Part 23

21 1 0
                                    

Yah, Ica memang sedang dikabarkan dekat dengan teman sekelas Ayla yang namanya Doni. Dan adakah yang ingat kalau Doni juga lah yang pernah diajak berantem oleh Bimo karna dia telah menabrak Ayla tempo hari.

"Eh, Doni ?" Ulang Kiran saat mendengar nama Doni dari mulut Ayla,

"Doni, temen sekelas lo Ay ?" Tanya Sita pada Ayla meyakinkan,

"Trus Doni yang nabrak lo tempo hari, yang Bimo nolong lo, Ay" yakin Tari atas pernyataan Sita dan Kiran,

"Heh ... berisik deh lo pada, cukup sekali aja yah gua sebut nama Doni, ga usah lebay deh ah" sungut Ayla pada temannya karna ia merasa terganggu dengan pertanyaan yang keluar dari mulut Tari dengan membawa nama Bimo.

Sebenarnya bukan pertanyaan Tari yang salah, lebih tepatnya perkataan Tari yang menyangkut nama Bimo yang menurut Ayla salah.

"Biasa kali Ay, ga usah sewot" tukas Tari atas jawaban Ayla tadi, "heh lo bego ato dungu sih Tari, ga sadar lo sebut nama siapa tadi" ucap Ica sambil menoyor kepala Tari, karna ia tau apa yang diucapkan oleh Ayla bukanlah suatu yang biasa.

Tak mungkin juga jika Ayla sewot seperti tadi hanya karna berbagai macam pertanyaan dari sahabatnya, sudah pasti karna ucapan Tari yang menyebut nama Bimo.

"Gua kan tadi nyebut nama Doni, trus gue nanya dia juga yang nabrak lo dan sempet di ajak berantem sama Bim ... mo, eh iya hehe sorry Ay" setelah sempat terbata mengucapkan nama Bimo, Tari baru menyadari bahwa hal itu membuat Ayla langsung terdiam.

"Gue kekelas duluan aja deh, lo pada lanjutin aja" ucap Ayla sambil berdiri, "Ay ga gitu maksud gue" cegah Tari sambil menyekal tangan Ayla untuk pergi.

"Gue mau ngerjain tugas yang tadi dikasih sama bu Amin, Tari, bentar lagi masuk gua juga belum selesai ntar gue kena amuk ama bu Amin lo mau tanggung jawab, udah gue gpp lo rang lanjutin aja, bye" jelas Ayla sambil melepaskan tangan Tari yang menyekal lengannya dan langsung menghilang dibalik tembok kantin.

"Ah ... lu sih Tari, ngambek kan dia" ucap Sita pada Tari yang kini sedang menatap teman-temannya, "gue keceplosan kali, ga sengaja suer" alih Tari pada temannya.

Mereka semua mengetahui alasan yang dibuat Ayla adalah alasan yang sangat tidak mungkin dilakukan olehnya, karena bu Amin adalah guru bahasa indonesia yang sangat Ayla sukai, maka itu tidak mungkin jika Ayla belum menyelesaikan tugas yang diberikan oleh beliau.

mereka memutuskan untuk menyusul Ayla dikelasnya, terlihat Ayla sedang duduk melamun, sedangkan bukunya dibiarkan terbuka begitu saja. Mata Ayla memang menatap buku dihadapannya tapi, ia tidak fokus membaca, pikirannya melayang entah kemana.

"Ay, lo beruntung punya sahabat kaya Ica, dia setia sama lo"

"Maksud lo apa, Bim"

"Dia nolak gua, dengan alesan lo juga suka sama gua"

"Ga ... ga mungkin, siapa yang bilang kalo gua suka sama lo"

"Ica sendiri yang bilang ke gua, kemaren gua nembak dia tapi dia nolak gua gitu aja, karna dia mikirin perasaan lo, Ay"

Ayla hanya terdiam tanpa bisa mengetikan kata-kata untuk membalas pesan dari Bimo, namun tak lama ia sadar jika memang Ica menyukai Bimo, dan sebaliknya kenapa ia harus menolaknya.

"Lo suka Ay sama gua" pertanyaan Bimo ibarat todongan sebuah pisau yang mengarah tepat didepan mata Ayla, karna jika ia salah langkah maka hidupnya akan berakhir.

"Iya gua suka sama lo Bim, tapi gue ga maksa Ica buat nolak lo, kalo emang kalian suka sama suka gua gpp ko" balasnya pada pesan Bimo dan mengakhiri chat mereka.

"Ayla ... Ay, ko lo ngelamun sih" ucap Ica sambil menggoyangkan tubuh Ayla, supaya ia tersadar dari lamunannya.

"Eh, eng ... engga papa ko gua ga ngelamun, ko lo rang ada disini, cepet banget makannya" jawab Ayla mengalihkan perhatian mereka.

"Ay, ga usah ngalihin perhatian deh, lo marah sama kita ? Kita mau minta maaf kalo tadi udah nyakitin perasaan lo, gue ga sadar ngucap kata itu tadi Ay" balas Tari saat Ayla berusaha untuk menghindari mereka.

"Gue ga kenapa-napa ko beneran" dusta Ayla lagi pada teman-temannya, tapi apa daya dirinya yang hanya seorang diri, menghadapi keempat temannya yang terus saja memaksa untuk menceritakan semua isi hati yang Ayla simpan.

"Oke, gua bakal cerita tapi sebelumnya gue mau tanya sama lo dulu, Ca" akhirnya Ayla mau menceritakan apa yang sedang ia pikirkan pada sahabatnya, tapi sebelum itu ia harus meyakini hatinya jika ia tidak salah, "yaudah tanya aja".

"Lo suka sama Bimo" mendengar pertanyaan yang diajukan Ayla barusan membuat teman-temannya merasa terkejut bukan main, pasalnya mereka semua tidak mengira jika kata-kata itu bisa keluar dari mulut Ayla.

"Ah ... lo gila kali yah Ay, mana mungkin gue suka sama cowo kaya dia" sanggah Ica pada Ayla, "tapi dia sendiri yang bilang sama gue Ca" kekeh Ayla pada berita yang ia dapat dari Bimo beberapa hari lalu.

"Bilang, lo deket lagi sama dia, Ay" tanya Kiran padanya, "engga, cuma dia beberapa hari yang lalu sms gue dan bilang sama gua kalo Ica suka sama dia" ungkap Ayla pada semua temannya, mereka pun tak tinggal diam, hingga akhirnya Ayla menceritakan apa saja yang dibicarakan oleh Bimo pada Ayla melalui pesan singkat itu.

"Wah ... Ay, lo dikerjain sama Bimo, gue ga pernah ditembak sama dia dan kalo pun itu kejadian gue juga ga mungkin ngadu soal perasaan lo" sanggah Ica pada cerita Ayla barusan, "tapi omongan dia kaya ngeyakinin banget Ca" yakin Ayla pada Ica.

"Ay, apa yang dibilang Ica tuh bener, Bimo cuma ngerjain lo doang kali, supaya lo ngaku kalo lo emang suka sama dia" ucapan Tari membuat Ayla berpikir jika sahabatnya itu memang benar, "nah bener tuh yang dibilang Tari, Ay. Dan kebukti kan kalo lo kejebak" dukung Sita pada pernyataan Tari tadi.

"Duh Ayla, ga usah mikir deh, apa yang dibilang mereka tuh bener, lagian gua mana suka sama Bimo, dia bukan tipe gue" ceplos Ica membuat mereka menatapnya dengan tatapan mematikan.

"Heh ngapain lo pada liatin gue" tanya Ica pada semua sahabatnya itu, "huh ... ya iyalah Bimo bukan tipe lo, karna tipe lo itu macem Doni, yakan" ucap Kiran tertuju pada Ica membuatnya mendelik kaget.

"Heh ga gitu juga kali" sanggahnya pada sahabatnya, "udah deh ga usah sok jaim, Ay, titip salam buat Doni yah dari Ica haha" ledek Tari pada Ica kali ini "ga loh bener, jangan ikutin kata Tari yah Ay" elaknya dan memandang Ayla dengan penuh harap.

"Haha ... " akhirnya hari itu mereka habiskan dengan tertawa bersama, seakan masalah hilang begitu saja.

****

Hey, adakah yang rindu cerita ini ... haha maapkan author yang sangat late update yah, mager banget wkwk.
See you again.

This Is Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang