3 | Hobi Baru

26 4 0
                                    

When you love someone
Just be brave to say
That you want him(her) to be with you
Or you will lose your change
To make your dream come true

Endah N Rhesa - When You Love Someone

***

Ibu Endang, pengajar Biologi di XII-IPA 2, meninggalkan kelas dengan sumringah setelah sebelumnya memberikan tugas berkelompok pada murid-muridnya. Sebuah penelitian tentang pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman.

Ibu Endang adalah tipe guru yang sangat senang menyiksa murid-muridnya dengan tumpukan tugas. Walau tadi dia sempat merasa kesenangannya diganggu oleh salah satu murid pindahan sementara dari kelas XII-IPS 4, yaitu Afwan yang tampak tak tahan dengan pelajarannya dan juga tak setuju untuk ikut mengerjakan tugas penelitian. Walau akhirnya Ibu Endang dapat dengan mudah memaksanya.

Rahmat, Sang Ketua Kelas, atas perintah Ibu Endang membentuk kelompok, masing-masing kelompok adalah 2 orang.

"Kelompok 11, Sofia sama Dahlan."

Bibir Sofia mengerucut saat Rahmat menyebut namanya dan juga satu-satunya murid berandal di kelasnya.

"Rahmat, gue sama Ran aja ya? Yah, yah? Please." Bujuk Fia memasang tampang imutnya.

Rahmat sempat tergoda untuk memenuhinya. Namun dia segera menggeleng tegas atas permohonan Fia tersebut.

Sedang Dahlan hanya melirik sekilas pada Fia, sebelah alisnya terangkat. Fia yang menyadari dirinya sedang dilirik kemudian menoleh, mendengus lantas kembali memalingkan wajahnya.

"Melody sama ..." Rahmat menggantung ucapannya. Mencari-cari nama yang masih belum dia centang di daftar absen.

"Yang belum kebagian kelompok siapa?" Sambungnya.

Afwan yang tadinya tak berminat ikut mengerjakan tugas pun kini mengacungkan tangannya tinggi. "Gue belum."

Rahmat mengangguk. "Oke. Melody, Lo satu kelompok sama Afwan, ya?" Tanyanya tanpa benar-benar berniat menanti persetujuan Ran, mengetahui Ran tak akan protes sedikit pun.

Dan ya, Ran memang tidak protes. Dia hanya mengangkat bahunya.

●●●


Sepulang sekolah, Afwan segera mengejar langkah Ran yang tak mengacuhkan panggilannya. Saat langkah mereka mulai sejajar pun Ran tetap enggan mengacuhkan Afwan.

Tiba-tiba Afwan menghadang langkah Ran. Dia menjulurkan telapak tangannya ke hadapan Ran. Ran mengernyit tanda tak mengerti.

"Nomor ponsel lo, biar nanti kita bisa janjian pas kerjain tugas biologi." Ada senyum dalam ucapannya.

Ran menghela napas dalam. "Minggir." Satu kata. Tenang, namun tegas.

Afwan menggeleng. Dia menggoyangkan tangannya yang masih terulur. "Nomor ponsel lo."

Tatapan tajam Ran menghujam. Namun Afwan yang menjadi objek tatapan Ran masih anteng dan masih keukeh dengan kemauannya.

"Afwan!" Kayla memanggilnya. Entah dari mana.

Mata Afwan menelusuri penjuru koridor sekolah. Mencari-cari keberadaan Kayla di antara keramaian siswa yang hendak pulang sekolah. Dia di sana, sekian meter di belakang Ran, tengah melambaikan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Complicated MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang