Beginning

289 39 25
                                    


Ditengah hutan, seorang gadis kecil tengah menangis. Rambut indigo pendeknya sedikit acak-acakan karena dia terus menerus mengacak-acak rambutnya pelan.
Dress santai warna biru nya juga sudah lumayan kotor. Matanya sembab karena terus-menerus menangis.
Ya, gadis kecil itu adalah Hinata.
Hinata tersesat ditengah hutan karena mengejar kupu-kupu dan lepas dari pengawasan kakeknya.

Sudah lebih dari 45 menit Hinata berlari keliling hutan untuk mencari jalan keluar. Namun hasilnya nihil, yang ada malah dia yang semakin tersesat didalam hutan.

Dan sekarang disinilah Hinata berada. Ditengah hutan yang luas dan lebat.

Sesekali Hinata berteriak meminta tolong, namun ini ditengah hutan, jadi tidak ada yang mendengar suara Hinata sekarang.

Yang ada malah burung-burung yang terbang menjauh dari Hinata saat ia berteriak.

"Hiks hiks.." Hinata kembali terisak.

"Oii" panggil seseorang dari arah belakang Hinata. Dengan segera Hinata menghadap kebelakang. Dilihatnya seorang pria dengan topeng yang menutupi wajahnya.
Rambut Raven nya bergerak mengikuti arah angin yang berhembus. Dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celan, pria tersebut berjalan kearah Hinata dengan santai.

Mata Hinata berbinar bahagia. Akhirnya ada juga yang bisa membantunya untuk keluar dari hutan ini.

Pria bertopeng tersebut menghentikan langkahnya saat melihat Hinata yang berlari dengan penuh semangat kearahnya.

Hinata merentang kan kedua tangannya sambil terus berlari.
Saat hendak berniat memeluk pria tersebut ketika sudah berada didepannya tiba-tiba....

Bruukkk..

Pria bertopeng tersebut dengan refleks menghindari Hinata yang hendak memeluknya dan itu menyebabkan Hinata jatuh tersungkur ketanah.

"Aaww.." Hinata merintih pelan. Hinata pun akhirnya duduk bersila diatas tanah sambil membersihkan tanah yang ada di pakaiannya.

"Kau tak apa?" pria tersebut berjongkok dihadapan Hinata untuk menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu.

"Ke-kenapa nii-chan menghindari ku tadi?"

"Karena jika aku disentuh oleh manusia, maka aku akan menghilang." Pria tersebut kembali berdiri dan sedikit membetulkan letak topengnya.

"Ja-jadi nii-chan i-ini bukan manusia" dengan suara imutnya yang menjadi sedikit gagap Hinata bertanya. Hinata sekarang juga ikut berdiri.

"Aku bisa hidup sekarang karena Dewa Gunung memberikan semacam sihir pada diri ku. Dan jika aku disentuh oleh manusia, maka sihir tersebut akan menghilang." dengan panjang lebar pria tersebut menjelaskan kepada Hinata yang sekaran sedang menatapnya dengan wajah polos.

"Apa itu benar adanya nii-chan?" Hinata masih belum percaya dengan perkataan pria tersebut. Setaunya, cerita tersebut hanya ada di dalam cerita dongeng yang selalu diceritakan oleh ibunya sebelum ia tidur.

Hinata masih menatap tidak percaya kearah pria tersebut.
Dengan tiba-tiba Hinata berlari kearah pria tersebut. Dengan refleks pria tersebut mengambil sepotong kayu yang ada didekatnya dan memukul kan nya ke kepala Hinata.

Tuk..

Sambil terus berguling-guling diatas tanah Hinata mengelus kepala nya yang tadi dipukul oleh pria tersebut.

"Maaf" pria tersebut meminta maaf karena telah memukul kepala Hinata dengan keras.

"Nii-chan ini se-sepertinya me-memang bukan manusia. Mana ada orang yang sudah dewasa memukul kepala anak kecil de-dengan keras se-seperti tadi." Hinata berhenti dari acara berguling-gulingnya dan kembali duduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang