Seorang namja jangkung berjalan pelan kearah namja berambut hitam legam yang sedang duduk diatas ayunan sambil melamunkan sesuatu.Namja jangkung bernama Mingyu yang memiliki sepasang taring seperti vampir itu memeluk pinggang Wonwoo, si namja berambut hitam legam dengan wajah emo.
"Sedang melamunkan ku, hm?" Tanya Mingyu sambil mengendusi leher Wonwoo.
Wonwoo terkekeh mendengar pertanyaan Mingyu.
Tangannya terulur untuk mengusap rambut Mingyu lembut.
"Sayangnya tidak.." jawab Wonwoo sengaja berbohong. Ia hanya ingin menggoda Mingyu.
Mingyu menegakkan tubuhnya lalu membalikkan badan Wonwoo agar berhadapan dengannya.
Wonwoo melihat raut wajah Mingyu yang merengut kesal seperti anak kecil. "Kau berbohong kan, hyung?"
Wonwoo menggeleng. "Untuk apa aku berbohong, Kim"
Wonwoo tertawa keras dalam hati. Ia berusaha mati-matian untuk tetap menampakkan wajah emo nya saat Mingyu berjalan meninggalkannya dengan kaki yang dihentak-hentakkan seperti anak kecil.
"Hey, Kim Mingyu!" Panggil Wonwoo sambil berjalan cepat untuk mengejar Mingyu.
Wonwoo tahu, dia tak akan pernah bisa terlepas dari jeratan pesona seorang Kim Mingyu.
Biarlah dulu Mingyu adalah seseorang yang sangat protektif pada Wonwoo. Biarlah Mingyu yang dulu egois dan keras kepala.
Tapi yang Wonwoo tahu, Mingyu yang sekarang lebih baik dari Mingyu yang dulu.
Yaa, meskipun Mingyu yang sekarang terlalu kekanakkan. Tapi Wonwoo tetap suka. Justru dengan sifat alami Mingyu inilah yang membuat Wonwoo mempunyai alasan untuk mencintai Mingyu.
Karena Mingyu selalu bisa membuatnya tersenyum.
Wonwoo tertawa kecil mengingat saat Wonwoo memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Mingyu.
Flashback on
"Kau.. bercanda kan hyung?"
Mingyu menatap Wonwoo menyesal. Air mata telah terkumpul di pelupuk mata nya.
Wonwoo diam. Ia bahkan menundukkan kepalanya, tak berani menatap Mingyu.
Sebenarnya ia juga masih ingin terus bersama Mingyu. Tapi ia merasa sudah cukup ia memberi satu kesempatan untuk Mingyu.
°°°
Sejak saat ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Mingyu, Wonwoo merasa Mingyu berubah.
Mingyu seakan kehilangan warnanya. Ia hidup tanpa keceriaannya.
Wonwoo yang melihat sikap Mingyu yang berubah, hanya menghela nafas lelah.
Ia tahu ini semua sebenarnya salahnya. Tapi mau bagaimana lagi, ia sudah terlanjur kecewa dengan sifat kekanakkan Mingyu.
"Hyung aku mohon beri aku satu kesempatan lagi.. aku berjanji akan setia padamu, hyung.. ayolah.." pinta Mingyu putus asa.
Wonwoo yang melihat raut wajah Mingyu menjadi tak tega. Ia menghembuskan nafasnya pelan.
"Baiklah.. mari kita jalani kembali dari awal"
Flashback off
°°°
"Hyung kau mengacuhkanku" Mingyu merengek kesal. Tangannya yang sedari tadi menggenggam tangan Wonwoo dilepaskan begitu saja.
Wonwoo menolehkan kepalanya. "Apa?" Tanyanya polos.
Mingyu mendelik sebal. "Astaga hyung.. jadi benar kau dari tadi mengacuhkanku? Kau jahat hyung" Mingyu mempoutkan bibirnya sebal.
Wonwoo terkekeh. "Maafkan aku" ucapnya sambil menggenggam tangan Mingyu.
Mingyu diam tak menanggapi ucapan Wonwoo.
"Hey, Kim Mingyu.. ayolah maafkan aku~ Gyu-ie~"
Wonwoo mulai mengeluarkan jurus aegyo nya yang ia yakin tak seorang pun dapat menolaknya.
Mingyu menghela nafasnya lalu menghadapkan tubuhnya kearah Wonwoo. "Cium aku"
"Mwo?"
"Sebagai hukuman karena kau telah mengacuhkanku, padahal aku sudah berbicara panjang lebar dan aku sudah berbaik hati menunggumu tadi padahal aku masih kesal deng-" CUP.
Wonwoo mengecup kilat bibir Mingyu.
"Maafkan aku.. dan terima kasih sudah mau mengembalikan senyum dan tawaku"
The End
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Maaf tadi itu ceritanya emang belum selesai sebenernya.. maaf yaa.. ini baru aja diselesein.. sekali lagi maaf..
Don't forget to VoMent(:
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile, But Crying Too
FanficKim Mingyu x Jeon Wonwoo "Aku milikmu, tapi kamu milik semua orang.." "apa menurutmu aku baik-baik saja?" Seventeen story. ©kimsae17