London,
26 April 2016
Mata abu-abu itu menatap tajam sebuah bingkai kecil di atas meja kerja miliknya.
Ada sorot keriduan dalam pancaran matanya.
Sudah lebih dari setengah jam, tapi fokus pria itu masih saja tertuju pada benda tersebut. Figura kecil yang berisi selembar foto seorang gadis yang sedang tertawa lepas, menampakkan bahwa dia sangat bahagia kala itu.
Di balakangnya ada seorang pria yang melingkarkan lengannya erat melewati perut sang gadis, seakan tak ingin berada jauh dari gadis di pelukanya walau hanya satu senti.
Akan tetapi, entah apa yang terjadi hingga akhirnya pria ini terlihat kesakitan memandangi foto yang sudah cukup lama ia letakkan diatas meja itu.
Mimik wajahnya berubah-ubah, dan kini, perlahan-lahan sudut bibirnya terangkat keatas, menampilkan segaris senyum yang telah lama terbenam kedasar gunung es yang mengelilinginya.
"Dia sudh kembali." bisiknya parau, bagaikan sebuah nyanyian sunyi ditengah malam, membuat seluruh orang bergidik jika tak sengaja mendengar.
Dia Liam Peterson.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN (EXCLUSIVE ON DREAME)
Não FicçãoRepost setiap Rabu dan Minggu. Jasmine Mahera, harus kembali ke kota berjulukan 'Big Apple' itu untuk melanjutkan studinya. Kota yang sebenarnya begitu dia hindari. Ada satu orang yang sangat tidak ingin ditemuinya di kota ini, seseorang dari bagian...