Chapt 5

708 33 20
                                    

Dilanka kembali menatap layar handphone-nya.
Terpampang wajah imut dan manis milik Dinda.

Terpampang wajah imut dan manis milik Dinda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilanka tersenyum. Ia gemas tiap kali melihat foto Dinda.
dia cantik. gumamnya.

'WOI SERIUS AMAT!' ujar Deva yg tiba-tiba. Entah dari mana mereka masuk.

kontan Dilanka hampir melempar hand-phonenya.

'Anjir! apa-apaan si?! hape gue hampir jatoh nih!'

'selow dong, lagian lo kaya lagi liatin gambar porno gitu!' ujar Deva.

Dilanka hanya mencibir.

'ngomong-ngomong lo liatin apaan si?' ujar Romeo seraya merebut ponsel Dilanka.

'ANJIR INI KAN SI DINDA! HAHAHAHA! mencintai musuhnya ternyata' habis lah, Arta kali ini yg bersuara.

Dan bila ketiga sahabatnya sudah mengetahui itu, mereka tak segan untuk mengumumkannya ke penjuru sekolah.

'apaan si, itu kepencet!' ujar Dilanka mengelak.

'deuuuuuuuuu ada yg ngeles nih cuyyy' ujar Arta sambil meruncingkan bibirnya.

'jelek lo sumpah kaya gitu, Ta.' balas Romeo.

'sirik lo'

'jujur aja ama kita-kita, Ka. lo suka kan sama Dinda?' tembak Deva.

'ga' balasnya singkat.

'lo gabisa bohong, man' Romeo menepuk pundaknya sambil tersenyum.

'Oke! gue cuma tertarik. gak suka. apa itu salah?'

'gak sih, yg salah kalo lo mainin dia' ujar Deva.

'gue gak sejahat itu.'

'AHAHAHA MAMPUS LO, BERARTI BENER LO ADA NIATAN BUAT PDKT SAMA DINDA!' Arta nyaris berteriak.

'bacot lo!' sergah Dilanka.

'akhirnya, terimakasih ya Allah atas doa yg selama ini kami panjatkan' ujar Romeo sambil mengadahkan tangannya.

Dilanka hanya mendengus.

                           *******

Sementara itu, Dinda sedang asyik dengan novel Harry Potter-nya tak menyadari kalau sedaritadi ponselnya menjerit minta dibuka.

'duh siapa sih bawel banget!' umpatnya.

dia melihat kelayar ponselnya.

you have message from Dilanka.

'Dilanka?' gumamnya.

Dilanka: oi?

Dilanka: woy marmut

Dilanka: sok ngartis lo.

Dinda hanya tersenyum kecil dan membalas pesan-pesan itu.

Dinda: apaan? ganggu aja deh.

Just You, DilankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang