Baekhyun dan Do sedang mengelilingi kelas karena ada yang ingin mereka sampaikan kepada calon osis. Mereka masuk kedalam kelas 10 IPA B-kelas Shin yang ternyata sedang ada guru.
"Assalamualaikum Bu, permisi saya mau menyampaikan sesuatu sama yang nyalonin jadi ketua osis." Ucap Baekhyun
"Walaikumsallam, ohiya, silahkan!" Balas gurunya.
"Disini ada yang nyalonin jadi ketua osis kan?" Tanya Baekhyun. "Nanti pulang sekolah lo jangan pulang dulu, lo keruang osis. Ada perlu."
"Iya." Kata Shin. Dia mengucapkan itu seolah-olah ingin datang tapi kenyataannya dia sangat malas.
"Makasih ya, Bu!" Kata Baekhyun.
"Oh, iya. Sama-sama."
•••
"Sini masuk!" Ajak Baekhyun ke anak- anak yang menyalonkan diri jadi ketua osis.
Shin duduk dibangku nomor tiga. Dia kira yang bakal ceramah itu Do tapi karena Do tidak ada mungkin digantikan dengan Sehun. Bagus kalo Sehun, dari pada Baekhyun, mana bisa dia ngomong bijak banget kayak Sehun gini.
Tiba-tiba dorongan pintu ruangan osis terbuka membuat seluruh mata tertuju pada Do yang baru saja datang.
"Maaf telat!" Ucap Do.
"Tuh, dilanjutin sama ketua osisnya." Kata Sehun.
Shin memperhatikan Do yang sedang berbicara sangat serius. Udah ganteng, Do makin ganteng aja kalo lagi serius.
"Oke, sekarang lo harus jalan jongkok dilapangan sambil megang kuping! Sekarang! Sampe gue bilang berhenti!" Ucap Do.
"Apa-apaan, nih?" Ucap Shin sangat tidak terima. Jika dia tahu sebelumnya akan ditatar seperti ini lebih baik dia pulang kerumah.
Sudah enam putaran Shin melakukan itu. Dia lelah, akhirnya dia duduk sebentar dipinggir lapangan.
"Aduh, cape!" Gumam Shin.
"Mau jadi osis? Yang bener lah. Kita gak butuh ketua osis mental lembek kayak lo." Shin langsung menoleh dan ternyata Do yang berjalan menujunya sambil memasukan tangannya disaku celananya.
"Enak ya, ngomong gitu. Saya cape!" Ucap Shin nadanya terdengar tinggi.
"Perasaan lo baru ngelilingin lapangan ini enam kali, sama kayak yang lain. Cepet, sedikit lagi!" Kata Do kemudian pergi meninggalkan Shin dipinggir lapangan.
Setelah selesai berjalan jongkok, semuanya diperbolehkan untuk istirahat sebentar kemudian setelah itu satu persatu ditanya alasannya menjadi osis.
Sekarang sudah diperbolehkan pulang, tapi Shin bingung ingin pulang bersama siapa. Sekarang hanya dia sendiri depan gerbang sekolah. Jongin dichat tidak dibalas. Mau naik bus duitnya tidak mencukupi. Akhirnya, lagi-lagi dia mencoba ngechat Jongin.
Shin: jongggg
Shin: p
Shin: hehhhh
Shin: jemput ih gue sendirian
Tidak ada jawaban dari Jongin. "Oh my god! Gimana ini?"
"Mau bareng gak?"
Shin kaget ada yang ngomong gitu ke dia pas nengok ternyata Do. Do mematikan mesin motornya, "Pulang sama siapa?" Tanya Do.
Shin mengangkat bahunya, "Gak tau, nih!"
"Pulang bareng aja, searah kan?" Tawar Do ke Shin.
Hati Shin kayak meledak, perutnya mules. Tapi dia tetap menjaga image-nya.
"Gak ngerepotin?" Tanya Shin dan Do langsung menggeleng cepat.
Shin langsung melangkah, dia langsung naik kemotor Do. Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam dalam fikirannya masing-masing. Shin ingin bertanya soal Do yang menitipkan salamnya kepada Nahee itu benar atau tidak tapi dia malu.
"Kak?" Panggil Shin.
"Iya?"
"Kak?"
"Apa?"
"Kak Do!"
"Apasih?" Jawab Do sambil melirik Shin dari kaca spionnya.
"Emangnya kakak nitip salam buat aku, ya?" Tanya Shin langsung.
"Hng? Enggak!" Jawab Do sambil menggeleng.
Dalam hati Shin sumpah serapah. Nahee emang sialan. Shin sangat malu sekarang.
Tiba-tiba motornya Do berhenti tepat didepan rumah Shin. Shin langsung turun dari motornya Do.
"Ada Jongin?" Tanya Do ke Shin.
"Dichat aja gak dibales, berarti tidur!" Jawab Shin.
"Soal nitip salam itu bener." Ucap Do sambil menatap Shin. "Gue nitip salam sama temen lo waktu dikantin." Lanjutnya.
Shin ingin menendang Do sekarang saking senangnya. Dia sendiri tidak menyangka Do akan menitipkan salam kepada Shin.
"Ah, iya kak! Btw, makasih ya!" Shin siap pergi, tapi tangannya ditahan dengan Do.
"Kalo cape, minta pijit aja sama mama lo! Biar besok enakan dan bisa kesekolah!" Kata Do sambil menyalakan mesin motornya, sedangkan Shin hanya diam berdiri ditempat, "Gue pulang, ya! See you!" Kata Do.
Motor Do sudah tidak lagi terlihat, Shin masih berdiri kebingungan dengan Do. Begitu juga Do yang sekarang sedang berfikir sambil membawa motornya. Bagaimana jika dirinya jatuh cinta kepada adik dari temannya itu? Itu sangat tidak mungkin!
***
Tidak ada yang tidak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis-Do Kyungsoo✔
FanfictionAwalnya doang dingin, kesononya juga luluh. [END]