Aku berjalan diatas guyuran hujan. Aku mulai kesal. "Mengapa setiap sore harus hujan sih?" Aku berdecak kesal. Tak ada satupun kendaraan yang lewat. "Gimana gw mau pulang kalau ga ada transportasi umum. Yaah..sepertinya aku harus pulang dengan berjalan kaki. Aku melangkahkan kaki menjauh dari halte bis. Aku mulai berkata kata kasar. "Mami mana sih? Udah gw telpon ga dijawab" aku pun meletakkan kembali handphone ku didalam tas ku. Kini bajuku sudah sepenuhnya basah. Bajuku mengecap ke tubuhku. Jika dilihat, terlihatlah bentuk tubuhku. "Ah, mengapa harus basah sih baju nih?" Aku kembali melonggarkan bajuku. Aku pun meremas bajuku. Sebagian bajuku sedikit mengering. Aku pun mulai berlari dibawah rintik hujan. Aku melihat sebuah taksi melaju melewatiku. "Taksi!" teriakku. Tapi sepertinya taksi itu mengabaikanku. "Bangsad banget tuh taksi!" Aku pun berbelok kearah kiri. BUGH! Aku terjatuh. Sepertinya aku menabrak seseorang. "Duuh..plis deh. Kalau jalan tuh pake mata.."Kesalku. Seseorang yang kutabrak tadi pun berdiri. Ternyata ia seorang lelaki. Pelan- pelan aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. "Hei, kau..mengapa kau menabrakku?" tanyaku. Dia menampakkan seluruh wajahnya "KA..KKAAUU??" ucapku terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck you
Teen FictionKian hari, kejadian aneh mulai terdengar ditelingaku. Mulai dari adikku, yang diperkosa oleh gurunya, dan sahabat baikku yang sengaja berhubungan sex dengan pacarnya. Aku? Aku pun tak pernah berciuman dengan orang lain. Firasatku mengatakan, hal itu...