Chapter 7 : Hugs and Truth

5.3K 542 33
                                    


Warning: Typo, abal, alur kecepetan dan BL
Ini KOOKV bukan VKOOK.
Selamat membaca.

***
 

“Tae, bisa ikut hyung sebentar?”

Namja yang ditanya barusan mengerutkan dahinya sebentar,“Kemana?”

“Ikut saja. Aku sudah meminta ijin pada Chanyeol” ujarnya meyakinkan. Namja bernama Park Taehyung itu pun mengangguk tanda setuju, berjalan menghampiri namja yang lebih tua darinya itu, Cho Jimin.

Dalam perjalanan, mereka sama sekali tidak mengeluarkan kata sepatah pun. Hanya terdengar suara langkah yang bergema karena jalanan sudah sepi mengingat hari sudah malam dan cuaca sedang mendung. Taehyung merapatkan jaket karena udara yang semakin dingin, matanya sesekali melirik kearah Jimin. Namja itu terlihat biasa saja, tidak kedinginan dan tidak berisik seperti biasanya.

Mereka bertahan dalam bisu selama beberapa menit, hingga Jimin tiba-tiba menggenggam telapak tangan milik Taehyung. Membuat sang empunya sedikit terkejut, karena perlakuan tersebut. Namun, dia tidak menolak. Perasaan aneh serta tidak nyaman merambat kedalam hatinya.  

Dalam sepinya trotoar dan udara dingin, Taehyung mendengar semua kata-kata Jimin yang membuatnya bingung dan tidak mengerti.

“Tae” panggil Jimin tanpa menoleh kearah Taehyung disampingnya dan yang dipanggil pun menoleh.

“Ya, hyung”

Jimin menghela nafasnya, seakan berat untuk melanjutkan kata-kata yang akan dikeluarkan bibirnya itu. “Apapun yang terjadi nanti—Kumohon, tetaplah untuk hidup”. Taehyung menoleh cepat kearah Jimin yang tengah menatapnya, tiba-tiba saja perasaanya mengatakan akan ada sesuatu yang buruk terjadi. Langkah mereka pun berhenti didepan kedai ramen yang sudah tutup. “Kau boleh tidak memaafkanku tapi—berjanjilah untuk tetap hidup” ucapan diakhir tampak melirih dan seperti mengandung perasaan bersalah.

Taehyung mencoba untuk bertanya namun, pertanyaannya tertelan begitu telinganya menangkap suara –suara langkah yang berjalan dari arah depan. Jantungnya berdegup kencang ketika melihat empat orang bertubuh besar sedang menatap mereka penuh arti. Genggaman tangannya seketika mengencang pada tangan Jimin lalu berbalik kesamping untuk memperingati namja itu untuk pergi dari sana namun, dahinya lagi-lagi mengkerut melihat tatapan kosong Jimin kearah orang-orang tadi.

Lalu, detik berikutnya tangan Taehyung ditarik paksa oleh mereka dari Jimin. Dia berteriak ketakutan dan minta tolong pada Jimin tapi, namja itu tidak bergeming dari tempatnya. Seakan tidak melihatnya yang sedang ditarik paksa. Taehyung ketakutan, sangat. Dia tidak bisa melepaskan tarikan orang-orang tersebut karena tenaga mereka yang terlampau besar dan genggamannya pada Jimin pun terlepas.

Kemudian, sebuah pukulan diperutnya merenggut segala kesadarannya. Menyebarkan ngilu dan rasa sakit. Sebelum sepenuhnya tidak sadarkan diri, dalam samar matanya melihat Jimin menangis dan telinganya mendengar suara lirih.

“Maafkan aku”

**

“AAAAAARRGGGHHHHH!!!!”

Jeritan Taehyung menyadarkan Chanyeol seketika, adiknya sedang dalam keadaan bahaya. Dengan segera menghempaskan tangan-tangan yang menahannya tadi dan menghampiri Taehyung. Mengguncang penuh kekhawatiran tubuh gemetar itu. Jungkook juga ingin mendekat namun, langkahnya dihalangi oleh Sehun, pemuda albino tersebut seolah menjadikan Jungkook sebagai musuh saat ini. Lihat saja tatapan tajamnya itu.

Chanyeol tidak memperdulikan apapun lagi, dia menggendong Taehyung ala bridal. Membawanya keluar darisana, masuk kedalam mobil. Menghiraukan suara juga eksistensi orang-orang yang masih berada di cafe, yang ada didalam pikirannya sekarang adalah keadaan Taehyung. Tubuh adiknya masih bergetar hebat dengan mata tertutup.  

Protect My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang