chapter 3

224K 1.7K 87
                                    

WARNING!! Just for 17+ !

Monggo dibaca chapter 3 nya......

Jangan lupa votenya yaaa. Oh ya semua pasti bingung siapa itu 'aku' . Aku itu namanya anon aja ya.

-------

Botol wine itu mengarah ke..... aku. Sial.

"Truth atau Dare?" tanya Billy.

"Eng..." aku bingung.

"Elo mau truth atau dare?" Tanya Nila.

Gue kediam.

"OKE, karna elo gak mau ngejawab , gue punya ide." ucap Ben.

Ben mengambil secarik  kertas lalu membagi menjadi 2 dan menulis huruf D dan T dengan besar di kertas itu. Lalu ia melipatnya.

"Elo tutup mata dan ambil salah satu" kata Ben sambil mengacak kertas-kertas itu.

Gue menutup mata dan meraba-raba lalu mengambil salah satu. Lalu gue membuka mata dan membuka lipatan kertas itu. Tertulis dengan besar huruf D . dare. sial.

"oke dare ya" ucap Ben.

gue hanya diam. dan semua menatapku dengan tatapan mesum.

"semua haus gak?" Tanya Nila tiba-tiba.

semua menganggukkan kepala.

"anon, elo ada krim gak?" Tanya Nila.

"ada , ambil aja di kulkas" ucap gue simple.

"oke, temen-temen , yang ngasih dare ke dia gue ya, gini karena smua haus, ntar gue buat dirinya dipenuhi krim dan elo semua boleh menikmati krim di tubuhnya" ucap Nila panjang lebar dan menjilat bibirnya.

" ide bagus!" ucap semua hamper serentak.

"Non, elo ikut gue ke dapur." ucap Nila.

gue hanya menurut.

---------

"APA?!!!" ucap anon dengan lantang.

"yap, buka baju lo smua, totally naked." ucap Nila sambil mengeluarkan krim dari kulkas, lalu mengambil plastic dan menuangkan di plastik then membuat lobang di ujung plastik.

"cepetan " ucap Nila.

gue menurut, gue harus sportif. gue membuka baju, celana pendek , bra hitam , celana dalam hitam yang tadi kukenakan. totally naked.

"berdiri lurus ya " ucap NIla.

Nila mulai mengoleskan krim ke tubuhku, dari payudaraku , dan organ intimku. semua sudah tertutupi krim.Saat Nila mengoleskan krim di payudaraku dan liang kewanitaanku itu terasa sangat geli. dia mengoleskan seperti bentuk pakaian dalamku. krim itu bagai pakaian dalamku.

"done, nah elo sekarang ke ruang tamu" ucap Nila.

gue berpatung. what? sekarang? kyk gini?

Nila langsung menarik tanganku ke ruang tamu. disana mereka sudah menatapku dengan mesum.

oke, skrg gue totally naked, yg ditutup krim hanya bagian payudara dan organ intimku.

" nah tema -teman , ayo serbu!!!" ucap Nila.

semua langsung menghampiriku, Ben dengan segera menjilati payudara bagian kiriku, bahkan dia menghisap putingku! Billy , dia paling licik, dia menjilati bagian vaginaku.

"aah..ah.., argh... " erangku yang terdengar seksi.

Nila dan Fina juga sedang menjilati bagian tubuhku secara acak! ah! ini geli! but ini membuatku bergairah.

Billy menjilati vaginaku dengan nakal , bahkn dia mencolek-colek bagian vaginaku dan menjilat nya! dia juga mencium vaginaku, oh ! aku sudah merasa bagian bawahku basah. tetapi billy malah menjilatinya! aaah , ini membuatku bergairah!

kira-kira 5 menit tubuhku totally naked walau masih ada krim di sekitar payudara dan vaginaku.

"elo seksi dan bohay juga ya" ucap Ben.

gue malu tetapi ntah kenapa gue menikmatinya..

"ja..jadi,. gu..ue.. giimanaa.. " tanyaku dengan gagap.

"elo pakai baju taadi gak usah bersih-bersih, ntar selesai game ini, elo gue perbolehkan mandi" ucap Ben.

"Waktu elo 2 menit untuk pakai baju, kalo telat gue beri hukuman!" ucap Ben sambil memgang stopwatchnya.

Dengan sigap gue berlalri menuju dapur untuk memkai kembali pakaian gue. Saat gue pakai celana dalamku , terasa geli karna krim yg masih bersisa nempel di celana dalamku but I don't care! setealah selesai gue dengan cepat berlari ke ruang tamu.

gue duduk di posisi melingkar

"non, elo yg mutar" ucap Ben.

gue memutar botol wine itu , siapakh selanjutnya yang kena?

------

chapter 3 sampai sini yaa, ayo vote banyak-banyak , kalo udah 15 votes dengan cepat aku bakal lanjutkan :)) vote ya guys!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sex Truth or Dare chapter 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang