Senja

102 2 0
                                    

Buatku senja adalah salah satu ciptaan Tuhan yang luar biasa. Ciptaan Tuhan yang paling ajaib. Disemburat jingganya, senja selalu mampu menghipnotis dengan sadis. Senja hanya sekejap singgah memberikan indah di angkasa lalu perlahan pulang ke rumah. Dari senja yang membungkuk pamit, aku menitip sekelumit doa yang tersulit. Semoga esok kenangan tak lagi menjinjit menggigit ingatan tentang rasa yang masih saja sengit. Menyisakan sakit yang berakhir pahit.

Dari ketinggian aku menatap langit, ditemani atap-atap usang dan gedung-gedung pencakar langit. Semilir angin senja membisikkan kenangan usang. Menggelitik ingatan memunculkan kenangan. Senja menjerit-jerit, merobek hti yang masih saja sakit. Kemanakah waktu yang telah membawamu berlalu? Adakah senja bercerita padamu? Bercerita setangkup asa dalam rindu?

Barangkali di sana kau tak sam sepertiku. Aku yang selalu setia menunggu senja beradu dengan mataku lalu mencumbu kalbu. Sekejap saja sebelum berlalu. Saranku, mungkin sebaiknya ku dongakkan saja kepalamu saat denting jam semakin laju mengajak mentari berpindah dari atas kepalamu. Nikmati saja dulu. Nikmati setiap detiknya saat langit mulai menjelma jingga. Diam. Kamu jangan banyak tanya. Resapi sajalah senjamu. Biarkan senja menyapmu dengan ramah. Tak akan lama. Senja hanya sekedar singgah, namun percayalah kenangannya akan menetap di sana.

Catatan SenjaWhere stories live. Discover now