Prolog

51 4 0
                                    

16.47

Sekali lagi ia mengintip benda yang melingkar di tangannya. Ia menghela nafas besar, menunggu dengan lelah berharap seseorang yang telah ia kecewakan masih mau menerimanya.

Cahaya jingga nampak dilangit, bersemburat berusaha mengalahkan pekatnya awan. Kakinya mengetuk-ngetuk lantai aspal, nampak tak sabar. Hatinya masih menyimpan harapan yang besar untuk sang gadis agar masih mau datang menemuinya.

Ia menarik longgar sesuatu benda yang terasa mencekik lehernya itu. Hembusan udara taman nampak tak berpengaruh sama sekali terhadap pria itu. Sudah lebih dari 3 jam ia menunggu, tapi sosok yang ia harapkan belum muncul juga.

"Ahh, sudahlah. Dia pasti tak akan datang."


Hallo, saya newbie disini
kritik dan saran akan sangat membangun:)

Bee MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang