Kringgg..
bel sudah menunjukan waktu pulang, semua murid mulai memasukan bukunya ke dalam tas masing - masing lalu bergegas ke luar kelas.
kecuali gadis yang masih setia duduk di bangkunya yang terletak di pojok belakang, dia hanya menatap keluar jendela, earphonenya masih setia menempel di telinganya.
rambut panjangnya yang terurai melambai - lambai terkena angin, dia menutup mata menikmati angin yang berhembus.
setelah menikmati angin yang cukup lama, dia segera memasukan bukunya lalu bergegas pulang.***
jari - jarinya lincah menekan tombol password apartemennya, setelah pintu terbuka dia langsung masuk melepas sepatunya dan berjalan menuju dapur.
"Kau baru pulang Key??" ucap seorang pria.
dia hanya melirik menatap mata pria itu tanpa menjawab pertanyaannya lalu menoleh dan membuka kulkas mengambil air dingin.
pria itu hanya mengangkat bahu acuh seolah itu sudah biasa terjadi "Aku mengerti" ucapnya "Oh ya besok malam akan ada pesta di hotel H's" imbuhnya."Acara apa?"
"Ulang tahun anaknya"
"Kau saja yang pergi" ucap Key dengan wajah datar.
"Tidak! kita yang akan pergi Natsume Larskey" ucap pria itu tegas.
Larskey menatap tajam pria itu "Aku akan menyiapkan gaunmu untuk besok!" ucapnya lalu pergi meninggalkan Larskey yang masih menatap punggung sepupunya yang sudah menjauh.
Larskey menghembuskan nafas kasar lalu pergi menuju kamarnya dan terlelap.***
Ferari merah melaju cepat menembus jalanan Tokyo
"Hey!!! bisakah kau pelankan lajumu!"
"Kita terlambat Carla" ucapnya tanpa menatap gadis yang berada di sampingnya.
"Kau yang terlambat!! bukan aku! aku masih ingin menikah"
pria di sampingnya tertawa "Kau masi kecil untuk jadi pengantin"
Carla memanyunkan bibirnya "Tapi setidaknya aku akan jadi pengantin saat aku menikah!!"
"Tentu saja!" ucapnya lalu memarkikan mobilnya ke dalam halaman sekolah
"Kita sudah sampai!"
Carla membuka pintu mobilnya dengan jengkel "Selamat menikmati sekolah barumu Carla, pergilah ke ruang bibi kau tau tempatnya kan"
"Tentu saja tidak bodoh!!" ucapnya lalu menutup pintu dengan keras.
Carla tidak peduli, lagi pula dia bisa tanya kepada murid - murid disini di mana ruang kepala sekolahnya.
Pria itu hanya tersenyum menatap adiknya yang sudah berlalu. saat memutarkan mobilnya tanpa melihat spion dia hampir saja menabrak seorang gadis sehingga dia menginjak remnya dengan cepat menimbulkan suara decitan.
pria itu keluar dari mobilnya dengan kesal lalu menatap gadis itu yang masih setiap berdiri dengan buku yang di bacanya.
"Hey nona apa kau tak bisa melihat aku sedang memutar mobilku!" tanyanya kesal.
merasa dirinya diajak bicara dia mendongak menatap manik biru milik lawannya, setelah beberapa detik mereka bertatapan gadis itu hanya membungkuk sebagai permohonan maaf tanpa mengucapkan satu kata pun lalu pergi berjalan meninggalkan pria yang masih berkacak pinggang.
"Dasar gadis aneh!" ucapnya lalu segera pergi meninggalkan sekolahan adiknya, dia tak peduli apa yang dilakukan gadis itu, yang terpenting sekarang dia terlambat menghadiri rapat perusahaannya.***
kelas tampak riuh karena ada beberapa gosip mengatakan akan ada anak baru yang berasal dari Kanada.
"Apa dia cantik?"
"Dia perempuan?"
"Aku ingin berkenalan dengan orang asing"
"Apa dia bisa berbahasa jepang??"
kelas hening seketika saat ada seorang guru masuk barsama seorang murid
"Kalian pasti sudah mendengarkan gosip bahwa ada murid baru kan?? sekarang perkenalkan dirimu"
gadis itu tersenyum ramah kepada semua murid yang ada di hadapannya
"Hello! i'm Carla Houston, call me Carla"
"Baiklah Carla, kau duduk di sebelah Larskey" semua menatap iri Larskey, sedangkan Larskey tak mendengarkan perkenalan yang dilakukan Carla dia sibuk dengan dunianya sendiri.
"Larskey angkat tangan mu"
Larskey mengangkat tangannya tapi matanya tertuju pada buku yang di bacanya.
Carla menghampiri Larskey lalu mengulurkan tangannya
"Hey! i'm Carla what your name?"
Larskey menatap Carla dengan datar lalu matanya beralih pada uluran tangannnya "Larskey" ucapnya tanpa menjawab uluran tangannya lalu kembali membaca bukunya.
Carla segera menarik uluran tangannya dan tersenyum kikuk.***
jam sudah menunjukan waktu pulang, semua bergegas meninggalkan Carla dan Larskey "Umm.. Larskey apa kau tak pulang?" tanya Carla sedikit gugup.
Larskey tak menjawab malah memilih memasang earphonenya "Aku mengerti, kalau begitu aku pulang dulu"
Larskey menatap kepergian Carla lalu menghembuskan nafas.
Larskey pergi meninggkalkan kelas dan berjalan di lorong sekolah yang sudah sepi.
Larskey berhenti di depan ruangan yang bertuliskan 'Ruang Musik' dia membuka pintu lalu berjalan menuju Piano dan menaruh tasnya di atas piano.
Larskey menatap piano itu lalu duduk dan jari - jarinya mulai menekan tombol - tombol putih dan hitam itu.
tanpa sadar seorang memperhatikannya di balik ruangan "Carla apa yang kau lakukan" ucap seorang pria dengan kemeja yang di tekuk sampai siku.
"Ssstt.. jangan berisik" ucapnya lalu matanya kembali mengintip Larskey.
"Apa yang kau lihat?" pria itu mengikuti pandangan adiknya "Oh.. gadis itu ternyata bermain dengan baik"
Carla mengernyitkan dahinya "Kau.mengenalnya?"
"Tidak, aku hampir menabraknya tadi"
"Apa kau sudah meminta maaf?"
"Dia yang salah bukan aku" belanya "Sudalah.. Kita harus bersiap - siap untuk acara nanti malam" ucapnya sambil menarik tangan adiknya menuju parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch!! [COMPLETED]
Fantasy[Romance & action] Gadis remaja yang bisa melihat masa depan dan masa lalu hanya dengan sentuhan. Masa lalunya yang terus menghantuinya membuatnya menjadi gadis yang tak tersentuh. Meskipun yang menyentuhnya adalah orang terdekatnya. "Jangan pernah...