20.3

2.6K 287 9
                                    

"Mama Rese!!!!!" Seru Fira heboh dikamar mandi

"Habisnya genit sih, mau lagi sayang?!"

"Mau dong... BBBRRRRR..... Hahahaha"

"Hehehe... Ya ampun ini perut kok bulet gini?" Tanya Yuki bercanda

"Iihh.... Mama nyebelin, ntar Fira bilangin Papa nih kalo Mama nakal"

Yuki terkekeh "Iya deh, sekarang tutup matanya karena Mama mau nyabunin muka imut My queen"

"Oki doki" Balas Shafira. Stefan yang mendengar hal itu hanya menggeleng kepala. Begitu Shafira sudah bersama Mamanya pasti heboh.

"Klek" Pintu kamar mandi terbuka "Haaah..... akhirnya selesai juga." Yuki keluar dengan menggendong Fira yang sibuk mengusap mukanya. "Bukan gitu My queen...." Tutur Yuki menggendong Shafira dan menutupi kepalanya dengan handuk "Cieee.... jadi cewek berhijab nih" Godanya membuat anaknya tersipu malu dan memeluk lehernya "Maluuu...." Jabarnya lucu spontan Yuki terkekeh lalu mengecup pipi Shafira "Pake baju"

"Oki doki"

Stefan tersenyum kala mengamati perhatian Yuki kepada Shafira yang luar biasa. Ia bersyukur menemukan jodoh yang begitu menyayangi dan merawat anaknya dengan sangat baik tanpa mengeluh. Yuki memberi lotion pada tangan Shafira berlanjut bedak lalu memakaikan baju dimana Shafira sibuk memainkan rambut Yuki.

"Jangan My queen..."

"Rambut Mama so loong... Rambut Mama haluus... Makin cantik"

"Thank you, sekarang berdiri karena bajunya harus dikancing my queen" Kata Yuki memasang satu demi satu kancing jumpsuit campuran warna ungu dan kuning berbahan beldu yang lembut dengan sedikit bordir bunga didada. Setelah selesai, Yuki mengambil sisir dan menyisir rambut Shafira.

"Sakit My queen?" Tanya Yuki ketika ada rambut Shafira yang tersangkut sisir sedikit dan Shafira menggeleng sambil memainkan baby oil dan cologne.

"Siap! Waktunya Mama ngelonin My queen bobok siang" Tutur Yuki menggendong Shafira. Yuki merapikan peralatan Shafira dan meletakkan lagi ke dalam koper.

Yuki sudah sampai di tempat tidur membuat Stefan tersenyum dan ikut mengeloni Shafira.

"Emmm..... My queen harus selalu baik sama temen-temen, sama Kak Kenzo sama Kak Khaxime" Pesan Yuki sambil mengelus rambut Shafira.

Stefan malah mengecup tangan Shafira namun pelukan anaknya berpindah pada sang istri "Oki doki, Fira kan selalu baik sama kak Khaxime... Kak Kenzo.... kak Nathan" Tuturnya melirik Stefan lalu tersenyum dan memeluk Papanya gemas "Happy forever kalo dikelonin bobok sama Mama Papa" Seru Fira membuat Stefan mengecup pipinya

Shafira beralih memeluk Yuki "Ma... kata kak Khaxime, kita bobok disini lama ya Ma?" Tanyanya dan Stefan jadi mengelus rambut halusnya.

"Eeem.... Iya, kita cuma 3 hari disini. Setelah itu My queen bisa sekolah lagi dan Mama juga bisa kerja lagi" Kata Yuki membuat Shafira terkekeh dan mencubit lembut dagu Yuki

"Ma, kak Khaxime cerita kemarin Ma..." Adu Shafira

"Cerita apa?" Tanya Yuki menatap Shafira dan mencubit pipi Stefan "Gemes!" Tuturnya membuat Stefan tersenyum dan mengecup jauh Yuki sesaat.

"Kata Kak Khaxime kalo Fira itu ada pas Mama sama Papa di Milan, kalo Kak Khaxime itu ada waktu om Max cool kerja... Bener gak Ma?"

"Hah?" Yuki kaget dan bingung mau jawab apa "Papa yang tau" Tuturnya melempari pertanyaan pada Stefan membuatnya ikut bingung dan menggaruk keningnya dengan telunjuk. Mukanya mendadak memerah saat Shafira melihat langsung terkekeh "Papa mukanya lucu!? Ciyus miapapun!" Ledek sang putri yang polos. Stefan melirik Yuki membuatnya menunduk malu dan menyembunyikan wajah di bahu anaknya.

"Pa?" Shafira meminta jawaban membuat Stefan menatap dan mengelus poni sang anak "Fira itu Allah yang menciptakan dan dikirim ke Papa dan Mama dengan sangat sempurna. Fira lucu, manis, cantik, imut....." jabar Stefan membuat Shafira tersenyum memamerkan giginya "Yang penting Shafira anak Papa dan Mama yang super!"

"Thank you Papa"

"You're wellcome My queen"

Yuki tersenyum mendengar penuturan Stefan lalu memeluk Shafira "Mama love Fira"

"Fira love Mama too"

"Kalo gitu sekarang jadwalnya Shafira buat bobok, okey"

"Oki doki Mama"

"Tutup matanya dan berdoa sebelum bobok" Ujar Stefan dan Shafira melakukannya. Yuki terus mengeloni anaknya dengan mengelus rambutnya dan lambat laun Shafira tertidur dengan nyenyak.

"Finally" Tutur Yuki puas melihat Shafira tidur sembari memeluk Stefan yang juga ikut tertidur.

Yuki jadi tersenyum dan mengecup dua orang pentingnya lalu merangkak turun dari tempat tidur dan merapikan penampilannya didepan cermin. Perlahan Yuki keluar kamar untuk menyusul Bintang dan Emily.

"Hei Ki" Sapa Bintang tak sengaja melihat saat sedang berdiskusi dengan pihak wedding organizer bersama Emily.

"Hai, gimana?" Tanya Yuki menghampiri Emily dan Bintang

"Hehehe.... Elo tenang aja, soal kejutan itu gue udah ciptain musiknya. Begitu gue denger lagi, ternyata hasilnya keren. Pokoknya gila, puisi elo itu bagus. Kalo kata elo sih Badai..."

Yuki terkekeh "Makasih pujiannya. Ya, elo taulah buat siapa"

"Siapa lagi kalo bukan buat Stefan"

"Hehehe... kalo gitu gue bisa dengar musiknya gak?"

"Of course, yuk" Ajak Bintang dan pamit kepada Emily sebentar. Mereka menuju ke panggung bagian musik yang sudah terpasang. Bintang mengambil flashdisk lalu memasang di laptop. Ia memutar filenya di winamp dan alunan musik mengalun.

"Dia... hanya dia di duniaku..." Bintang menyanyikan sebait puisi itu membuat Yuki tersenyum. "Kuingin dia yang sempurna... untuk diriku yang biasa... kuingin hatinya, kuingin cintanya, kuingin semua yang ada pada dirinya... Gokil tau gak!" Seru Bintang mengecilkan volume musik "Elo dapet inspirasi dari mana sih, bisa buat puisi melting gitu?" Tanyanya penasaran

Yuki tersipu "Emm.... Gak tau nih, pokoknya elo harus sukses nyanyinya ya. Coba aja kalo gue bisa nyanyi pasti gue bakal ambil alih tapi masalahnya... Shafira. Pasti dia gak mau jauh dari gue kalo acara-acara besar kayak gini"

"Beres.... Soal lagu ini entar gue rekam deh. Kali aja bisa jadi ringtone hape Stefan yang baru"

"Hehehe.. thanks Bin, atas bantuannya" Balas Yuki bahagia membuat Bintang tersenyum dan menggenggam satu tangannya "Elo adalah temen gue, Stefan sahabat gue. Itu cuma sedikit bantuan dibandingkan support kalian untuk hubungan gue dan Emily. Gue harap, Tuhan merestui pernikahan gue seperti pernikahan Elo dan Stefan"

"Amiin.... Gue selalu berdoa buat orang-orang yang pernah mengisi hati gue dulu"

Bintang terkekeh "Lucu ya, ternyata gue malah berjodoh dengan Emily dan elo berjodoh sama Stefan. Lo tahu, gue itu gak berani nembak elo karena Stefan. Ya elo taulah, kalian itu udah kayak perangko dan surat. Kemana-mana berdua buat gue gak yakin kalo elo itu jomblo. Stefan bener-bener pelet elo sampe gak bisa lepas"

"Hehehe.... Rese lo... Lagipula gue juga bingung kenapa ngebiarin Stefan selalu sama gue. Keberadaannya buat gue ketergantungan, jadinya kecanduan"

Bintang terkekeh lagi lalu menghela nafas dan tersenyum "Akhirnya temen akrab bisa juga menghasilkan anak yang lucu kayak Shafira. Gak kebayang gimana perasaan elo pas tau suami elo itu adalah temen akrab elo sendiri"

"Rese nih! Yang jelas sangat nyaman karena dia tau bagaimana diri gue sebenarnya"

Mereka saling terkekeh "So... Ready to surprise?" Tanya Bintang

"Yup!"

"Tos dulu dong"

"TOS!" Mereka bertos dan tertawa bersama

=00=

NOT LOVE STORY - SOULMATEWhere stories live. Discover now