13.

100 4 2
                                    

Karena tak perlu nada indah untuk mengatakan, tak perlu siulan seperti para burung di udara lalu menjelma menjadi ayam yang berkokok di pagi hari hanya untuk mengatakan "Selamat malam", apa kabar kawan? kobaran api dimatamu bagaikan ingin melahap seekor burung kecil yang hanya mencoba bersiul merdu meski kadang memekakan telinga. Ampuni burung kecil itu, dia hanya ingin bebas bernyanyi seperti kawanannya namun kau! kau malah mengenduskan napas api yang berasal dari mata dan pikiranmu!.Gbu

Lembar WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang