Di hari minggu Kay dan Aku ingin pergi ke hutan untuk berlatih memanah
Perjalan nya tak terlalu jauh, tetapi, jalan yang menanjak dan kecil tak memungkinkan untuk menggunakan mobil atau pun motor, jadi kami memutuskan untuk berjalan kaki
Kami membawa perlengkapan seperti ingin menaiki gunung tertinggi, tas carrier, sepatu tracking, target sasaran dan yang tentunya makanan dan minuman. Kami membawa panah modern atau yang di kenal dengan recurve bow, walau pun alat ini untuk perlombaan internasional tetapi saya menggunakan nya di hutan. dengan angin yang kencang pasti akan merubah arah anak panah. Tetapi Kay bilang ini termasuk latihan mengukur kecepatan angin dan juga logika.
Kami berangkat setelah sarapan, berjalan melewati 17 rumah lalu berjalan lagi di jalan yang kecil, tempat yang penuh dengan pohon pinus, mendaki dan berjalan hingga samapi di tempat yang cocok untuk berlatih memanah, tempat yang cukup luas dengan dataran yang rendah dan tinggi menjadi inspirasi untuk menyusun target di tempat yang susah. Tetapi saya menyerahkan tugas itu kepada kay, karena dia lebih tau tingkatan- tingkatan kesulitan dan juga peletakan target yang cocok.
Sambil menunggu Kay membereskan perlengkapan aku menyiapkan panah yang akan ku gunakan, menyatukan bagian bagian nya lalu mencoba membidik pohon
Tarik dan lepaskan
Aku hanya mencobanya dan anak panah ku menembus ke pohon itu, tetapi ketika ku ingin mencabutnya, aku sangat kesulitan sampai sampai aku terjatuh ketika berhasil mencabut nya.
Latihan kami tak seperti latihan para atlet pemanah, saya memanah sambil bermain sebuah game, game yang sangat menguras energi tentunya. Peraturan nya sangat sederhana. Ada 7 target dan saya harus mengenai sasaran sebelum anak panah habis. Saya cuman di beri anak panah 10 saja. Ada pelaku dan pencuri, tugas pelaku mencari dan menembak ke sasaran sebelum anak panah habis atau di rebut oleh pencuri. Tugas pencuri adalah mengejar dan berusaha mencuri anak panah yang akan saya gunakan. Sebelum permainan di mulai saya menyembunyikan anak panah saya di suatu tempat yang Kay tak ketahui, lalu kay menyusun target yang pastinya tidak di ketahui oleh saya. Karena kami hanya berdua jadi saya yang menjadi pelaku dan kay sebagai pencuri.
tanpa menunggu lebih lama lagi kami pun memulai permainan nya
Kay menutup matanya lalu saya mencari tempat persembunyian untuk ke10 anak panah. Langkah dan langkah dan akhirnya saya temukan tempat yang menurut saya aman untuk persembunyian. Karena panah saya hanya 10 saya membagi nya menjadi 3 bagian.
Bagian pertama saya letakan di balik semak semak.
Bagian kedua saya letakan di lubang yang kecil
Dan bagian ketiga saya kubur di tanahSetelah saya menyembunyikan nya, lalu kay memasang targetnya.
Aku tak tau di mana target-target itu berada tapi yang pasti akan di pasang di antara pohon pohon pinus di sekitar sini.
Tak lama kemudian kay memberi tanda melalui peluit yang di tiupnya bahwa permainan telah di mulai
Tanpa pikir panjang saya berlari mencari sambil mengambil anak panah yang saya simpan di dalam tanah
Pertama sangat mudah karna cukup dekat dengan lokasi anak panah saya dan terlihat jelas di atas pohon, saya berhasil mengenai nya
Saya berlari ke tempat yang lebih tinggi dan melihat sekitar, saya menemukan nya lagi di pohon pinus samping batu besar yang berlumut saya mengenainya, tetapi akhirnya Kay menemukan saya, dan dia berhasil mengambil anak panah saya yang berada di semak-semak sebanyak 3 buah.
Saya berlari melewati pohon pohon seperti atlet parkur yang handal melompat gedung gedung tinggi
"Saya menemukannya!!" Seru saya dengan semangat di dalam hati
Lokasinya di tepi seberang sungai, dan kay berada jauh di belakang saya, saya tergesa gesa membidik sasaran itu
Dan.......
Ketika anak panah saya terlepas, ada kupu - kupu yang hinggap di sasaran saya
Lalu ada seorang gadis yang menjaring nya tetapi setelah dia menangkapnya, anak panah saya tepat menembus kupu - kupu dan jaring itu
Saya terdiam, bagaimana kalau anak panah saya mengenai gadis itu, dan......
Semua pemikiran saya tercampur aduk sewaktu itu
Lalu sang gadis melihat ke arah saya dengan ekspresi yang sangat sedih dan yang pastinya marah
Dia memandang tajam ke arah saya dan saya terdiam tanpa kata-kata
Pikiran saya sedang kacau dan bingung
"Maa....."
"Kena kau, hahaha kau kalah akasa, seharusnya kamu lebih semangat lagi"
Ketika sedang ingin mengucapkan permintaan maaf Kay memeluk dan menjatukan saya ke tanah
"Kay!! diam dulu!"
Saya terbangun dan ketika saya melihat kedepan,ternyata gadis itu sudah pergi meninggalkan tempat itu
Ia pun tak membawa jaringnya
Betapa bodoh nya aku yang tak tau rasa bersalah ini, seharusnya aku berlari menghampirinya lalu menanyakan kondisi nya, dan yang pasti meminta maaf yang sebesar besarnya atas perbuatan itu
Karena saya kecewa terhadap sikap saya yang begitu teramat bodoh, saya memutuskan untuk pulang, beristirahat dan berniat memperbaiki sifat itu,
Harus lebih peduli lagi!! Ujar saya dalam hati
Sesampaimya di dalam rumah saya berniat untuk mengganti jaring yang rusak ini dengan yang baru
Yang harus saya cari tau adalah siapakah gadis itu dan di mana dia tinggal
Saya penasaran akan dia, dan terus memikirkan nya
Ini kali ke dua saya memikirkan wanita yang sama
~AKASA~
YOU ARE READING
Akasa
General FictionSemua orang memandang ku dengan rasa kagum karena memiliki cangkang yang indah ini, tiada kekurangan yang kumiliki, semua orang menyukai ku dan aku selalu mengabaikan mereka, puluhan bahkan ratusan orang ku abaikan. Tetapi, ku tertarik dengan satu o...