Part 4

4.4K 59 43
                                    

Hello guys, kembali lagi dan lagi sama author pervert ^^

#itu julukan yang baru aku dapet dari seorang reader yang habis baca FF NC buatan q ==a

Salah sendiri siapa suruh baca? Jangan salahkan author mengupload tapi salahkan reader membaca *PLAAAK*

Pertama, hontou ni gomenasai mina karena gak bisa upload 2 chapter sekaligus sesuai janji q karna sumpah bener-bener sibuk T___T

Belum lagi ada masalah-masalah serius di sekolah, uhk! bener-bener bikin tegang, padahal q kan siswi yang baek, cih!

Oke, daripada q makin ngalor ngidul gak jelas, langsung aja baca storynya :D

Next story langsung masuk ke tahap isi yang sebenarnya ^^

Happy reading,

Don't forget vote, like, tweet, and comment

Don't be silent readers!!! Cause I really HATE silent readers,, aaarrgght!!

#please keep support me 

________________________________________________________________________ 

    Chika duduk di sebuah bangku yang terbuat dari bamboo, melihat ke arah laut lalu memalingkan pandangannya ke arah seorang gadis manis yang sedang asik bermain – main dan menikmati indahnya pantai ‘Dream Land’, terlihat dengan jelas kalau dia sangat bahagia. “How long have we been here Yuuki-chan?” Chika melihat jam tangannya lalu berpaling ke arah Yuuki.

“I dunno, why? Do you have other plans? Or you're feeling bored?” kata Yuuki sambil menatap Chika dengan tatapan puppy eyes.

“Oh no, not like that, I'm just asking” kata Chika dengan senyum khasnya. Sebenarnya Chika sudah kehabisan tenaga untuk hari ini. Dia sudah mengantar Yuuki ke semua tempat yang ingin Yuuki kunjungi, apalagi dia belum sempat sarapan karena pagi – pagi sekali Yuuki sudah menelponnya dan menunggunya di café biasa tempat mereka bertemu.

“Chika-chan, hmm...” Yuuki menatap Chika dengan ragu – ragu.

“What?”

“Hmm, this is the last time we met” Yuuki menundukkan kepalanya, senyum yang tadinya menghiasi wajahnya tiba – tiba hilang. Chika sangat terkejut mendengar apa yang dia dengar tadi, apa ini? apa maksudnya??

“What do you mean?” tanya Chika meminta penjelasan dari Yuuki, “whether you will never come to Bali again?”.

“I dunno, hehe” Yuuki hanya tertawa kecil dan Chika menatap Yuuki dengan tatapan bingung.

“Hm, Chika-chan. Can you help me?” kata Yuuki dan sekarang Chika semakin bingung dengan temannya yang satu ini.

“Yeah, I’ll try to help you if I can. What can I do for you?” kata Chika.

“I just want you to be Alexander’s close friend, give him attention and don’t  let him be sad....”

“Waaiiiit!! Alexnader? You mean Ega? Noo! No way!!” kata Chika memotong kalimat Yuuki.

“Oh, please... He is a good boy, you must take care of him, for me” kata Yuuki sambil menggenggam tangan Chika.

“Why I must take care of him? Give me one reason for that!” kata Chika.

“I can’t tell you but I beg you, please. If I can’t stay beside him, I hope you can stay beside him and make him feel better” kata Yuuki sambil menatap langit lalu melirik Chika dan tersenyum, “Can you do it for me? Maybe this is my last request”.

My Lovely 'ENEMY'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang