Selamat membaca!
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat ini aku berada disebuah cafe.
Aku duduk sendiri menunggu orang yang tak kunjung datang.10 menit...
20 menit...
30 menit...
Grep~
Seseorang memelukku dari belakang.
Yaa,dia orang yang kutunggu."apakah kau lama menunggu?"
Aku hanya geleng geleng.
"maafkan aku tadi di kantor ada meeting mendadak"
"iya tidak apa apa"ucapku.
"kau tidak pesan minuman?"tanyaku.
"ah iya,tolong pesankan seperti biasa"jawabnya.
Aku memanggil pelayan.
"mau pesan apa ?"
"ice americano nya satu dan greentea latte satu"
"itu saja?"
"iya"
"ah pacarku penggemar greentea"
"greentea itu sangat enak,coba kau mencobanya pasti ketagihan"ucapku.
"tidak terimakasih itu sangat pahit,tidak enak"ujarnya.
"eh,iya (y/n) kau mau membicarakan apa?"dia bertanya.
"mmh...i-itu"
"ada apa chagiyaa?"
"Hyungwon?"
"iya?"
"aku ingin menikah"
"aku belum siap (y/n),aku saja belum melamarmu"
"mmh..bagaimana yaa?"
"kenapa?"
"bukan denganmu"
"kau bercanda? tidak lucu (y/n)"
Tiba tiba pelayan datang membawa pesanan kami.
"ini dia pesanannya"
"terimakasih"ucapku.
"Hyungwon.. "
"aku tidak percaya"ucapnya.
"tapi ini benar Hyungwon,ini kenyataan,aku dijodohkan"
Hyungwon hanya diam.
"Hyungwonn..aku harus bagaimana? Aku dijodohkan oleh ayahku,aku akan menikah..d-dengan.."ucapku gugup.
"dengan siapa? Katakan dengan jelas (y/n)!"
"W-wonho oppa"
Hyungwon tersentak,lalu hanya diam.
Ya, Wonho adalah sahabat baik Hyungwon, bagaimana mungkin aku menikahi sahabat pacarku. Kenapa harus Wonho? Itu lebih menyakitkan untuk Hyungwon daripada aku menikah dengan orang lain bukan?
"Wonnie..aku harus bagaimana?"
Hyungwon tampak berfikir.
"Selamat ya!"
Aku hanya diam menampilkan wajah apa-maksud-dari-perkataanmu.
"Bukannya aku harus merelakanmu?"ucapnya.