You as Lee Naera
Jam menunjukkan pukul dua siang. Mungkin saat ini para siswa akan berlari berhamburan untuk meninggalkan sekolah. Tapi tidak untukku. Aku justru melangkahkan kaki menuju lapangan basket indoor di sekolahku.
Sebelumnya aku sudah mengganti baju ku menjadi baju ballet. Ya. Aku akan latihan ballet disini. Seharusnya aku memakai dance room. Tapi dance room ada di lantai dua, dan lantai dua akan di tutup jika kegiatan sekolah berakhir. Jam istirahat tidak cukup memberi ku waktu untuk latihan. Lagipula lapangan basket tidak akan di kunci, karena nanti sore akan dipakai untuk latihan anak basket. Makanya aku memakai kesempatan dua jam ini untuk berlatih. Meskipun permukaan tanah lapangan ini sedikit kasar, itu tidak membuatku pupus semangat.
Setelah mengecek ruangan ini sudah sepi, ku nyalakan lagu ballad kesukaanku. Aku mulai berjalan ke tengah lapangan dan menari sesuai irama. Aku selalu memfokuskan pikiran ku di ballet. Selalu menghirakan sekitarku jika lagu pengiring sudah berbunyi.
Mungkin kurasa sudah satu jam aku menari. Terasa di kaki ku sudah mulai lelah. Setelah detik terakhir musik berbunyi. Aku langsung ambruk dan menarik nafas sebanyak-banyaknya. Sungguh melelahkan.
Aku latihan sekeras ini untuk mengikuti lomba bulan depan. Hanya aku ingin mengikuti lomba itu. Pihak sekolah tidak tahu tentang ini. Aku tidak ingin merepotkan banyak orang. Aku ingin mengukur kemampuan ku dalam ballet.
Setelah kurasa cukup untuk pendinginan, aku berjalan menuju tas ku yang berada di kursi podium. Tapi ada sesuatu yang aneh disana. Di samping tas ku ada sebuah minuman botol dan terpasang sebuah note kecil.
Fighting!^^
Aku mengambil note itu dan mengedarkan pandangan ku ke seluruh ruangan ini. Tapi sayangnya, aku memang sendiri disini. Ku rapikan seluruh barangku. Memakai jaket ku dan segera pergi dari sini.
.
.
Baru saja aku menginjakkan kaki ku di halaman sekolah, tapi hal yang tidak aku ingin kan terjadi. Suara pekikan para siswi di sekolah ku membuat telinga ku sakit. Bagaimana bisa mereka mau mengeluarkan suara yang jelas-jelas tidak berguna hanya untuk seorang LIM CHANGKYUN. Ya, Changkyun. Anak blesteran Korea-Italy itu sudah membuat para yeoja di sekolah ku mau merelakan segalanya untuk perhatiannya.
Aku hanya bingung dengan apa kelebihan dari Changkyun itu. Dia hanya namja dingin dan beruntung memiliki wajah blesteran Los Angles serta fasih berbahasa Korea dan Inggris. Selebih itu tidak ada. Dan juga sangat pandai dalam permainan basket. Meskipun dia bukan seorang kapten, tubuh rampingnya sukses membuat skor sekolah ku terbilang jauh dari lawan.
Itulah sekilas info dari ku untuk seorang Lim Changkyun. Oh! Dan kabar yang paling mengejutkannya lagi. Dia adalah teman sebangku ku! Betapa bodohnya aku bisa menjadi seseorang di dekatnya.
Ku hembuskan napas sebal dan melanjutkan jalan ku menuju kelas. Melewati segerombolan siswi konyol yang mengelukan Changkyun yang sedang berdiri bersandar di mobil nya. Tatapan ku sempat bertemu dengan si Changkyun itu, tapi langsung saja kuputus kontak itu dan berjalan menjauh.
.
.
Bel istirahat berbunyi. Aku langsung melarikan diriku ke ruang dance. Aku tidak ingin keduluan dengan siswa yang lain. Setelah sampai ku ganti lambang yang ada di depan pintu menjadi 'Ada Latihan'. Ini akan membuat orang yang akan datang tahu, jika ruangan dance ini di pakai. Setelah menutup pintu, aku langsung mengganti baju di ruang ganti. Lalu menyiapkan lagu yang akan ku pakai. Ku awali latihan hari ini dengan pemanasan agar otot sedikit lebih rileks.
Setelah lagu di putar aku mulai menari seperti biasa. Menggerakkan seluruh tubuhku mengikuti irama. Gerakan-gerakan balletnya sudah aku atur. Sehingga pas dengan lagu yang aku gunakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/85007530-288-k623151.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTA X Imagine [ONESHOOT]
FanfictionImagine saja jika mereka adalah orang didekatmu dan memiliki suatu perasaan terhadapmu.. Cast : all of member of MONSTA X and OC