Chapter 6: Pemecahan Masalah

2.9K 148 2
                                    

Hari sudah malam. Begitu sampai di rumahnya yang sepi, Sakura langsung ke kamar dan mengganti bajunya. Penjelasan dari Itachi terus terngiang-ngiang di kepala Sakura. Dia bingung cara membantu Sasuke dan Itachi, tapi dia sangat ingin membantu mereka

Heh? Mengapa aku sangat peduli dengan mereka? Aku selalu ingin membantu mereka, padahal mereka dijuluki preman sekolah. Ah, tapi mereka kan sebenarnya baik. Wajar aku peduli pada mereka, batin Sakura

Lalu dia pun mandi. Dia memang sering mandi pada malam hari. Lalu kembali ke kamar untuk belajar. Setelah ia capek belajar dia memainkan hpnya dan menelpon Karin

"Eh, Karin,"kata Sakura

"Apa Sakura? Udah jam 10 belum tidur aja kamu."

"Lho emangnya Ino besok beneran gak masuk?"tanya Sakura

"Iya katanya gitu. Dia mau ke Kirigakure. Gak tau mau ngapain, kan kita besok terakhir masuk, terus seminggunya libur. Dia bilangnya nanggung, jadi dia berangkat besok."

"Hmmm, kamu bisa bantu aku, gak?"tanya Sakura lagi

"Bantu? Bantu apa?"

"Begini...."

***********###***********

Esok harinya pulang sekolah. Sebelumnya Sasuke yang hari itu masuk mengatakan dia dan anak SMP Konohagakure akan bertemu di ladang ilalang dekat KHSA. Itachi tak ikut karena dia tidak masuk sekolah

Sakura dan Karin mengikuti Sasuke. Begitu sampai di ladang terlihatlah 3 orang anak dari SMP Konohagakure. Dari nama yang tertera di seragam mereka masing-masing pemuda itu bernama Yoshi, Matsu, dan Fukoru

"Kita bisa bicarakan ini baik-baik,"kata Sasuke serius

"Bicara baik-baik? Setelah semua yang dilakukan kakakmu yang brengsek itu kita perlu bicara lagi? Tak perlu. Kalaupun aku mau aku bisa menuntut sekolahmu sekarang!"kata Matsu

"Itachi-niisan tidak melakukannya!"seru Sakura. "Justru kalianlah yang menyebar kebohongan itu!"

"Kau yang tak melihatnya langsung pasti tak akan tau!

"Itachi-niisan orang yang jujur. Dan bahkan ia tak pernah kenal dengan anak-anak dari SMP Konohagakure!"kata Karin

"Kau memiliki bukti jika ia tak bersalah?"tanya Yoshi

Sakura dan Karin tersentak

"Ada,"jawab Sasuke enteng

"Kau bilang, ia membully anak dari sekolahmu bukan? Kau juga tau hari apa itu terjadi dan kau juga tau lokasinya. Di hari itu, kakakku sedang tidak ada di Konoha,"kata Sasuke

"Lalu bagaimana bisa? Aneh bukan? Kau bilang kejadian itu terjadi di sekitar jembatan dekat pemakaman umum Konoha,"kata Sasuke lagi, dengan senyum meremehkan

Ketiga pemuda itu bingung dan tak bisa berkata-kata

"Kalau begitu, maaf ya!"

Tiba-tiba saja datanglah kepala sekolah SMP Konohagakure

"Maaf atas fitnahan murid-muridku terhadap kakakmu. Secepatnya aku akan menghukum mereka,"kata kepala sekolah itu, membawa ketiga pemuda SMP Konohagakure itu pergi

"Aaaahh, yokatta. Untunglah!"kata Karin lega

"Ya, yang benar akan selalu menang!"kata Sakura

"Hn. Arigatou Sakura, Karin,"kata Sasuke

Karin pun pulang ke rumahnya. Sakura mampir dulu ke kediaman Uchiha

"Arigatou Sakura. Aku tau aku bisa mempercayaimu,"kata Itachi senang

"Hehe, tidak apa-apa niisan. Sasuke adalah temanku, sudah menjadi tugasku untuk membantunya,"kata Sakura

"Kau baik sekali, padahal kau tau kami adalah preman sekolah,"kata Itachi

"Tidak niisan. Itu hanya pandangan yang salah dari orang lain terhadap kalian. Mereka hanya salah menilai kalian. Padahal sebenarnya kalian sangat baik,"kata Sakura

Itachi tersenyum. Dia melirik Sasuke dan memberinya tatapan. Sasuke pun mengangguk

"Sakura, kami akan dengan senang hati menerima kunjunganmu kesini,"kata Sasuke

"Benarkah?! Terima kasih!"kata Sakura

"Kami berhutang banyak padamu,"kata Sasuke lagi

Sakura tersipu. Lalu ia pamit pulang karena hari mulai malam

"Sasuke, dia sepertinya, menganggapmu lebih dari seorang teman,"kata Itachi

"Mungkin,"kata Sasuke

"Kau menyukainya?"tanya Itachi

"Ya."Sasuke tersenyum tipis

>>>TBC<<<

Maaf pendek ya? Lama lagi updatenya! Lagi buntu ide, tapi aku usahakan gak hiatus untuk yang ketiga kalinya. Karena sekarang masih free, pr gak numpuk

Dan sekarang aku lebih sering jadi silent readers. Vote juga sering telat banget. Gak pernah comment juga. Duh maaf banget yang merasa pernah aku gituin, maaf>.<

Don't Cry, I'm With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang