Harry's POV
"Kau benar akan bawa Suri ke Boston bertemu Kate ?." Ibu tidak percaya aku bawa Suri pada Kate karna ibu takut aku akan bertengar dengannya di depan Suri.
"Ya bu sudahlah tidak usah dibahas."
****
Aku dan Suri pun masuk kedalam mobil karna malam ini juga aku akan ke Boston untuk menemui Kate. Ada dua perasaan yang menyelimuti perasaanku.
1. Aku ingin bertemu karna rindu dengannya. Tapi gengsi.
2. Aku tidak ingin bertemu karna takut Kate benci dengan ku.Aku berjanji jika aku bertemu dengannya aku aku tidak akan berkata bahwa aku rindu dengannya. Batinku
Saat di perjalanan aku melihat ke arah Suri yang sedang tidur dia sangat mirip dengan Kate dari mata yang biru hingga rambut coklat yang bergelombang. Jadi teringat Kate dan perasaan pertama menghantuiku, bahwa aku rindu dengannya.
Sedang menikmati jalan tiba-tiba ada mobil dari arah sebelah kanan yang ingin menabrak mobil yang aku tumpangi. Secara spontan aku pun membantingkan setir mobil ke arah kiri dan mobil yang aku tumpangi berputar dan aku menginjak rem sehingga mobil menabrak tiang listrik walaupun tidak keras. Suri kaget atas kejadian itu dan langsung terbangun hingga merasa pusing di kepalanya karna terbentur jendela. Mobil yang ingin menabrak kami menabrak kios yang ada depan kami karna dengan kecepatan tinggi tubuh si pengemudi pun terpental ke arah kaca mobil hingga mukanya dipenuhi darah dan serpihan kaca yang menempel di mukanya.
Aku melihat ke arah mukanya, tiba-tiba Suri berjerit yang membuat aku kaget ternyata yang Suri lihat adalah sama dengan apa yang aku lihat."Daddy, aku melihat orangnya tersenyum pada ku. Aku takut daddy." Suri menutup matanya denga tangannya.
Aku sontak kaget saat melihat ke arahnya kembali dia tersenyum padaku dan bicara "aku akan mengikutimu kemana pun kau pergi." Apa orang itu sudah gila dia berbicara apa sihh!!!
Aku langsung memutarkan mobilku dan berjalan kembali. Suri hanya melamun saja sejak kejadian itu dia tidak berbicara apa-apa dan aku khawatir dengannya.
Karna waktu sudah menunjukan pukul 2 pagi aku berhenti di salah satu pom bensin sambil mengisi bensin aku membangunkan Suri dan berkunjung ke minimarket di dekat pom bensin.
Tidak ada orang lain selain aku, suri dan penjaga toko. Aku izin kepada suri untuk ke toilet dan aku menyuruh suri untuk tetap di tempat.
Suri's POV
"nak, dari mana ?" Tanya si penjaga toko.
"Aku mau pergi ke Boston untuk bertemu ibuku." Jawabku sambil duduk di kursi sebelah kasir.
"Nama mu siapa gadis kecil ?" Tanya si penjaga toko itu lagi yang makin mendekat ke arah ku. Aku takut dia melakukan apa-apa karna aku tidak kenal orang itu.
"Suri Styles" sambil menjulurkan tangan ku pada si penjaga toko.
"Kau begitu cantik dan manis tapi........sayang kau------ Ahh sudah lah tak usah dibahas, kau ingin apa ? Roti ? Susu ? Biskuit ? Atau apa ? Perjalananmu masih cukup jauh dan lelah pasti kau membutuhkan makanan untuk pagi nanti. Ini aku berikan kamu beberapa makanan dan jangan lupa kau makan jangan sampai kau sakit ya gadis kecil." Si penjaga toko itu memberikan sekeresek makanan yang cukup banyak.
"Berapa ?" Aku bertanya dan si penjaga toko hanya tersenyum "sudahlah ambil saja aku ikhlas tapi ingat KAU HARUS HATI-HATI DENGAN APA YANG KAU LAKUKAN JANGAN BUANG SAMPAH MELALUI JENDELA, oke ?" Berbicara dengan penekanan di setiap kata yang membuat aku aneh dengan penjaga toko ini. Ada apa sebenarnya ?
"Suri ?" Aku dikaget kan dengan sosok daddy yang sudah ada di belakang ku sejak tadi. "kita lanjutkan lagi perjalanan kita karna masih cukup jauh oke." Berjalan menuju pintu exit sambil mengandeng tangan kiri ku karna tangan kanan ku sudah ku pakai untuk memegang kantong keresek berisi makanan yang di beri si penjaga toko itu.
Aku mencari sosok si penjaga toko itu, mataku mencari kesetiap sudut dan ternyata si penjaga toko itu sedang merapikan botol-botol kaleng yg tidak jauh dari pintu exit. Aku melepaskan gandengan dengan daddy dan mulai berlari menuju si penjaga toko.
"Terimakasih makanannya. Apa aku boleh tahu nama mu ?". Si penjaga toko itu pun langsung menoleh dan tersenyum.
"Tentu boleh gadis kecil. Namaku Tira kau bisa panggilku bibi Tira oke." Dengan mencubit hidung ku dia terkekeh.
"Oke terimakasih bibi tira sekali lagi terimakasih. Bye ". Aku melambaikan tangan sambil berjalan menuju daddy yang sudah menunggu di pintu exit.
"Ngapain ?". Tanya daddy dan daddy yang dingin mulai muncul. Menggandeng tanganku berjalan menuju mobil.
"Heyy kau apa yang kau lakukan di minimarket ku." Aku dan daddy sontak kaget dengan suara teriakan di sebrang pom bensin dan langsung melihat ke arahnya. Orang yang tak dikenal pun menghampiri kami.
"Santai ada apa ? Aku ke minimarket mu hanya menumpang ke toilet saja." Jawab daddy dengan muka kesal.
"Oh ya sudah sana pergi." Jawab orang tersebut dengan dingin jutek sambil meninggalkan kami.
***
"Kau kenal dengan orang di minimarket itu ?".
"Tidak bahkan aku baru berkenalan saat akan pergi. Dan aku diberi ini". Aku menunjukan kantong keresek yang berisi makanan yang diberi oleh si penjaga minimarket (bibi tika).
"Kau membelinya ?".
"Tidak!. Aku diberi bukan membeli mana mungkin aku membeli makanan sebanyak ini sedangkan aku saja belum di kasih uang oleh daddy". Sambil memalingkan muka pada jendela.
Aku mulai mengantuk dan ingin tidur kembali. Tapi kenapa perkataan si penjaga toko itu terus menghantui pikiranku. Dan aku aneh dengan kejadian dimana aku dan daddy bertemu orang tidak dikenal yang dari bicaranya saja bahwa dia pemilik minimarket tersebut dan tidak punya istri hanya dia sendiri sedangkan di minimarketnya ada perempuan (bibi tika). Jadi mana orang yang mempunyai toko tersebut ? Ahhh!!! Sudahlah tak usah dipikirkan membuat pusing kepala saja. Aku melihat jam yang ada di tanganku menunjukan jam 4 pagi bahwa masih ada 2 jam lagi untuk tidur dan berharap aku bangun pagi nanti aku melihat kota Boston.
****
Hai maaf ya kalo banyak yang typo dan gak ngerti ceritanya baru pertama nulis jadi masih belajar.
Jangan lupa vomet ya. Dan kalau bisa minta saran untuk ide cerita ini dari kalian yang baca walaupun baru dikit heheh.
Makasih yang udah baca dan menambahkan pada library nya. Dan kalau bisa rekomendasi kan sama teman-teman kalian buat baca cerita ku. Makasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Her
Horror"Hadiah yang sama ?" "Hanya satu keinginanku yaitu bertemu Ibu, biasakah besok kita ke Boston, please".