4

4.2K 200 0
                                    

Mereka makan dalam diam, tapi mata Key tertuju pada Lark dan Carla yang sedari tadi hanya bisa menusuk – nusuk makanan dengan sumpit dan mereka duduk dengan gelisah.

"Aku baru ingat jika dia bukan orang Jepang" batin Key, dia memutuskan berhenti makan lalu berjalan keluar. Lark dan Carla hanya menatap bingung Key yang tiba – tiba keluar.

"Biarkan saja" seru Azuki yang asik menyantap makanannya.

"Ada apa dengan dia?" tanya Carla heran.

"Dia selalu seperti itu" Carla dan Lark hanya mengangguk "Mmm Kak Azuki, boleh kah aku bertanya?" tanya Carla ragu – ragu

"Apa?"

"Apa kau tau penyebab kematian orang tua Larskey?" Azuki terdiam begitupun juga Lark, mereka menatap Azuki yang tubuhnya sudah menegang "Apa itu ada kaitannya dengan Larskey yang bersikap dingin?" tanyanya lagi, Carla selalu penasaran dengan suatu hal maka dari itu dia selalu mencari tau hingga tuntas.

Suasana menjadi tegang, Azuki masih belum menjawab pertanyaan Carla "Azuki" tangannya melambai – lambai tepat di depan muka Azuki, tapi Azuki masih diam tatapannya kosong.

"Eheemm.." suara itu membuat mereka menoleh mendapati Key yang berdiri dengan wajah datarnya, dia menghampiri Lark dan Carla lalu memberinya sendok dan garpu "Maaf tapi disini tak ada kursi, kau tau penginapan tradisonal kan?"

"Tidak apa, terimakasih"

"Habiskan makanan kalian lalu pergilah mandi nanti sore kita akan pergi ke festival" sahut Azuki datar.

"Festivalnya nanti malam, bukan sore" sambung Key lalu mengambil sumpitnya dan mulai makan kembali.

"Kau akan pergi kemakam malam hari?"

"Kenapa? Apa masalahmu?"

"Bagaimana jika nanti ada petir?"

"Musim panas tidak ada petir"

"Bagaimana jika nanti ada hantu?"

"Kau terlalu percaya dengan mitos"

"Kau tau aku takut hantu"

"Aku tak memintamu untuk menemaniku"

"Bagaimana jika kau di culik"

"Aku akan menghajarnya"

"Seingatku kau sama sekali tak tersentuh"

"Kalau begitu aku akan menembaknya"

Lark dan Carla hanya menghela nafas melihat mereka yang sedang berdebat.

"Aku pasti kalah jika berdebat denganmu"

"Kalu begitu diamlah"

"Yaa yaa aku akan diam" Lark dan Carla hanya terkekeh melihat Azuki yang menghela nafas

"Jadi yang benar malam atau sore?" Tanya Lark

"Malam"

"Sore" ucap Larskey dan Azuki serempak

"Terserah kau, aku akan pergi saat malam" final Larskey

"Kalau begitu Lark temani dia" final Azuki, Larskey tak menjawab sedangkan Lark hanya mengangguk.

Dalam hati Azuki tersenyum bisa mendekatkan Lark dan Larskey.

***

Key keluar dari kamarnya dengan kimono bermotif bunga merwarna merah, tidak lupa rambut panjangnya disanggul sedangkan Lark wajahnya memerah karena terpesona dengan Key "Dia sangat cantik" Batinnya "Apa kau sakit? Wajahmu merah" tanya Key, Lark segera menggelengkan kepalanya "Tidak! aku baik - baik saja, ayo!" dia berjalan mendahului Key.

Mereka berjalan berdua dengan diam suasana menjadi canggung, sedangkan Azuki dan Carla sudah berangkat terlebih dulu "Apa masih jauh?" tanya Lark "Sebentar lagi" mereka berjalan menaiki tangga kuil yang panjang, Lark hanya menganga tak percaya melihat Key yang begitu kuat menaiki anak tangga itu. Key berjalan menuju belakang kuil diikuti Lark yang sedari tadi memandangi setiap sudut kuil. Disana berdiri dua nisan yang bertuliskan

'Natsume Takashi' dan 'Natsume Rosslyn'

Lark mengerutkan keningnya saat tulisan itu terpampang nama Natsume "Jadi ka-" ucapanya terhenti saat melihat Key sedang kyusuk berdoa, dia pun memutuskan untuk ikut memejamkan mata lalu berdoa.

***

"Jika kau ingin bertanya, tanyalah pada Azuki" tutur Key lalu berjalan menuju tebing dekat makam kedua orang tuanya, dia menatap keramaian festival dari atas

"Itu indah" sahut Lark yang entah kapan sudah berada di sampingnya "Ingin kesana?" Lark mengangkat alisnya "Kau mau mengantarku?" Key tak menjawab lalu berjalan meninggalkan Lark.

"Aku tak pernah bertemu dengan orang sedingin dia" gumam Lark

Saat berada di festival Key langsung membeli macam makanan di sana sedangkan Lark hanya menggeleng – gelengkan kepalanya "Apa kau yakin semua itu akan habis?" Key hanya menjawab dengan anggukan.

Key juga membeli topeng kitsune dan memakainya "Kenapa kau memakainya?" Key membuka topengnya "Apa masalahmu?" Lark memiringkan kepalanya "Aku tak bisa melihat wajahmu"tuturnya "Lalu?"

Key juga membeli topeng kitsune dan memakainya "Kenapa kau memakainya?" Key membuka topengnya "Apa masalahmu?" Lark memiringkan kepalanya "Aku tak bisa melihat wajahmu"tuturnya "Lalu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sangat cantik jika memakai baju itu, jadi jangan tutupi wajahmu" wajah Key langsung memerah "Ah.. kau malu" godanya "Diamlah" ketus Key lalu berjalan meninggalkan Lark yang sedang tertawa keras

'Sial'

Don't Touch!!  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang