Hanra melemparkan jas dokternya ia benar benar sibuk hari ini. sampai sampai ia tidak sempat melahap makan siang dan malamnya. hanra mengetikkan nomor satu di handphonenya.
"Jungkook, aku tidak akan pulang malam ini. aku ada operasi besok. jaga dirimu"
hanra meninggalkan pesan suara untuk adik kesayanganya.
ia berjalan menuju taman rumah sakit. ia melihat Taehyung sedang duduk termenung disana. auranya terasa gelap sekali.
"ya, banyak sekali roh jahat disini" Hanra duduk di samping Taehyung
"Noona, apa aku mati saja ? aku benar benar kesepian." Taehyung mengerucutkan bibirnya
"ya, mati saja. mungkin kau akan masuk buku sejarah."
Taehyung menaikan alis sebelahnya
"ya, bagaimana tidak. kau mana bisa mati lagi Kim Taehyung"
kami berdua tertawa dan memandang langit bersama. bintang bintang berkelapan diatas sana. Hanra berharap tidak akan ada orang yang bisa menghancurkan mood baiknya, terkecuali Kim Seokjin. pria yang sudah 'menolak'-nya mentah mentah
"Noona, mengapa kau perhatian sekali dengan Jin hyung"
Hanra menunjukan sebuah foto pada Taehyung, kini ia terlihat seperti dokter gila yang menyodorkan handphoneya pada kursi kosong.
"oh! noona kau perna mengambil foto ddengan Jin Hyung ?."
"ini bukan Seokjin, Ini Phil kekasihku. dia sudah pergi."
"wah, jahat sekali dia. meninggalkan dokter cantik in sendirian. noona dimana rumahnya. aku akan menghantuinya" Taehyung menepuk nepuk pundak hanra
"Tak perlu, dia sudah tenang disana"
Taehyung tertegun "jadi dia sudah meninggal noona ?"
"ya, dia sudah pergi meninggal kan ku disini"
Tanpa mereka sadari Seokjin menguping di belakang sana, ia terheran heran. mengapa dokter itu berbicara dengan hantu yang mengejarnya.
Keeseokan harinya, Seokjin mendatangi ruangan hanra. ia memperikan sebuah buket bunga rose.
"Seokjin-a" Harna menatap seokjin cerah
"aku akan kembali ke korea, jadi jangan mengejarku" ia menghela nafas sebentar "hubungan kita hanya sebatas dokter dan pasien" Seokjin melangkah pergi dari ruangan Hanra
"Kim Seokjin, Tunggu!"
Jin menahan langkahnya, kemudian ia berbalik.
"dan aku bukan kekasihmu" Jin menekankan kalimat kekasih
hanra terduduk disana. sedetik kemudian jungkook mendobrak masuk.
"Noona!" Jungkook memeluk erat hanra
Jungkook kemudian berdiri, ia mencengkram kerah Seokjin
"kalau kau ingin pergi, pergi saja. jangan menyakiti hati kakak ku!" Jungkook melepaskan cengkramanya
"kalian semua benar benar seperti sampah!" Seokjin benar benar meninggalkan ruangan itu.
sedangkan Jungkook pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya, ia menutup pintu ruangan hanra, ia membiarkan noonanya untuk berfikir.
sedetik kemudian Jimin datang, lalu ia memeluk hanra
"hey sudahlah, masih ada aku dan Jungkook"Jimin mengusap usap pundak hanra
"Walaupun aku tidak sebaik Phil, tidak sekaya seokjin, izinkan aku untuk menjagamu seperti Phil menjagamu. aku berjanji tidak akan pernah menyakitimu hanra"
kemudian Jimin menarik hanra, ia menciumnya dengan lembut.
"Biarkan aku menghapus jejak Phil disini" Jimin mengecup beberapa kali bibir hanra
Hanra mengangguk, ia benar benar putus asa sekarang.
"Jimin, Terimakasih" Hanra membalas ciuman Jimin
kemudia mereka terlelap di sofa, Jimin membiarkan Hanra tertidur di pundaknya. ia tau ini hari terberat yang dialami oleh hanra
"tidurlah dan mimpikan mimpi terindahmu bersamaku, Park Hanra"
___
so yeah, bagaimana ? haruskah aku menghentikan ff ini disini atau melanjutkanya ?. aku butuh vote dan sara cukup banyak, beri aku beberapa saran. lanjut atau cukup disini. soalnya peminat ff ini sedikit sekali.
dan ini adalah Jung Hanra
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Time Life
Fanfiction"Apa tuhan memberikan aku kesempatan lain ? Tapi mengapa harus 'dia' " - Jung Hanra- -Lost Time Life- Andrean Jung 2015