Part 20

19 3 0
                                    

"Astaga Sita pelan-pelan kali lo napsu amat kaya nya" tegur Ayla disela makan nya "kelaperan dia Ay udah biarin aja" jawab Tari.

Mereka melanjutkan makan dan segera pulang.

Ulangan-ulangan berikutnya mereka habiskan dengan sekedar bercanda gurau melepaskan penat setelah beberapa jam berkutat dengan soal yang membuat mereka pusing.

Seminggu berlalu setelah ulangan semester dilaksanakan mereka bersekolah seperti biasa.

Namun kali ini Bimo mulai mendekati Ayla lagi setelah ia sempat pergi entah dengan alasan apa.

Tapi Ayla tak menanggapi Bimo serius karna ia pernah dikecewakan olehnya, dengan sikap Ayla, Bimo lebih hati-hati lagi mendekatinya.

Tidak grasak-grusuk dan terlalu terpampang jelas di sekitar hingga semua nya tau.

Teman-teman Ayla mengerti perasaan Ayla sekarang mereka pun sempat bertanya pada Bimo kemana ia beberapa minggu lalu.

"Ay" sapa Bimo saat Ayla sedang berdiri dibalkon seperti biasa.

"Em" jawab nya hanya berdehem sambil memperhatikan gerbang.

Belum ada yang datang kecuali Ayla dan Bimo.

"Eh loh ko tumben lo dateng pagi gua ga liat lo dateng" kaget Ayla saat sadar jika yang memanggilnya tadi adalah Bimo.

"Liat dulu lo belum masuk kelas tas aja masih lo gendong, gua dateng pagi lebih pagi dari lo tadi gue di dalem kelas" jelas Bimo. Ayla hanya mengangguk.

"Tumben dateng pagi" tanya Ayla basa-basi "sengaja gue pengen liat lo" ucapan Bimo membuat Ayla mengernyit bingung.

"Maksudnya ?", "Uda lupain aja" setelah mengatakan hal itu Bimo langsung turun dan pergi kekantin lalu satu persatu murid datang tak terkecuali teman-teman Ayla.

"Eh eh Ayla tuh kagetin yuk" ucap Sita "yuk yuk buat dia marah-marah dulu pagi ini" timpal Tari "pelan pelan oke satu dua tiga"

Dorrrr ...

"Astaghfirullahaladzim" ucap Ayla kaget saat semua teman nya berhasil mengerjai Ayla.

"Lo pada pagi-pagi buat gue jantungan aja deh ah" sungut Ayla pada keempat teman nya ini.

"Haha abisan ngerjain lo itu lucu Ay" jawab Ica.

Mereka memang datang berbarengan entah ada angin apa dan saat sampai di pucuk tangga mereka melihat Ayla sendirian dibalkon.

Tangan kanan megang pena kiri megang buku absen tapi mata Ayla lurus menatap kosong.

"Lo kenapa pagi-pagi uda bengong aja mending sekalian kita kerjain" ucap Kiran.

"Gue lagi ngabsen ga liat apa" sinis Ayla. "gue liat cuma buku sama pena tapi mata lo ga fokus ke anak-anak" ceplos Tari "ya ya what ever" ucap Ayla dan ngeloyor ke dalam kelas.

"kebiasaan deh tu anak dikelas mulu ga bosen apa" heran Kiran.

"Yaudah samperin aja deh yuk" ajak Tari masuk dan diikuti oleh ketiga sahabatnya.

"Ay, lo kenapa sih akhir-akhir ini sering banget ngelamun, trus ga fokus" tanya Ica pada Ayla yang sedang duduk sendirian dibangku dan tentu nya dengan pandangan kosong kearah jendela.

"Ga ko gpp" dusta Ayla. Tapi tetap saja bagaimana pun Ayla berusaha menutupi perasaan nya mereka akan tau jika Ayla sedang berbohong.

"Duh Ayla harus berapa kali gue bilang kalo lo itu ga pinter bohong. Jadi mending sekarang lo jujur sama kita kita" ucap Tari dengan nada memaksa.

"Gua gpp jadi lo semua ga perlu khawatir" kekeh Ayla pada kebohongannya.

"Ok ok terserah lo" kesal Tari.

Pembicaraan selesai dan pelajaran dimulai karna bel sudah berbunyi. Tari masih kesal dengan Ayla karna tak mau menceritakan apapun tentang dirinya kepada sahabatnya.

Selama pelajaran berlangsung Ayla dan Tari tak saling bicara. Bahkan sampai istirahat tiba tak sedikitpun Tari menegur Ayla.

"Kekantin yuk gue laper" ucap Tari dan langsung berjalan duluan meninggalkan yang lain.

"Tari masih kesel deh kaya nya" Kiran menduga sikap Tari barusan dan mendapat anggukan dari Sita juga Ica.

Sedangkan Ayla. Dia hanya diam tenggelam dengan pikiran nya sendiri.

"Kita susul aja deh yuk" ajak Sita

"Lo berdua duluan aja deh ntar gua sama Ayla nyusul" jawab Ica dengan mengisyaratkan bahwa ia akan menemani dan membujuk Ayla ikut.

"Ok. Kita duluan ya"

Selepas Kiran dan Sita pergi Ica langsung duduk di bangku Sita dan menghadap ke arah Ayla yang sedang memandang keluar jendela kelas.

"Ay lo bisa nutupin perasaan lo ke semua orang tapi ga sama kita Ay. Kita sahabat lo" ucapan Ica membuat Ayla langsung menengok kearah Ica.

"Gua kan uda bilang sama kalian kalo gua gpp" elak Ayla. "Ay yang dibilang Tari itu bener lo ga bisa bohong sama kita".

"Ok gue ngaku sekarang. Gua emang lagi dilema sekarang, karna ada yang gua pikirin" jujur Ayla kali ini pada Ica.

"apa yang jadi pikiran lo sekarang Ay sampe lo sering ngelamun gitu" pertanyaan Ica membuat Ayla menghembuskan nafas berat.

"Gua ga tau ada apa sama perasaan gua Ca" jujur Ayla. "Maksud lo" tanya Ica tak mengerti.

"Bimo"
......

*
*
*
*

****

Sumpah ini part ga jelas banget.. ancur, absurd tapi bodo amat.. hoho.

This Is Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang