Part 1

340 15 2
                                    

Warning : Typo
                    Author gesrek
                    Rated M

[하늘이 : Chap 1]

Uji masuk ke apartemen cheol dan langsung ke kamar tamu yg kini sudah menjadi kamarnya. Uji duduk di meja belajarnya dan mulai mengambil buku tugas biologi yang deadlinenya besok. Uji emang benci SMA, udah MSDKB (masa sd kurang bahagia), SMP nilai anjlok, sekarang SMA jadi makin banyak tugas, banyak presentasi, banyak peer, tugas numpuk, main kejar-kejaran sama deadline. Uji rada-rada stress kalo dilihat dari pemikiran cheol. Walau uji sekarang pintar, dia tetap belajar mati-matian. Dulu nilai SMPnya sempat anjlok gegara lebih banyak bergaul sama seungcheol dkk.

Cheol bersandar di pintu kamar uji dan menatapnya lekat. "Ada apa cheol?" Tanya uji yg merasakan cheol menatapnya. "Kau baru mau kerja sekarang?" Tanya cheol balik, memainkan ranbut uji yg sehalus sutra itu. "Aish, seungcheol! Ini peer deadline besok! Kalo gue gak kerja, reputasi gue jadi murid teladan ilang, coeg!" Protes uji. Uji emang suka manggil pacarnya dengan kata-kata kasar seperti 'coeg', 'ogeb', 'pabo', 'brengsek', 'onyet', 'njing', dan masih banyak lagi panggilan untuknya. "Abb, apa boleh buat. Kau pernah bilang kau ini pacaran dengan murid bodoh yg bangsat dan bejat kan?" Tanya cheol, membuat uji menoleh ke cheol yg meletakkan tangan besarnya di pundak uji. "Njir kau, cheol." Kata uji.

Cheol mulai memasukkan tangannya ke dalam baju uji. "Cheol, peer gue belum selesai." Protes uji. Uji suka saat cheol mempermainkan libidonya, tapi berhubungan peernya belum selesai, uji mencoba fokus ke peer daripada tangan cheol yg meraba-raba kulit leher dan pundaknya. "Ayolah, jihoon-ah~" Sahut cheol dengan nada berat seksinya itu. Uji merinding dan mulai merasakan mukanya memanas. Bukan saja mukanya, tapi atmosfer kamarnya juga mulai memanas. "Oppa~ bawa aku ke kamarmu. Sekarang. Jebal!" Sahut uji meminta. Cheol bisa gila dengan sebutan 'Oppa'. Panggilan yg hanya digunakan uji saat bercinta. Panggilan manis dengan aksen yg sangat kotor dan bejat di mulut uji.

"Lepaskan bajumu, Lee Jihoon." Perintah seungcheol. Jihoon melepaskan tangan Seungcheol dari pundaknya dan dengan perlahan membuka kancing pertama bajunya. Seungcheol yang tidak tahan dengan aksi pelan Jihoon yang seduktif dengan cepat menyerang bagian leher Jihoon yang terekspos. Tanpa menunggu Jihoon melepas kancing bajunya, Seungcheol menyeret Jihoon ke kamarnya. Seungcheol melemparkan Jihoon ke kasur dan naik bersamanya. Sekarang, Seungcheol berada di atas Jihoon. Seungcheol mulai dengan agresif mencium bibir pacarnya. Seungcheol mengemut bibir atas Jihoon, dan Jihoon mengemut bibir bawa Seungcheol. Jihoon menarik kepala Seungcheol lebih dekat dengan dia dan memanaskan ciuman tersebut.

Lidah Seungcheol dengan cekatan bermain di dalam mulut Jihoon dan tangannya melepaskan kancing-kancing baju Jihoon yang masih menutupi dada Jihoon. Seungcheol melepaskan bibirnya dari bibir Jihoon dan menyerang leher Jihoon seusai membuka kancing kedua. Jihoon merasakan lehernya dicium, digigit, dan dijilat oleh Seungcheol. Sambil mendesah, Jihoon meraba-raba baju yang dikenakan Seungcheol dan tangannya turun ke celana pacar kesayangannya. Jihoon merasakan kebutuhannya saat menyentuh dick (pake istilah ini aja yah) Seungcheol yang keras. Tanpa disadari, semua kancing baju Jihoon sudah lepas dan Seungcheol kini mencium dadanya yang nampak putih mulus.

Kaki Jihoon melingkari tubuh Seungcheol dan tanpa sengaja dick Jihoon bersentuhan dengan dick milik semenya. Jihoon mendesah saat dia merasakan pundaknya digigit Seungcheol. "Ennghh~ Cheol~ cepat~ hhhhh.... Nggghhhh~" Suara desahan Jihoon dapat didengar jelas oleh Seungcheol yang sibuk menjilat dada Jihoon. "Baiklah. Tapi itu maumu." Kata Seungcheol dan dia kembali mengemut sweet spot di bagian leher Jihoon. "Nnghhhhh~" Desah Jihoon.

Tangan Seungcheol meraba-raba tubuh mulus Jihoon dari leher ke dada ke perut dan akhirnya, tangan Seungcheol sampai ke tujuan utamanya. Seungcheol meraba dick milik Jihoon dan Jihoon pun mengeluarkan desahan yang terdengar seksi dan merdu did telinga Seungcheol. Seungcheol membuka celana panjang yang dikenakan Jihoon, msnampakkan paha mulusnya dan kaki jenjangnya. "Oppa~ Seungcheol oppa~ Baby~" Sahut Jihoon, dengan sengaja meletakkan tangan Seungcheol di paha bagian dalamnya. "Aku..... Mau... Nggghhhhh~" Desah Jihoon sambil menggeliat dibawah Seungcheol.

Akal sehat kedua pria itu sudah mulai hilang. Seungcheol bergerak ke bawah dan mejilat paha Jihoon. "Ngghhhh... Oppa~ More~ Hhhhh..." Desah Jihoon, dan mendengar desahan itu benar-benar membuat Seungcheol gila. Seungcheol tiba-tiba menggigit paha Jihoon dengan lembut. "Hhhh.... Lagi..hhh... Oppa..hhh... Ngghhh~" Jihoon menyukai sensasi gigitan Seungcheol. Menurutnya, gigitan Seungcheol seperti memanjakan Jihoon. Jihoon meraba-raba dick milik Seungcheol dan seperti dugaannya, dick milik pacarnya itu sangat keras. Seungcheol merasakan dick pacarnya mengeras dan Seungcheol secara reflek membuka boxer Jihoon dan mengulum dicknya.

Jihoon mengeluarkan cairan manis dari dicknya dan cairan tersebut ditelan Seungcheol. Seungcheol pun melepaskan dick Jihoon dari mulutnya. "Mmphh, Jihoon. Kenapa kau begitu enak malam ini?" Tanya Seungcheol dengan nada berat, seksi, dan menawan itu. Jihoon hanya menggeliat dengan cara yang sama, seksi dan menawan. "Kau tau, terakhir kali kita bercinta, kau tidak pernah menggeliat dengan cara seperti ini." Kata Seungcheol. Dengan cepat Seungcheol melepas celananya dan membuangnya ke bawah kasur. Seungcheol kemudian memasukkan jari telunjuknya kedalam dick Jihoon. Untungnya,  Jihoon sudah terbiasa dengan cara Seungcheol yang kasar karena Jihoon bisa merasakan Seungcheol mengocok sesuatu didalam sana. Seungcheol memasukkan jari tengahnya juga dan kedua jari Seungcheol yang entah berbuat apa di dalam sana membuat Jihoon gila dan menginginkan Seungcheol saat itu juga.

Setelah beberapa saat, Seungcheol mengeluarkan jarinya dari dick Jihoon dan melepaskan boxer miliknya. Seungcheol mulai memasukkan dicknya kedalam dick Jihoon dan Jihoon merasakan sensasi luar biasa. Jihoon mendesah dan meneriakkan nama Seungcheol berulang kali, meringis kesakitan saat Seungcheol mendorong terlalu kasar. "Oppa~ Faster..... Aaaahhhh.... Hhh..." Desah Jihoon dengan agak keras. "Diamlah, Jihoonie, ini sudah malam. Pikirkanlah tetangga kita." Kata Seungcheol dengan nada seksi kesukaan Jihoon. "Nnghhh.... Oppa...." Jihoon menangguk dan tangannya beralih memegang tengkuk Seungcheol dan akan mencium Seungcheol tapi Seungcheol menghentikan gerakannya, "Saat melakukannya, jangan panggil aku 'Oppa'. Panggil aku 'Daddy', ngerti, Jihoonie?" Jihoon merinding dengan kata-kata Seungcheol dengan nada beratnya itu. Setelah itu,  Seungcheol kembali mendorong dan Jihoon kembali ke tujuan utamanya, mencium Seungcheol.

Setelah sesi tarik-dorong kedua pria itu, keduanya bergadang. Jihoon menggunakan baju putih kelobggaran yang dipinjamkan Seungcheol dan boxernya, sedangkan Seungcheol telanjang dada dengan menggunakan celana rumahnya. Jihoon kembali mengerjakan peer biologi yang ditinggalkannya demi bercinta dan Seungcheol menemaninya. Yang paling ironisnya lagi, peer yang dikerjakannya itu tentang organ reproduksi dan halaman pencarian utama di buku paket adalah hal 69. Jihoon salfok keasana kemari, pusing 69 keliling (#PenulisLagiGesrek). Seungcheol yang memperhatikan paha Jihoon sejak tadi menjilat bibirnya. "Jagi, udah selesai? Gue masih mau ronde dua." Bisik Seungcheol dengan nada seksinya ke telinga Jihoon. "Coba lakukan itu dan gue bakal lumpuh besok." Kata Jihoon sambil berdecak kesal.

Alhasil, mereka melakukan ronde dua dan sesi tarik-dorong-keluar-masuk berakhir di ronde ke-5, saat jam menunjukkan pukul 05:55 pagi. Kedua pria tersebut sekarang hanya menggunakan boxer. Pagi itu diawali dengan kedua pria itu terlelap, dengan posisi kepala Seungcheol di dada Jihoon dan kaki Jihoon melingkar tubuh Seungcheol yang kekar. Seungcheol minta izin kepada guru untuk membiarkan dia dan Jihoon tidak masuk dengan alasan Jihoon demam dan Seungcheol pusing. Untungnya, gurunya mengiyakan permintaan Seungcheol. Alhasil, Seungcheol dan Jihoon tidak masuk sekolah hari itu

[하늘이]

Halo! Sori baru apdet. Btw, cara bedakan suasana aithor gampang kok. Kalo malas pake 'uji, oci, cheol' segala macam tapi karena merasa rajin, hari ini author pake seungcheol jihoon. Typo evriwer, gaje evriwer, blablabla, okeh.

ㅁㅣㄴㅌㅡ
ㄹㅏㅌㅐ

The Sky °하늘이° || [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang