"Well, selamat bergabung dan sampai ketemu dua minggu lagi Bu Ina." Kata Aga Ludra, director of human resource Whindama, yang baru saja memberikanku kontrak kerja.
Yap, setelah melanglang buana di Jakarta dan Bandung, aku memilih kembali pulang ke Bali untuk melamar pekerjaan sebagai financial controller di Whindama. Syukur di terima.
Dulu, aku bekerja di banyak hotel tapi di daerah Jakarta dan Bandung. Dari posisi terendah hingga sekarang, posisi tertinggi di bagian Finance.
"Makasi banyak Pak Aga. Sampai ketemu dua minggu lagi." Kataku membalas salamnya.
Aku segera berjalan menuju parkiran. Mengabari ibuku yang tinggal sendiri di Kuta sebagai pemilik café kecil. "Halo, Ma."
"Gimana, Na? Sudah tanda tangan kontraknya?" Tanya Mama.
"Sudah. Dua minggu lagi Ina mulai kerja."
"Ya udah, urus kepindahan kamu sama Aaron kesini. Pokoknya, Mama mau kamu tinggal sama Aaron di rumah Mama."
Aku tertawa mendengar ocehan ibuku. "Iya, Ma. Ina mau nyetir dulu. Sampai ketemu di rumah."
Aku sampai di rumah ibuku. Cukup lama dalam perjalanan karena jam-jam sibuk sehingga jalanan cukup macet. Aku langsung memarkirkan mobilku di garasi, mengeluarkan beberapa perlengkapan yang aku beli untuk kepindahanku ke Bali.
"Aaron mana, Ma?" Tanyaku pada Mama yang sedang sibuk membuat kue.
"Di depan sama Sakti." Sahut Mama sambil mengaduk adonan kuenya. Aku mencomot sedikit cream cheese yang baru di buat. Ibuku langsung menoyor kepalaku. Aku hanya tertawa.
"Aaron? Jangan ganggu dong itu, kan Om Sakti lagi sibuk." Tegurku pada Aaron. Putraku yang baru berumur 11 tahun.
"Mama, kata Nini kita mau pindah ke Bali ya? Serius?" Tanya Aaron semangat.
"Iya, sayang. Mau ya? Biar dekat sama Nini sama Om Sakti." Jawabku. Aaron mengerutkan dahinya, berlagak berpikir seperti orang banyak pikiran.
"Berarti aku harus cari temen baru dong di sekolah?"
"Kan nggak apa-apa? Biar banyak punya temen lho." Ujarku. Aaron mengangguk. Kemudian kembali merecoki Sakti, kakak laki-lakiku yang kebetulan libur kerja dan memilih membantu ibuku di café kecilnya.
"Na, kamu tinggal sama Mama atau beli apartemen sendiri?" Tanya Sakti.
"Di paksa tinggal sama Mama. Tapi aku udah survey apartemen sendiri juga sih."
"Sekolahnya Aaron? Udah beres pindahannya?" Tanya Sakti.
"Belum. Minggu depan baru kelar. Kasian sih, nanggung banget kalau pindah di pertengahan tahun ajar. Tapi kalau di tinggal enggak tau nanti dia sama siapa."
"Kenapa nggak sama keluarganya Jeremy aja?" Aku langsung menghela nafas saat mendengar nama Jeremy disebut.
"Kamu tau aku pisah sama Jer karena apa. Mana mungkin keluarganya mau.." Jawabku.
"Oh, bener.." Sakti menyadari tingkahku. Aku kembali menghela nafas.
"Udah lewat, nggak usah minta maaf." Jawabku, berusaha terdengar santai.
**
Semua kardus-kardus besar berisi pakaianku dan Aaron sudah tiba di apartemen yang aku beli. Apartemen sederhana yang hanya ada dua kamar tidur, satu kamar mandi luar dan satu ruangan multi fungsi yang kemungkinan kujadikan dapur, ruang tv sekaligus ruang tamu.
![](https://img.wattpad.com/cover/86125862-288-k553553.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hole
Romance[18+] Ketika Randina Masayu Balbeit di terima bekerja di hotel Whindama, ia tanpa sengaja bertemu dengan masa lalunya. Rahasia harus ia simpan demi seseorang yang berharga dalam hidupnya.