Prolog

18 9 0
                                    

Di sebuah kota kecil aku tinggal, di tempat yang indah dan menyejukkan hati. Aku bosan tinggal di sebuah kota besar yang pergaulan nya cukup berkelas. Aku bosan melihat gedung-gedung pencakar langit di setiap jalan ku, aku bosan melihat teman-teman ku yang bila menginginkan sesuatu langsung mereka berikan. Dan sekarang aku memilih untuk lahir kembali di tempat yang segar nan indah ini, aku lebih suka mendekatkan diri kepada gunung yang tinggi dari pada gedung-gedung yang mewah itu.

Nama ku Akasa Duliels dan aku sering di panggil Kasa, aku tinggal di sebuah perumahan mewah kota kecil ku, tiada teman bahkan saudara ku di sini, hanya ingin mencari jati diri.

Tak terasa rasanya liburan semester telah berlalu dan sekarang saya harus masuk ke sekolah favorit tingkat internasional. saya buka orang yang kalian bayangkan, ber IQ tinggi dan ber kemampuan luar biasa, tetapi uang berkata lain, saya muak dengan itu, karena menurut mereka uang itu segalanya dan selalu mencarinya. Tiadakah ada yang lebih berarti dari selembar uang ?? kebahagiaan apa yang tak di hasilkan oleh uang, inilah sebab saya memilih menyendiri di tempat yang kecil ini.

~Di sekolah

Suara bel berbunyi waktu jam pelajaran pertama sudah di mulai tetapi tiada guru yang datang mengisi kekosongan kelas ini. ku duduk di paling depan dan memandang ke sana kemari dan ada seorang gadis menghampiri ku, dia ber penampilan seperti dia punya segalanya dan dia berjalan dengan keangkuhan nya. dia menyapaku dan dia duduk di samping tempat duduk ku.

"hai kenalin nih gue natasya kimgrant, lu boleh gua nata"

Dia berkata sambil memberikan tangannya dan tersenyum kepadaku. Aku mengabaikannya, lalu pergi ke ruang guru untuk memanggil guru mata pelajaran pertama.

Langkah demi langkah ku berjalan dan akhirnya ku temui ruangan itu.

lalu aku bertanya kepada salah seorang guru.

"pagi bu, mrs Q nya ada ? "

"owh maaf, beliau sedang sakit, dan sebentar lagi guru penggantinya akan datang, jadi tunggu saja ya"

"owh ya sudah terimakasih bu"

lalu aku pergi meninggalkan ruangan dan berjalan ke arah kelas.

ketika hendak ingin membuka pintu terdengar suara sepatu yang sedang berlari di belakangku dan ternyata dia satu kelas dengan ku, dia berhenti berlari dan mengatur nafas nya yang lelah itu. aku menatapnya dan memberikan senyuman kepadanya, tetapi ia pergi memasuki kelas dan mengabaikan ku, ku tertarik dengan nya dan ingin  mencoba mendekatinya.  

~Akasa~

AkasaWhere stories live. Discover now