Hi, long time no see.
Sudah lama banget gak update
Aku harap kalian tetep suka sama ceritaku.
Jangan lupa vote dan kasih kesan kalian tentang cerita ini ya di comment!!Happy reading gais!!
...
"Yemmmm!!"
"Apaaaa?!!" serunya tidak kalah kencang dariku. Kulihat ia mendekat menuju kearahku sambil mengulas sebuah senyum yang aku rasa hanya ditujukan untukku.
"Sudah selesai hm?" tanyaku sambil menyodorkan handuk kecil untuknya dan sebotol air mineral. Dia menerimanya dan mengusap peluhnya.
"Iya, mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu?" tanyanya lalu meminum air mineral pemberianku.
"Kau kelihatan lelah, sebaiknya langsung pulang saja" Sebenarnya, aku ingin pergi jalan-jalan dengannya. Namun, aku tidak seegois itu, dia terlihat lelah setelah 2 jam tadi berlatih basket.
"Kau memang temanku yang sangat perhatian" ucapnya sambil mengusap rambutku dan merangkulku.
"Ya! Kau berkeringat ganti bajumu sana!" ucapku protes karena dia telah merangkulku seenaknya dengan peluh yang masih menempel ditubuhnya itu.
"Oke oke tunggu ya babe" ucapnya sambil memberikan kedipan kepadaku.
Aku terseyum, kulihat punggungnya menghilang setelah memasuki ruang ganti. Senyumanku luntur, digantikan oleh pikiran yang berkecamuk di dalam otakku.
Masih sama, dia hanya menganggapku teman.
...
"Ayo pergi babe" Dia merangkulku mengajakku pergi dari lapangan basket ini.
Saat sampai di parkiran, ia segera menyodorkan helm untukku. Tapi saat kutarik helm itu,dia menahannya. Aku hanya memasang wajah cemberut.
"Ya, biasanya aku yang memakaikannya. Apa kau mau pakai sendiri eoh?"
"Kalau begitu cepat!"
"Cepat apanya? Dipakaikan atau kau mengenakannya sendiri" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.
"Terserah kau saja! dan berhenti menggodaku!"
"Kau marah ya? Maafkan aku." ucapnya sambil memakaikan helm kepadaku.
"Kau tau, teman tersayangku ini sangat imut kalau sedang merajuk." Katanya sambil terkekeh menunjukkan gigi putihnya.
Aku menatapnya tajam. Dia tersenyum lalu menutup kaca helmku. Dia memegang bahuku, mengarahkan wajahnya ke puncuk kepalaku. Dia menciumnya, tepatnya mencium helmku.
"Kajja!" Dia menaiki motornya disusul olehku dibelakangnya.
"Yem!" panggilku sambil menepuk bahunya.
"Ada apa?" tanyanya sambil menoleh kearahku.
"Eomma mengajakmu makan malam" ucapku.
"Ah,okei! lagipula ini sudah sore. Langsung saja kerumahmu eoh?"
Aku mengangguk mengiyakannya.