik pada jalur dimana aku melihat garismu juga. Aku hanya ingin kita sejajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret.
FantasyBiar aku menulisnya disini. karna aku fikir kamu takkan pernah bisa menemukannya. Kamu takkan pernah membacanya! Jadi biarkan aku meceritakan kamu. Sebut saja ini diaryku. Karna ini yang seseungguhnya aku rasakan. Aku tak peduli soal penilaian. Karn...