Chapter 1: Pertemuan Pertama

30 2 1
                                    

"SENJA," panggil seseorang.

"Senja?" merasa tak ada jawaban dari yang bersangkutan, orang itu lalu memalingkan kepalanya menghadap Senja.

"Aura Senjani!"

Senja tersentak kaget.

"Ya, kenapa, La?" tanyanya pada Lala.

"Ngelamunin apaan sih, lo? Daritadi gue panggil ngga nengok-nengok, cape nih manggilin lo mulu." ketus Lala, sahabat satu-satunya Senja.

"Yaa maaf deh, gue lagi banyak pikiran banget, La. Kenapa tadi?"

"Itu, tadi kan gue ke ruang guru, gue di suruh manggil sekretaris kelas, jadi lo di panggil sama Bu Dian."

"Hah? Kenapa ya dia?"

"Gatau, mending lo sekarang kesana, deh. Bu Dian udah nungguin tuh,"

"Yaudah,"

Senja langsung bangkit dari singgasananya dan segera berjalan menuju ruang guru.


"Permisi Bu, Ibu manggil saya?" tanya Senja.

"Iya," jawab Bu Dian sambil tersenyum ramah.

"Ada apa, Bu?"

"Hari ini Ibu ada urusan di luar sekolah, jadi nggak bisa ngajar di kelas 11 IPA 6. Jadi Ibu kasih tugas aja ya, kamu tulis soal latihan fisika ini di papan tulis, terus kalo udah, kumpulin di meja Ibu hari ini." kata Bu Dian sembari menyodorkan buku tebal yang terbuka.

Senja mengangguk, "Oke, Bu."

"Yaudah, saya permisi dulu ya, Bu." lanjutnya.

Senja melangkahkan kakinya, namun terhenti karena teriakan kecil Bu Dian, "Senja, Ibu lupa ngasih tau kamu, tolong bilang ke kelas 12 IPA 3, ketua kelasnya dipanggil Ibu sekarang,"

Senja menagguk sambil tersenyum lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas 12 IPA 3.

Sesampainya di tempat tujuan, Senja membuka pintu kelas tersebut.

"Nyari siapa, dek?" tanya seorang laki-taki bertubuh tambun, yang Senja ketahui bernama Rojali dari name tag seragamnya.

"Ketua kelas 12 IPA 3, Kak." balas Senja dengan ekspresi datarnya.

"Oh, bentar gue panggilin. Fajar! Lo dicariin tuh," teriaknya ke khalayak kelas.

Tibalah seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan rambut tertata rapi dan berkulit putih.

"Siapa yang nyariin gue?"

"Senja." Rojali kemudian menunjuk Senja disertai cengiran khasnya.

Senja mengerutkan keningnya.

kok dia tau nama gue? batin Senja.

Tatapan Fajar kemudian jatuh pada Senja, "Kenapa?"

"Umm, itu, lo di panggil sama Bu Dian, sekarang katanya."

"Oh, oke. Thanks,"

Senja mengangguk dan segera meninggalkan kelas 12 IPA 3.

Sepeninggal Senja, Fajar yang hendak melangkah menuju ruang guru di hentikan oleh Rojali.

"Gila, si Senja cantik banget bro,"

"Kok lo bisa tau namanya? Kenalan tadi?"

"Ya tau, lah. Senja itu ibaratnya cewek tercantik di angkatannya. Malah menurut gue, dia jauh lebih cakep dari si Meidi, si ketua Cheerleader. Lo gak tau dia?!" tanya Rojali sambil membulatkan matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja & FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang