Satu

5 0 0
                                    

Terdengar suara hentakan kaki dengan birama cepat terdengar menggema di seluruh lorong sekolah. Terlihat seorang gadis yang sedang berlari kencang seperti di kejar oleh ribuan anjing. Langkahnya yang terbuka lebar itu mengartikan jika gadis itu sedang terburu-buru.
"Aduh! Mampus nih gw,"

Gadis itu berhenti di depan ruangan yang terdapat tulisan 'MIA-XII' yang tergantung di atas pintu. Bajunya yang basah dan berantakan membuat dirinya terlihat sangat kusam. Gadis itu berusaha untuk tenang dengan menarik nafasnya panjang-panjang dan Ia segera membuka pintu dengan perlahan. Saat gadis itu menginjakkan kakinya di dalam ruangan itu, seluruh mata tertuju padanya.
"Pertunjukan dimulai," ucap salah satu murid.

Gadis itu terlihat sangat tegang, wajahnya pucat dan tubuhnya basah karena keringat. Tangannya mengepal meremas rok sekolahnya.
"Maaf pak, saya terlambat"
Tak ada jawaban,

Detik kemudian,

Brak......

Pak guru memukul mejanya dan beralih menghadap gadis itu dengan tatapan seperti singa yang lapar sedang berhadapan dengan mangsanya. Gadis itu dengan spontan melangkah mundur.

"Kanji! Sudah berapa kali bapak bilang, jangan berani-beraninya menampakkan wajah kamu kalau kamu terlambat di jam pelajaran bapak."

Lelaki tua itu sedang puas-puasnya memarahi gadis yang berdiri di hadapannya yang jelas sedang ketakutan.

"Maaf, pak"
Kanji yang terlihat gemetar berusaha untuk tenang.

Semua murid yang tengah mengerjakan tugas hanya bisa menyaksikan Kanji yang sedang di marahi oleh guru yang terkenal paling killer satu sekolah. Tak ada yang berani masuk ke dalam kelasnya jika mereka tau kalau mereka itu terlambat. Selama ini hanya Kanji lah yang berani menghadapi Pak Hardi dalam situasi apapun. Walau sebenarnya, Kanji juga takut kepada Pak Hardi. Tapi menurutnya, Pak Hardi adalah sosok guru yang sangat Ia kagumi karena hanya Ialah guru satu-satunya yang di takuti oleh murid satu sekolah.

"Pilih hukuman yang kamu mau!"
"Saya pilih nomor3, pak" jawab Kanji

Dalam prinsip pembelajaran yang di buat oleh Pak Hardi, asa 3 pilihan hukuman yang harus di jalani muridnya jika muridnya itu bersalah.
1) Keluar dari jam pelajarannya
2) Mengerjakan tugas yang di berikan Pak Hardi
3) Membersihkan seluruh kamar mandi yang ada di sekolah

"Yasudah, duduk sana!"
"Baik, pak"
Kanji berjalan menuju tempat duduknya yang terletak di pojok barisan ke2. Semua murid melihat ke arahnya dengan tatapan aneh. Kanji yang sudah biasa diperlakukan seperti itu, hanya bisa diam.

"Sedang apa kalian? Kerjakan tugas kalian! 15 menit lagi kumpulkan tugas kalian!" Bentak Pak Hardi.

A


Kring......

Jam istirahat telah berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas untuk pergi ke tempat yang mereka inginkan. Ada yang pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong, dan ada pula yang pergi ke perpustakaan untuk membaca buku atau hanya sekedar meminjam buku untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bidang studi mereka.

Tapi tidak untuk Kanji, Ia harus menjalankan hukuman nya untuk membersihkan seluruh kamar mandi yang ada di sekolah ini. Namun, menurutnya hal itu bukanlah hal yang asing baginya. Ia sering melakukan hal itu, karena Ia sering melakukan kesalahan terhadap Pak Hardi.

Terlihat ada seseorang yang tengah tertidur di atas sebuah sofa yang sudah kusam dan rusak. Dari ekspresi yang tampak pada orang itu, sepertinya Ia sedang kelelahan. Tanpa orang itu sadari, ada seseorang yang tengah memperhatikannya dari atas balkon yang terdapat di atas gedung sekolah.

AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang