Halaman 4

970 17 1
                                    

Kini audy sering keluar masuk rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini audy sering keluar masuk rumah sakit. Rambut panjangnyapun kini mulai rontok, penglihatannya kurang & mati rasa. Tapi audy tetap semangat menjalani hari-harinya. Ia masih belum tahu penyakit apa yg dideritanya. Melihat audy yang seperti itu, ibunya merasa tidak tega.

Kanker otaknya kini sudah stadium akhir . rambut audy rontoknya semakin parah, dan tak ada pilihan lain, rambut audy harus dipotong. Audypun hanya pasrah dengan keadaannya sekarang, ia hanya bisa menangis dalam hatinya karena ia tak mau melihat semua orang sedih & merasa kasihan padanya. Brian yg melihat keadaan audy yg semakin parah pun, ia hanya bisa berdoa & berharap agar Audy segera disembuhkan.

Brian POV

Gue gak nyangka, seorang audy yang terlihat begitu ceria & sangat super cuek itu bisa kayak gitu.
Ternyata dibalik kecuekan & keceriaanya dia menyimpan begitu banyak rasa sakit.
Ya tuhan, kenapa kau harus memberikan cobaan yang sangat berat ini untuk audy. Eh tapi kok gue jadi pikirin dia sih, apa gue jatuh cinta ke dia yah. Gue besok mau jenguk dia ah, gue kok ngerasa kangen ya, udah 1minggu gak ketemu 😟

Pulang sekolah pun brian & rina menjenguk audy dirumah sakit. Setelah sampai dikamar audy, rina langsung menangis melihat sahabatnya yang keadaannya semakin melemah. Brianpun sebenarnya ingin menangis, tapi ia takut audy malah ikut sedih. Brian menenangkan rina agar tidak menangis.

Brian ingin audy mengetahui perasaannya padanya sebelum semuanya terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brian ingin audy mengetahui perasaannya padanya sebelum semuanya terlambat. Brianpun tertekad untuk mengungkapkan semuanya kepada audy. "Audy kamu yang kuat ya, aku disini akan selalu ada buat kamu, aku akan selalu ada di samping kamu. Aku sayang kamu audy, aku cinta sama kamu." Ucap brian sambil memegang tangan audy. "Se,,sebe,,narnya aku ju,,ga sa,,yang ka,,kamu.
Ta,,ta,,tapi, ke,,ke,,ad,,daan aku ka,,kaya gin,,gini. Ben,,bentar lag,,i ak,,ku juga ma,,mati." Jawab audy terbata-bata sambil menangis. "Aku gak peduli keadaanmu, aku cinta kamu apa adanya, aku janji akan menjagamu sampai ajal memisahkan kita". Ucap brian, tak terasa air matanya pun menetes. Semua yang berada di ruangan itupun terharu melihat mereka."Ma,,af,,kan aku bri,,an a,,ku ha,,rus pe,,pergi." Tetttttttt Setelah beberapa menit, monitor untuk mengecek detak jantungpun berhenti dan ada tanda garis lurus. Berarti itu artinya audy sudah tak bernyawa lagi. Setelah dokter mengeceknya, ternyata benar, audy sudah tak bernyawa lagi. Semua orang pun tak kuasa menahan tangis. Apalagi ibunya audy, ia merasa sangat kehilangan anak kesayangannya. Tapi apa boleh buat, mungkin ini yang terbaik. "Audy, bangun audy, ini aku brian". Ucap brian dengan tangisan yg meluap-luap. Setelah audy dikuburkan, ibunya audy meminta brian untuk mampir ke rumahnya, karena ada sesuatu yang harus disampaikan.

"Nak brian, ini ada titipan dari audy. Sebelum dia dirawat, dia memberikan ini kepada ibu untuk diberikan kepada nak brian". Ucap ibu audy sambil menangis.
"Terimakasih bu, saya akan membacanya dirumah". Ucap brian sambil mencium punggung tangan ibu audy & berlalu pergi.

Sesampainya dirumah, brian langsung membuka surat memberian dari audy.

Dear Brian

Berawal dari ketidak kenalan kau hadir membuat semuanya indah. Aku nyaman berada di samping mu, meski aku selalu terlihat cuek di depan mu. Tapi sebenarnya aku bahagia berada di samping mu. Awalnya aku anggap ini hanya sebuah perasaan biasa, tapi setelah aku sadar, ternyata ini perasaan yg sangat luar biasa. Ya, ini adalah perasaan cinta. Perasaan yg tak pernah aku duga.
Aku mencintaimu, aku sayang padamu brian. Tapi keadaanku memaksakan kita agar tidak bersama. Penyakit ku memisahkan cinta kita. maafkan aku brian, aku tak bisa bersamamu lagi. Tapi aku bahagia bisa mengenal mu & mengungkapkan semua perasaanku padamu. Aku akan menjagamu dari disini bersama tuhan.

Audy Meilanika Putri

Tak terasa airmata Brianpun menetes membasahi pipinya. Ia sangat merasa kehilangan sosok audy, sosok yang selalu membuatnya tersenyum dan membuatnya merasa tenang. Selain Brian & keluarga audy, teman-teman audypun ikut merasa kehilangan. Karena meski audy adalah sosok yang sangat cuek, tapi ia juga sangat baik hati & selalu membantu orang yg kesusahan.

Benci Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang