Tiga

389 69 45
                                    

AUTHOR
   Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, semua teman Antika sudah pulang, kecuali Abby, Borang, dan Chatrien. Kabila sedang asik menikmati minumannya sambil melamun, memikirkan apa yang sebenarnya ada di dalam hatinya. Perasaan macam apa ini? Kenapa dia tidak pernah merasakan ini, suka atau tidak Kabila dengan Abby masih Kabila pikirkan sampai sekarang.

   Suka
   Engga
   Suka
   Engga
   Suka

  Antara hati dan logikanya kini sedang berperang, hatinya berkata dia suka, tetapi logikanya membantah kata hati. Kabila makin pusing saja, bagaimana bisa dia memiliki perasaan yang sulit ditebak seperti saat ini. Tanpa Kabila sadari, semuanya tengah memperhatikan Kabila yang sedang melamun.

   "Eh itu Kabila ngapa dah?" Bisik Chatrien pada Antika.

   "Au dah, liat nih! Gua kagetin," ucap Antika.

   "WOY, BENGONG AJAAA" teriak Antika persis di samping telinga Kabila. Kabila yang kaget langsung memaki Antika.

   "Tai lu!" Gerutu Kabila
   "Lagian bengong aja dari tadi, mikirin Satrio mulu sih." Ucap Antika sok tahu.

   "Sotoy, lu bego, lu juga masih sering mikirin Bare" omel Kabila.

   Kabila, Antika, dan Abby sedang bercanda dan tertawa bersama. Sedangkan Borang dan Chatrien tengah ber-pdkt ria.

   "Bil, liat dah! Mukanya kaya smurf ego" Ucap Antika.

   "Ha? Kaya smurf, iya apa?" Tanya Kabila heran.

   "Iyaa, lu perhatiin apa! Eh, By ngadep sini dah!" Perintah Antika pada Abby dan Kabila.

   Abby langsung menghadapkan wajahnya tepat di depan wajah Kabila, wajah mereka berdua hanya berjarak tiga jengkal saat ini. Ditatapnya wajah Abby dengan malu-malu, diperhatikannya setiap inci wajah Abby, Abby menatap lekat mata Kabila, begitu pun juga Kabila menatap Abby. Semakin Kabila perhatikan, semakin jantungnya berdetak lebih cepat dan sangat cepat. Tidak kuat rasanya menatap wajah itu lama-lama, Kabila langsung memalingkan wajahnya dan segera memberi pendapat soal wajah Abby yang katanya mirip smurf.

   "Mirip apaan dah tik? Ngga mirip sama sekali"

   "Mirip ego, perhatiin apa!" Ucap Antika penuh keyakinan, dilihatnya lagi wajah Abby sebentar. Kabila hanya mendapati bingung, jika ia tidak bisa menatap seseorang dalam waktu lama, artinya dia memiliki rasa tersendiri. Apa dia suka?

   "Enggaaa mirip sama sekali Tikkk," Kabila ter-keukeuh, mendengar itu kini Abby angkat suara.

   "Kan, emang kaga mirip Tik. Emang lu temen gua dah," ucap Abby sambil mengajak Kabila tos, Kabila menyambut tos Abby dan langsung tertawa bersama.

   Senang dan bingung, itulah yang dirasa Kabila saat ini.

♡♡♡♡♡

KABILA
   Hari ini Sabtu, gue dan yang lain bakal bikin surprise buat salah satu temen gue, namanya Gabby. Tadinya kita semua mau surprise-in Gabby di rumah Antika, tapi berhubung Gabby baru sembuh dan ngga boleh main sama Mama nya, jadi kita yang bakal nyamperin Gabby. Rencana kita susun dadakan, gue sama Ira kedapetan di bagian kue, Antika sama Chacha di bagian balon, dan yang lainnya ngurusin semua barang-barang yang dibutuhin.

   "Ini kita yang lain pada kemana?" Tanya gue sama yang lain.

   "Depe kriket, Tasya ngga bisa, intinya banyak yang sibuk deh. Gua juga sibuk banget nih mau syuting," kata Chacha bergaya sok jadi artis.

   "Dih, najis, artis apaan lagi" Antika mengedikkan bahunya jijik.

   "Hahahah bocah mau syuting sidang sianida bego" kata gue ketawa ngakak.

   Chacha terus aja berkhayal kalo dia adalah seorang artis terkenal, ih, geli deh pokoknya.

   Sampe di rumah Gabby, tuh anak ternyata masih molor dan masih pake baju tidur hello kitty-nya. Gila, ini udah jam 1 tapi dia masih aja di kasur? Persis banget kaya Antika, kalo ngga ada temen yang dateng, pasti sampe sekarang dia masih molor. Eh oke gue curhat.
  
    Setelah semua acara selesai, semuanya izin pulang, gue dan Antika juga izin pulang ke Mama nya Gabby. Di perjalanan pulang Antika nerima telfon ngga tau deh dari siapa.

   "Hallo,"
   "...."
   "Iyaudah, main aja"
   "......."
   "Gua lagi di jalan, kok, arah balik."
   "......"
   "Oke!" Antika memutus sambungan telfonnya.

   "Siapa tik?" Tanya gue sambil tetep fokus sama jalanan di depan.

   "Borang,"
   "Pada mau main katanya." Lanjutnya.

   "Siapa aja?" Tanya gue lagi.

   "Ngga tau, deh. Paling Borang, Chatrien, sam-"

   "Sama Abby?" Potong gue penuh antusiasme.

   "Iyaa, kayanya. Seneng banget lu," Jawab Antika.

   Sampe di rumah Antika, udah ada 2 motor yang diparkir di dalam gerbang rumahnya. Gue ngeliat sekeliling, dan disana ada Borang,Chatrien dan Abby. Ada Abby!

   Suka kayanya gua nih, batin gue

   Ngga tau kenapa, setiap ada dia gue ngerasa seneng. Tapi gue bingung sama logika gue, kenapa dia ngga bisa nerima kata hati yang bilang kalo gue suka sama Abby!

   "Assalamualaikum, udah pada nunggu lama?" Tanya Antika pada ketiga temannya itu.

   "Et, udah lama banget nih blay, panas banget lagi." jawab Abby yang mengibaskan wajahnya dengan tangan kanan dan melirik ke arah Borang dan Chatrien, Antika yang ngeliat tingkah Abby sekarang ketawa ngakak dan gue cuma tertawa kecil.

   Gue duduk di samping Abby. Kaya ada wangi yang gue kenal, semakin gue deket-deket sama Abby, semakin gue nyium wangi itu. Setelah gue pikir-pikir itu adalah wangi dari badan Abby, dan itu persis banget kaya wangi badannya Satrio. Anehnya, gue sama sekali ngga kepikiran sama Satrio, wangi badan Abby bisa bikin gue lupa sama Satrio. Bego ya gue, harusnya kalo nyium wangi badan orang yang mirip sama mantan jadi gagal move on, lah ini, gue jadi lupa. Ya, tapi baguslah kalo gue lupa sama cowo ansos kaya Satrio.

   "Tik, Abby wangi Satrio," bisik gue ke Antika.

   "Hah? Iya apa?" Tanyanya juga sambil berbisik, gue menjawab dengan anggukan kepala. Ngga tau si Antika bego apa gimana ya, dia langsung nyamperin Abby dan nyium jaket yang lagi dipake sama Abby. Sekarang dia duduk di samping Abby, nungguin wangi badan Abby masuk ke dalam indra penciumannya itu.

   Aduh, nih anak bego banget sih make dicium segala. Batin gue kesal

   "Wanginya kaya gimana bil?" Tanyanya dengan muka yang, sumpah, muka orang-orang ngga berdosa.

   "Ya ngga bakal bisa lah tik, cuma orang tertentu doang yang tau. Kaya misalnya, waktu Bare, gua aja ngga bisa kan nyium wangi badan Bare?!" jelas gue ke Antika.

   "Emang kenapa dah?" Tanya Abby penasaran, gue harap dia ngga bilang ke Abby kalo-

   "Kata Kabila, lu wangi mantannya" jawab Antika. Ya, anak pintar.

   Abby langsung duduk di samping gue dan,
   "Gua wangi ya, nih cium dah ketek gua juga wangi," katanya sambil ngangkat tangannya.

   "Dih, najis" jawab gue memutar bola mata, Abby cuma ketawa.

♡♡♡♡♡

VOTE DAN COMMENT?

Thanks banget buat semua yang udah baca, vote dan comment di cerita gue ini;)

Sekali lagi yaa, nama Tabita jadi Antika dan nama Devin jadi Bare

Dream GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang