Hari pun terus berlalu kini tinggal sehari lagi aku akan menjadi siswi di SMAN 1 Pancasila. Ketika aku hendak mempersiapkan peralatan untuk kegiatan MOPD besok tiba-tiba perutku merasa lapar kemudian aku memutuskan untuk turun ke lantai dapur untuk mencari makanan, namun ketika sampai tujuan ternyata hasilnya nihil sehingga aku pun berfikir untuk mencari makan di luar tapi aku harus pergi dengan siapa? karena om dan tante ku sedang sibuk bekerja sehingga rumah selalu kosong. Jika kalian ingin tahu di rumah sebesar ini hanya ada om,tante,Bryan,dan beberapa orang pembantunya. Om dan tante ku ini selalu bekerja keras hingga tak jarang mereka akan pulang hingga larut malam dan berangkat sepagi mungkin di saat orang lain tengah terlelap tidur. Karena tak ada pilihan lain aku pun harus mencari makan di luar bersama kak Bryan. Aku pun memutuskan untuk menuju kamarnya untuk mengajaknya membeli makanan di luar, tapi setelah aku tiba di kamarnya ternyata kak Bryan sedang tidak ada di kamarnya dan di sana aku menemukan secarik foto seorang gadis cantik dengan rambutnya yang lurus nan indah di samping laptop kak Bryan karena merasa tertarik dengan foto tersebut lalu aku melihat foto si gadis tersebut dan aku pun lalu membuka laptop kak Bryan dengan tujuan dapat mengetahui siapa nama gadis cantik di foto tersebut, namun ketika aku melihat isi dari laptop kak Bryan aku tak menemukan siapa nama dari sosok gadis cantik tersebut tapi aku hanya menemukan beberapa foto lain si gadis. Ketika aku sedang serius melihat foto si gadis tiba-tiba aku di kagetkan dengan suara yang begitu familiar dari arah luar karena kaget aku langsung bergegas menutup laptop kak Bryan sampai tanganku terjepit.
"Heh lu lagi ngapain di kamar gua "ujar Bryan
"Eng... Enggak ngapa-ngapain kok kak"ujarku
"Lah terus lu ngapain di sini? "tanya Bryan
"Em tadi gua laper "ujarku
"Kalo lu laper ya ke dapur masa ke kamar gua kan di kamar gua kagak ada makanan "ujarnya
"Gua tadi udah ke dapur tapi di sono hasilnya nihil "jawabku
"Terus.... "ujarnya
"Gua mau ngajak lu cari makanan di luar "ajakku
"Ya udah ayo..."ujar Bryan
"Kak Bryan... "panggilku
"Apa? "tanyanya
"Gua mau nanya boleh? "tanyaku
"Nanya apa? "ujarnya
"Ini foto siapa? Dia cantik kak"ujarku
"Oh itu foto temen gua"ujarnya
"Masa sebatas temen, akh gua kagak percaya pasti itu pacar atau mantan lu ya kak"ucapku
"Gak dia cuma temen gua doang"jawabnya
Melihat ucapan Kak Bryan yang begitu sedih entah mengapa aku merasakan sedikit rasa simpati kepadanya
"Lu suka sama dia? "tanyaku
"Gak gua kagak suka sama dia "ujarnya
"Lu jangan bohong kak sama gua, gua tau pasti lu suka kan sama dia gua bisa baca semuanya dari mata lu"ujarku sembari menarik tangannya untuk duduk di sebuah ranjang
"Gua gak suka sama dia Gith... "ujarnya
"Please kak lu jangan bohong ke gua, lu masih anggap gua jadi adik lu kan? "ujarku
(Bryan menganggukkan kepala )
"Jadi tolong sekarang lu jujur dan cerita aja semuanya ke gua, mungkin gua bisa bantu "ujarku
"Lu gak akan bisa bantu gua Gith... "ujarnya
"Memang kenapa? "tanyaku
"Karena dia udah punya pacar "ujarnya
"Oh jadi itu masalahnya, menurut gua masalah itu bisa gua atasi asalkan lu mau cerita semuanya ke gua "ujarku
"Gadis yang ada di foto itu adalah karry katona. Ia itu temen gua pas waktu di SMP sampai Sekarang. Ia juga termasuk cewek paling cantik dan pintar di sekolah, gua dulu suka banget sama dia sejak gua duduk di bangku SMP, namun kayanya gua terlalu banyak berharap kepadanya dan seharusnya gua tau kalo dia itu gak akan pernah bisa suka sama gua "ujarnya
"Oh nama cewek itu karry, tapi lu udah pernah bilang ke dia kalo lu suka ke dia? "tanyaku
"Belum "ujarnya
"Lu ganteng tapi kagak punya otak yah..."ujarku
"Kok lu jadi ngejudge gua sih"protesnya
"Habis gimana dia bisa tau kalo lu suka sama dia kalo lu sendiri aja belum pernah nyatain perasaan lu ke dia"ujarku
"Habis gua takut Gith... "ujarnya
"Terkadang kita memang harus melawan rasa takut kita untuk memperoleh apa yang kita inginkan, walaupun nanti ujungnya gak seperti yang kita harapkan setidaknya kita sudah mencoba "ujarku memberikan motivasi
"Hahaha sekarang lu udah kayak orang dewasa aja"ujarnya sembari menjitak kepalaku
"Hehehe Btw, kalo gua boleh tau siapa nama pacar si Karry sekarang? "tanyaku
"Namanya Andrew "ujarnya
"Oh itu namanya "ujarku
"Ya Btw, kita jadi gak nih cari makan di luar? "tanyanya
"Ya jadi dong tapi lu yang traktir ya"pintaku
"Lah kok begitu kan lu yang ngajakin masa gua yang traktir "ujarnya
"Please napa kak Bryan "memasang muka penuh harap
"Oke ya udah ayo... "ujarnya
"Gua mau pizza ya kak"ujarku
"Ya"ujarnya
"Yeeeee"memeluk kak Bryan
Karena terlalu senang dan tanpa aku sadari aku memeluk Kak Bryan begitu erat. Dan setelah sadar akhirnya aku sendiri yang merasakan malu. Sesampainya di restoran ketika Kak Bryan hendak membayar makanan tiba-tiba Kak Bryan mengeluarkan uang dari sebuah dompet berwarna biru yang kurasa benda itu cukup familiar dalam hidupku.
"Berapa mbak"ujar Bryan
"Semuanya 150 ribu aja mas"jawab sang pelayan kasir
"Ini mba"ujarnya
"Makasih mas "ujar pelayan kasir
"Sama-sama "ujarnya
Ketika pulang tiba-tiba Kak Bryan memberikan dompet berwarna biru itu kepadaku
"Ini"ujarnya
"Apa? "tanyaku
"Lu liat itu apa "ujarnya
"Ya gua tau itu dompet maksud gua kenapa lu ngasih dompet itu ke gua "tanyaku
"Coba lu liat dulu dengan teliti deh"ujar Bryan
"Em... Kalo di liat sekilas dompet ini kayak mirip dompet gua atau jangan-jangan "pikirku
Dan ternyata yang aku pikirkan adalah benar adanya dompet itu adalah dompetku yang ku simpan di jaket, tapi bagaimana cara kak Bryan mengambil dompet ini dari dalam jaketku.
"Kak ini dompet gua "ujarku spontan
"Yah dia baru sadar "ujarnya
"Kok lu bisa ngambil dompet ini dari dalam jaket gua? Gimana caranya? Berarti yang tadi lu bayar itu... Duit yang 150 ribu itu... Duit gua? "tanyaku meletup-letup seakan seperti popcorn yang telah jadi
"100 buat adikku yang cerdas ini "ujarnya sembari meninggalkanku di belakang
"Ih kok lu gitu sih kan katanya lu yang mau bayarin kenapa sekarang pake duit gua "protesku
"Kan lu tadi bilang gua yang suruh bayarin bukan suruh pake duit gua "ujarnya
"Ekh lu tau gak itu teh duit jajan gua buat 1 bulan kedepan sekarang malah buat lu bayar makanan "ujarku
"Woy... Buruan mau balik ke rumah kagak "ujarnya
Ketika di perjalanan aku hanya mampu terdiam karena bingung harus bilang apa. Dan sesampainya di rumah Kak Bryan hanya membayar 100 ribu dari 150 ribu.
"Kok manyun sih, kan kita udah makan di luar+gua yang bayarin "goda Bryan
"Tau ah gelap, mang lu yang bayarin tapi kan pake duit gua"ujarku kesal
"Udah atuh gak usah marah lagi entar kalo kita udah sampai rumah duitnya gua ganti "ujarnya
"Yang bener? Janji ya jangan bohong "ujarku dengan penuh semangat
(Sesampainya di rumah )
"Woy... Lu mau kemana?"tanyaku
"Ya mau masuklah "ujarnya santai
"Woy katanya mau ganti duit gua "ujarku
"Ya sabar atuh "ujarnya
"Ikh mana... "pintaku
"Nih duitnya "menyerahkan lalu meninggalkan ku di luar
"What? Ini cuman 100 ribu "teriakku
"Ya segitu dulu entar sisanya kapan-kapan "ujarnya dari dalam rumah
"Ikh Kak Bryan uangnya kurang"teriakku sembari menuju ke dalam rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be Loving You Forever
RandomAnggitha Clara atau biasa dipanggil Githa adalah anak angkat dari tante Mairead dan om Brendan yang diangkat ketika masih duduk di bangku kelas 2 SMP dikarenakan ibunya yang merupakan sepupu dari tante Mairead pada saat itu telah mengidap suatu peny...