Adzan subuh berkumandang merdu di telinga Rara saat itu. Tubuhnya begitu lemas akibat tugas kuliah dan harus dikejarnya karena besok senin harus segera dikumpulkan dan dipresentasikan. Dia langsung menunaikan sholat shubuh dengan khusyuk dan berniat akan segera tidur setelah selesai. Badan dan matanya sudah tak sanggup untuk berbaring dan menutup. Rara pun terlelap.
Cahaya matahari memasuki kamarnya, tampaknya kode dari sang Matahari untuk membangunkan Rara terkalahkan oleh capek badannya. Sampai akhirnya dia melanjutkan tidurnya, karena hari ini hari sabtu waktunya liburan di kasur setelah aktifitas padat di kampus.
"Salsa... bangunin kakak gih, udah jam 9 soalnya" suruh mama Rara pada adiknya, Salsa.
Salsa langsung berlari dan membuka pintu kamar Rara "kak banguuuuuuun, udah siang" seru adiknya yang membuat Rara pusing mendengarnya.
"Apasih dek, berisik" menjawab sambil menutup matanya kembali
"Kak udah jam 12 loh" goda Salsa
"Serius dek?" langsung terbangun dan melihat hpnya "ah sial!" Umpatnya pelan "Salsa goda kak Rara ya? nyebelin ini" sambil mencubit pipi adiknya "ini masih jam 9 dek"
"Ya ampun kak jangan ngebo mulu kek, mau diajakin mama ke pacet tuh" ucap Salsa girang
"Asyiiiiiik, mau ke pemandian air panas ya dek?" Tanya Rara dengan ekspresi girang adiknya.
"Ih sok tau, mau ke nikahan saudara jauh katanya mama"
"Yaaaaaah" serunya tak bersemangat "bilangin gak ikut deh. Bilang aja kak Rara yang jaga rumah, gak enak badan" ucapnya tersenyum seperti menemukan ide yang cemerlang
"Enak banget nyuruh nyuruh, bilang sendiri sono!" Ucap adiknya menjulurkan lidahnya.
Tanpa pikir panjang Rara langsung berjalan menuju dapur untuk merayu mamanya agar tak usah ikut ke Pacet. Tapi nasib baik tak berpihak padanya, dia harus ikut pergi, karena tiba-tiba kakaknya, Ryan. Mengompori mamanya untuk menyuruh Rara ikut.
"Udah lah dek, terima nasib aja" goda kak Ryan tertawa cekikikan
"Apaan sih? ngak ngomong sama situ!" Rara bete
"yaudah mandi sana gih Ra, kamu juga ikut, Yan" sahut mamanya
"loh ma?" kak Ryan kaget
"syukurin" Celetuk Rara meledek kakaknya.
Akhirnya terpaksa Rara bergegas mandi dan berdandan. dengan dress warna fuschia dengan kerudung satin warna gold tampak senada dengan kulitnya yang agak sawo matang khas Indonesia. Serta Valentino Stud Heels KW Super Black-Gold yang ia beli minggu beberapa hari yang lalu di instagram. Riasan wajah yang natural tak terlalu menor sudah siap menampilkan wajah cantiknya.
"Kak berangkat jam 11 ya" teriak salsa dari luar pintunya yang sedang tak sabar ingin keluar kota.
"Iya. Bentar. Lagi sarapan" sahutnya malas dan berjalan gontai kearah meja makan di dapur.
"Weits, katanya gak mau ikutan. tapi dandannya heboh banget. kayaknya niat banget" goda Ryan yang tiba-tiba muncul entah darimana.
"hm" jawabnya singkat
"Ceileh marah ciyeee" lanjutnya tertawa
Rara malas menimpali kakaknya yang begitu menyebalkan hari ini. Daripada pusing dengan godaannya yang bisa membuat dia darah tinggi. Dia terus melanjutkan makannya seakan lagi dirumah sendirian.
Keluarga Rara pun berangkat ke Pacet dengan mobil Avanza Veloz warna putih. Dalam perjalanan Rara memasang headset ditelinganya, karena model hijab yang digunakan cukup simple dan tak terlalu ribet jadi tak susah baginya untuk memasang headset. Kemudian matanya mulai terpejam perlahan, badannya sungguh capek bahkan sangat capek.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM FOR YOU
Teen FictionMAAF KALAU BAHASANYA JELEK BANGET ENTAH INI AWALNYA CERPEN ISENG BUAT BLOG TAPI AGAK DIPANJANGIN BUAT WATTPAD^^ I'M NEWBIE